Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan, melanjutkan kampanye hari kelima, Sabtu (2/12/2023) dengan mengunjungi Kampung Nelayan Kronjo, Tangerang, Banten.
Anies tiba di Kronjo sekira pukul 16.30 WIB. Dia disambut warga yang merupakan keluarga nelayan di kawasan pelelangan ikan Kronjo.
Advertisement
Setibanya di Kronjo, Anies Baswedan disambut puluhan warga yang antusias dengan kedatangannya. Warga berebut ingin berswafoto dan berjabat tangan dengan Anies.
"Insyaallah jadi, kita butuh perubahan," kata seorang warga.
"Kronjo Anies kabeh," teriak warga lainnya.
Anies kemudian berbincang dengan warga di atas sebuah kapal nelayan. Para nelayan yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas) itu menyampaikan aspirasinya kepada Anies.
Aspirasi itu meliputi, pembuatan pelabuhan nusantara di Kecamatan Kronjo, pembuatan dokumen kapal nelayan dipermudah, meminta normalisasi alur Kali Cipasilian diperbarui.
Kemudian para nelayan juga meminta fasilitas sarana dan prasarana. Para nelayan juga meminta Anies menghentikan pematokan laut oleh pengembang.
"Slogannya nelayan sejahtera, negara kuat," kata Ketua Pokmaswas Kronjo Rifai saat mengakhiri penyampaian aspirasi kepada Anies.
"AMIN ga? Nelayan sejahtera, negara kuat. Insyaallah, amin. Ini saya terima aspirasinya," jawab Anies.
Anies berjanji apabila jadi presiden terpilih di pilpres 2024 akan berusaha mewujudkan aspirasi yang disampaikan nelayan Kronjo. Selain itu, dia juga berjanji akan memenuhi kebutuhan solar bersubsidi nelayan.
"Insyaallah kita akan berusaha untuk membuat perubahan, supaya lebih adil, supaya kebutuhan solar subsidinya gampang dan selalu tersedia. Banyak pematokan insyaallah itu yang nanti kita hentikan," ujar Anies.
Anies Bakal Koreksi Aturan soal Jalur Penangkapan Ikan 12 Mil dari Bibir Pantai
Anies Baswedan juga menerima keluhan dari nelayan terkait aturan jalur penangkapan ikan 12 mil dari bibir pantai.
"Salah satu yang dikeluhkan adalah peraturan yang membatasi mereka hanya bisa melaut sampai dengan 12 mil. Itu membatasi mereka. Dulunya mereka boleh," kata Anies Baswedan.
Anies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan. Anies menilai kebijakan itu perlu dikoreksi.
"Intinya adalah dalam semua urusan kita ingin berkeadilan. Kebijakan harus bisa membuat yang kecil jadi besar, yang besar tidak harus jadi kecil," kata Anies.
Saat ditanyai aturan itu akan jadi berapa mil jika dikoreksi, Anies belum bisa menjawab lugas. Menurutnya, perlu dilakukan kajian lebih lanjut.
"Tapi prinsipnya jangan sampai dulunya 30 mil, ini adalah nelayan yang berangkatnya semalam, besoknya pulang. Akhirnya mereka terbatasi apa yang mereka bisa dapat," kata Anies.
"Pendapatannya berkurang tanpa mereka tahu alasannya apa. Ini yang menurut saya harus kita koreksi sama-sama. Jadi nanti kita akan bahas sama-sama," sambung Anies.
Advertisement
Nelayan juga Keluhkan Beban Pajak
Selain itu, dalam kampanye hari kelima itu, nelayan juga mengeluhkan ke Anies soal beban pajak karena ditarik di awal dan di akhir. Anies menyebut nelayan merasa keberatan.
Nelayan Kronjo juga menyampaikan keluhan terkait solar bersubsidi yang ketersediaannya sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan nelayan. Sehingga, dia menilai perlu dilakukan perubahan agar nelayan Indonesia sejahtera.
"Kita perlu lakukan perubahan segera, agar nelayan kecil jadi besar, tanpa mengecilkan nelayan yang sudah besar. Mengapa? Kekayaan laut dan ikan-ikan kita adalah pasokan gizi amat baik bagi rakyat. Kalau usaha nelayannya tak diperbaiki maka kita akan sulit mengoptimalkan," jelas Anies Baswedan.
Lima Tuntutan Nelayan Kronjo kepada Anies Baswedan
Berikut lima tuntutan aspirasi nelayan Kronjo kepada Anies:
1. Pembuatan pelabuhan nusantara di Kecamatan Kronjo
2. Pembuatan dokumen kapal nelayan dipermudah
3. Normalisasi arus Kali Cipasilian
4. Fasilitas sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan nelayan dipenuhi
5. Hentikan pematokan laut oleh oknum pengembang
Advertisement