Liputan6.com, Solo - Sabtu 2 Desember 2023 menjadi hari terakhir perhelatan Piala Dunia U-17 di Indonesia. Perhelatan kompetisi sepak bola kelompok umur tingkat dunia itu telah dimulkai sejak tanggal 10 November 2023 lalu di beberapa kota besar di Indonesia yakni, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Surakarta
Menurut Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Menpora tak hanya sukses terselenggaranya helatan Piala Dunia U-17 2023 saja, melainkan banyaknya devisa yang masuk.
Ia menjelaskan, perhelatan sepak bola internasional pertama di Indonesia itu selain menjadi pemantik kedatangan wisatawan asing datang juga sebagai penyumbang banyaknya devisa.
"Dalam tempo 4-5 bulan animo masyarakat sangat ketarik nonton dan support Indonesia meski Timnas kita tak lolos fase grup. Kehadiran penonton 11 ribu padahal targetnya hanya 10 ribu. Devisa masuk negara antara Rp700 miliar hingga Rp1,1 triliun," kata dia di Media Informasi Piala Dunia U-17 Solia Zigna, Laweyan, Solo, Sabtu (2/12/2023).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, Hamdan mengaku FIFA sangat mengapreasiasi kerja keras Pemerintah Indonesia dalam menyelenggarakan even Piala Dunia U-17 tersebut. Pengakuan Hamdan, FIFA sangat senang dengan animo sepak bola di Indonesia di mana negara ini sebanyak 69 persen penduduknya sangat menggemari olah raga si kulit bundara itu.
Simak Video Pilihan Ini:
Even Internasional Lainnya
"Animo masyarakat terhadap sepak bola sangat tinggi, lebih banyak penonton lokal yang menonton daripada penonton asing. Keberlanjutan piala dunia kita liat barometernya nanti sepak bolanya dari 50 pemain Timnas U-17 sekarang bisa masuk timnas senior dan menjadi pemain profesional," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Hamdan mengaku federasi tertinggi sepak bola dunia FIFA sampai berkantor di Indonesia lantaran melihat olah raga ini banyak diminati dan potensial di Indonesia. FIFA melihat banyaknya peluang Indonesia menjadi tuan rumah lagi even bertaraf internasional di kemudian hari setelah sukses menggelar Piala Dunia U-17.
"Ada evaluasi dan akan membuka pintu pintu even lainnya. Terkait fasilitas, komentar pelatih Brazil, Mali, pemain Jepang dan lainnya menyebut fasilitas di Indonesia baik. Yang terpenting adalah keramahan warga negara Indonesia khususnya suporternya," ucap dia.
Sementara itu, even yang menghabiskan anggaran Rp399,5 miliar itu menjadi pengalaman pertama Indonesia menggelar even sepak bola piala dunia kelompok umur dan negara ini menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya. meski Timnas U-17 hanya mampu mengumpulkan 2 poin dan tak bisa melanjutkan ke babak selanjutnya hal itu menjadi pelajaran berharga untuk anak-anak kelompok umur untuk karier sepak bola mereka bisa melevel dunia.
"Perform timnas kita bermain baik melawan Equador tim yang mengalahkan Argetina dan Timnas 17 draw melawan Brazil. 69 persen masyarakat Indonesia menyukai sepak bola turut mensukseskan even Piala Dunia U-17 di Indonesia," pungkas dia.
Advertisement