IHSG Tergelincir, Mayoritas Sektor Saham Memerah pada 1 Desember 2023

Pada perdagangan Jumat, 1 Desember 2023, IHSG berada di level tertinggi 7.083,85 dan terendah 7.022,76. IHSG bertahan di zona merah hingga ditutup susut 0,29 persen.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Des 2023, 20:14 WIB
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat (1/12/2023).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Jumat (1/12/2023). Pergerakan IHSG melemah di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip RTI, IHSG merosot 0,29 persen ke posisi 7.059,90. Indeks saham LQ45 naik 1,04 persen ke posisi 939,70. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.083,85 dan terendah 7.022,76. Sebanyak 338 saham melemah sehingga menekan IHSG. 217 saham menguat dan 204 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.257.914 kali dengan volume perdagangan saham 31,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.480. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 213,29 miliar. Sedangkan sepanjang 2023, investor asing jual saham Rp 13,6 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) memerah kecuali sektor saham industri naik 1,46 persen, sektor saham properti menguat 0,12 persen dan sektor saham teknologi bertambah 2,18 persen.

Sementara itu, sektor saham basic merosot 3,53 persen dan catat koreksi terbesar. Sektor saham energi terpangkas 0,52 persen, sektor saham nonsiklikal susut 1,48 persen, sektor saham siklikal merosot 0,99 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan melemah 2,43 persen, sektor saham keuangan susut 0,27 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,71 persen dan sektor saham transportasi turun tipis 0,13 persen.


Top Gainers-Losers

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Jumat (22/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham PYFA melonjak 25 persen
  • Saham RONY melonjak 24,37 persen
  • Saham BBYB melonjak 14,97 persen
  • Saham NSSS melonjak 14,91 persen
  • Saham GOTO melonjak 12,37 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham GLVA melemah 25 persen
  • Saham BLTZ melemah 24,87 persen
  • Saham PURI melemah 24,71 persen
  • Saham AYAM melemah 21,48 persen
  • Saham SILO melemah 18,98 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham STRK tercatat 73.988 kali
  • Saham GOTO tercatat 68.442 kali
  • Saham GTRA tercatat 62.567 kali
  • Saham AMMN tercatat 54.984 kali
  • Saham AYAM tercatat 45.988 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham AMMN senilai Rp 1,8 triliun
  • Saham GOTO senilai Rp 1,4 triliun
  • Saham ASII senilai Rp 817,4 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 719,9 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 531,2 miliar

Bursa Saham Asia Pasifik

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada Jumat, 1 Desember 2023. Hal ini berlawanan dengan wall street yang sebagian besar menguat pada perdagangan Kamis pekan ini di tengah beragamnya data ekonomi dari seluruh wilayah.

Selain itu, investor juga menilai indeks manajer pembelian manufaktur Caixin China pada November yang menunjukkan sektor ini berkembang secara tidak terduga.

Angka PMI Caixin mencapai 50,7 dibandingkan 49,5 pada Oktober dan mengalahkan perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 49,8.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,38 persen setelah mencatat kenaikan dalam tiga hari. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,76 persen, sedangkan indeks Kosdaq susut 0,21 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 di bawah garis data. Indeks Topix menguat 0,35 persen. Indeks Hang Seng turun 0,3 persen. Indeks CSI 300 merosot 0,57 persen.


Penutupan Wall Street pada 30 November 2023

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 30 November 2023. Indeks Dow Jones menguat ke level tertinggi baru pada 2023 seiring data inflasi yang lebih tenang dan laba Salesforce yang kuat.

Dikutip dari CNBC, Jumat (1/12/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 520 poin atau 1,47 persen ke posisi 35.950,89. Posisi indeks Dow Jones tersebut melampaui level tertinggi tahun ini sebelumnya pada Agustus 2023.

Indeks S&P 500 bertambah 0,4 persen menjadi 4.567,80. Namun, indeks Nasdaq merosot sekitar 0,2 persen ke posisi 14.226,22 karena investor mengambil sejumlah keuntungan pada saham teknologi besar yang memimpin kebangkitan pada November 2023.

Pada November 2023, indeks Dow Jones berhasil ditutup menguat 8,9 persen. Kenaikan tersebut mematahkan penurunan beruntun dalam tiga bulan. Indeks S&P 500 melonjak 8,9 persen pada November 2023, sedangkan indeks Nasdaq naik 10,7 persen.

Dua indeks acuan tersebut memiliki kinerja bulanan terbaik sejak Juli 2022 dan diperdagangkan sekitar 1 persen dari level tertingginya masing-masing pada 2023.

“Banyak hal yang kita lihat pada November hanyalah realisasi perekonomian masih berjalan baik, konsumen tangguh dan the Fed menahan diri, lebih dari apapun,” ujar Chief Investment Officer Independent Avdisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, dengan asumsi kondisi tersebut bertahan antara sekarang dan akhir tahun yang merupakan skenario paling mungkin dilakukan sehingga pasar akan terus bergerak menguat.

“Pada 2022, kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk memikirkan apa yang mungkin salah, dan kami benar-benar tidak habiskan waktu memikirkan apa yang mungkin berjalan baik. 2023 adalah kisah tentang banyak hal yang berjalan baik,” ia menambahkan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya