Liputan6.com, Gorontalo - Viral di media sosial, unggahan seorang pria bernama Arif Ismail, Warga Kecamatan Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Dirinya mengunggah sebuah kronologi singkat peristiwa yang membuat nyawa istrinya melayang.
Dalam unggahan tersebut, dia bercerita pengalamanya terkait dengan pelayanan Puskesmas Telaga yang mengabaikan pasien. Kala itu istrinya mau melahirkan tapi ditolak oleh pihak Puskesmas tanpa ada alasan yang jelas.
Baca Juga
Advertisement
"Puskesmas tolak dan harus ke RS," kata Arif di media sosial.
Setelah 3 hari anaknya lahir, Arif kembali membawa istrinya ke Puskesmas itu lagi. Kala itu tepat hari Selasa 29 November 2023 sekitar pukul 01.30 Wita dini hari, istrinya mengalami sesak nafas.
"Setelah sampai di Puskesmas sekitar pukul 01.45 Wita dini hari, UGD yang buka 1x24 dalam kondisi tertutup," ujarnya.
Dengan kondisi panik melihat istrinya tak berdaya, Arif berusaha mencari bantuan perawat yang ada di Puskesmas Tersebut. Namun, ruangan istirahat perawat dan dokter juga dalam keadaan tertutup.
"Di ruangan istirahat tertutup, tapi ada sandal 2 pasang di depan pintu. Di ruangan berikut ada 3 pasang sandal juga, tapi tidak ada yang menyahut meski saya sudah berteriak," ungkapnya.
Karena tidak ada yang menyahut, Arif kembali melihat kondisi istrinya yang makin lemas, tubuh membiru hingga mulut mengeluarkan busa. Kondisi istri yang makin kritis, membuat kepanikan Arif memuncak. Ia kembali memanggil dokter dan perawat, namun tak kunjung ada jawaban.
"Saya memanggil lagi, tapi tidak ada yang keluar. Padahal di Puskesmas itu terparkir motor dan mobil," tulis Arif.
Karena tak kunjung mendapatkan pertolongan, Arif kemudian berusaha mengangkat sang istri ke atas becak motor (bentor). Namun, hal itu tidak bisa lantaran hanya sendirian. Hingga pukul 02.05 Wita, Arif kemudian ditolong oleh dua orang yang kebetulan melintas.
Kemudian istrinya diangkat dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Kota Gorontalo. Dalam perjalanan, detak jantung sang istri melemah hingga akhirnya meninggal dunia di depan UGD.
"Langsung ditangani dokter dengan perawat. Tapi kata mereka istri saya sudah meninggal dunia," imbuhnya.
Unggahan Arif ini lantas viral di media sosial. Hingga saat ini, sudah ada 10 ribu komentar yang membanjiri unggahan itu. Tidak hanya komentar, 13 ribu orang ikut membagikan postingan tersebut.
Simak juga video pilihan berikut:
Tanggapan Dinas Kesehatan
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ismail Akase ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa, tidak ada penolakan. Hanya saja, kehamilan pasien bernama Nur Hayati Hipi itu berisiko tinggi, maka disarankan untuk ke rumah sakit.
“Jadi ketika dibilang ada penolakan itu, mungkin keliru. Hanya disarankan untuk lahiran di rumah sakit,” kata Ismail.
Kemudian, terkait dengan peristiwa malam itu yang katanya tidak ada dokter dan perawat juga keliru. Kala itu, perawat tengah mempersiapkan oksigen untuk pasien lain di ruangan belakang.
“Besar kemungkinan, ketika ada yang memanggil suaranya tidak kedengaran oleh petugas. Intinya, kami dalam hal pelayanan tidak pernah membeda-bedakan pasien,” dia menandaskan.
Advertisement