Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai alasan yang menjadi penyebab anak enggan untuk bangun pagi. Mungkin ia mengalami sakit perut sehingga sulit tidur atau bermain ponsel. Hal ini biasanya membuat beberapa anak sulit bangun pagi, apalagi untuk sekolah.
Dokter naturopati klinis, Nina-Mare Rueda, ND, memiliki pemahaman umum tentang siklus tidur dan bangun anak. Menurutnya, kedua hal itu dapat membantu memecahkan masalah bangun pagi pada anak.
Advertisement
“Seorang anak mungkin berada di salah satu siklus tidur nyenyak atau tidak. Sehingga sulit untuk mengeluarkan mereka dari siklus tersebut,” ungkap Rueda.
“Penting untuk memahami berbagai alasan mengapa seorang anak mengalami kesulitan bangun di pagi hari dan orangtua perlu mencari strategi pengobatan yang tepat,” tegas spesialis pediatri, Sharma, MD, FAAP.
Oleh karena itu, Sharma merekomendasikan lima cara berikut ini agar anak bisa bangun pagi, dilansir dari laman Parents pada Jumat, 1 Desember 2023.
1. Kesepakanan Cara Dibangunkan
Tanyakan kepada anak, bagaimana mereka ingin dibangunkan? Beberapa anak bisa dengan jam alarm, ada juga yang lebih suka dibangunkan lembut. Tanyakan kepadanya.
Peristiwa emosional selama jam bangun dapat memengaruhi tidurnya lagi. Sehingga jika anak terkejut saat bangun di pagi hari, hal itu akan membuat anak diliputi rasa takut atau cemas.
2. Rencanakan dari Malam
Pertimbangkan untuk melibatkan anak dalam pengambilan keputusan ini. Misalnya, pilih pakaian sekolah sebelum tidur. Mintalah mereka memilih celana dan sepatu yang akan dikenakan.
Beri anak dua atau tiga pilihan sarapan dan mintalah mereka memilih mana yang ingin dimakan. Ini memberi mereka lebih banyak kendali, dan membuat pagi berikutnya lebih mudah dibangunkan.
Advertisement
3. Jangan Makan dan Minum Sebelum Tidur
Sebaiknya, pastikan anak tidak makan atau minum terlalu banyak sebelum tidur. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut.
“Kemungkinan anak terbangun untuk buang air kecil di tengah malam, serta dapat mengganggu tidur yang nyenyak,” jelas Sharma.
4. Jangan Bermain Ponsel
Penelitian menunjukkan, menghindari screen time setidaknya 30 menit hingga satu jam sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas istirahat bagi anak-anak.
Selain itu, ponsel juga bisa membuat anak malas untuk menuntaskan tugas dari sekolah. Mereka merasa ada hiburan, sehingga sulit meninggalkan ponsel.
“Hal ini juga dapat menyulitkan anak-anak untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya,” kata Sharma.
Sebaiknya, daripada bermain ponsel cobalah untuk mengerjakan tugas lebih awal sebelum tidur.
5. Adakan Kebiasaan Sebelum Tidur
Orangtua juga dapat membaca buku bersama anak atau sekadar membahas hari-hari yang dilewatinya. Selain lebih dekat, cara ini ampuh menciptakan perasaan tenang dan nyaman sebelum tidur.
Secara tidak sadar, membaca buku dapat melatih otak untuk membayangkan karakter, tempat, gambaran benda, dan lain-lainnya dari cerita. Tidak hanya itu saja, anak juga bisa merasakan bagaimana perasaan karakter saat membaca.
Melatih imajinasi anak lewat membaca buku membantu mengasah perkembangan emosinya.
Advertisement