Liputan6.com, Jakarta - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menyebut jelang peluncuran Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) di COP28, IKN semakin yakin bahwa dokumen tersebut mampu wujudkan target Net Zero 2045.
"Jadi di COP28 ini kami akan meluncurkan apa yang disebut Regionally and Locally Determined Contribution," kata Kepala OIKN Bambang Susantono saat melakukan tinjauan ke Blue Zone kawasan COP28 di Dubai, UEA, Sabtu (2/12/2023).
Advertisement
Bambang Susantono menekankan bahwa dokumen ini sangat bersejarah untuk Indonesia karena ini adalah yang pertama kali kota di RI memiliki peta jalan dan juga cetak biru (Blue Print).
"Bagaimana kita akan mencapai langkah-langkah Net Zero di 2045 itu tujuannya. Jadi, diharapkan dengan adanya RLDC ini akan diikuti kota-kota lain di Indonesia. Bahkan menjadi rujukan kota lain di dunia."
"Rencana besok (3/12) kami akan mengadakan serangkaian seminar kemudian diskusi dengan berbagai pihak terutama mitra-mitra internasional dan organization luar negeri."
"Kami sendiri dibantu oleh Asian Development Bank (ADB) di dalam membuat studi ini dan juga nantinya kami akan bekerja sama dengan berbagai macam organisai internasional, di antaranya dengan PBB."
Sebelumnya, Bambang Susantono sempat menyebut ada lima karakter IKN sebagai kota masa depan. Karakter pertama adalah green, yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
Karakter kedua adalah smart, di mana IKN nantinya akan dipenuhi oleh berbagai teknologi digital untuk mendukung aktivitas masyarakat yang lebih efisien.
Ketiga, adalah resilient, bagaimana IKN memiliki ketahanan terhadap guncangan, dari sisi finansial, ekonomi, dan perubahan iklim.
Karakter keempat, adalah sustainable (berkelanjutan). “Saya juga ingin menggaribawahi iklusifitas, karena kota ini (IKN) untuk semua lapisan masyarakat dan stakeholder di mana kota ini merupakan suatu ekosistem yang menyeluruh,” jelasnya.
Kepala Otorita: Luas Area IKN Lebih Besar dari Jakarta dan Singapura
Sebelumnya pada Agustus 2023, Kepala Otoria Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, luas area IKN lebih besar dibanding dengan Jakarta bahkan Singapura. Namun, hanya 25 persen saja yang akan dibangun.
"Memang kalau kita lihat luas areanya IKN sebesar 256 ribu hektare, maka itu 4 kali lipat dari Jakarta dan 3,5 kali lipat dari Singapura. Tetapi, yang unik dari Nusantara sebagai kota hutan yang berkelanjutan adalah, hanya 25 persen dari luas area itu yang akan dibangun. Dan itu pun harus jadi satu kota yang green dan smart," kata Bambang usai menghadiri acara Kongres Diaspora, di The Hall, Senayan City, Jakarta, Sabtu, (12/8/2023).
Kemudian, 65 persennya akan dikembalikan fungsinya menjadi hutan rimba tropis Kalimantan. Kemudian, untuk 10 persen lainnya akan menjadi area hijau termasuk area agriculture.
Hal inilah yang menjadi keunikan dari Nusantara ke depan dan ini juga disebutnya menjadi satu tagline Indonesia bahwa Nusantara itu sustainable city.
Untuk itu, ia ingin agar para diaspora membantunya meluruskan kesimpangsiuran informasi terkait pembangunan IKN.
"Kami mengharapkan temen-temen Diaspora bisa meluruskan beberapa hal yang mungkin selama ini masih kurang jelas audiensi dari global. Misalnya ada satu pendapat menyatakan bahwa Nusantara ini dibangun malah merusak hutan," ujarnya.
Advertisement
Kembalikan Kejayaan Hutan Tropis di Kalimantan
Menurutnya, dengan adanya pembangunan IKN ini akan mengembalikan kejayaan hutan tropis di Kalimantan. Caranya dengan melakukan reforestasi dibandingkan dengan zaman dahulu saat melakukan deforestasi.
"Jadi memang reforestasi akan kita lakukan bagian dari pembangunan Nusantara, sebab 65% dari total luas IKN Nusantara akan menjadi daerah-daerah rimba kota. Nah hal-hal itu tentu bisa diwartakan, bisa dikomunikasikan oleh para Diaspora ini," ungkapnya.
"Sehingga, mereka bisa menjadi ambassador Nusantara, terangkan ke audiens global bahwa inilah transformasi Indonesia menjelang 100 tahun sebagai bangsa yang merdeka," pungkasnya.
Seputar OIKN di COP28
Pada tanggal 3 Desember 2023, rencananya Otorita Ibu Kota Nusantara akan melakukan peluncuran Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) di Pavilion Indonesia di COP28 Dubai, UEA.
Kepala OIKN Bambang Susantono akan melakukan peluncuran dokumen tersebut dan dilanjutkan dengan agenda diskusi panel di lokasi yang sama.
Bambang Susantono akan menyampaikan Keynote Speech. Kemudian, Winfried Wicklein Director General Southeast Asia Department Bank (ADB) akan menyampaikan opening remark.
Serta ada Myrna A. Safitri, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Alam Sumber Daya, Otorita Ibu Kota Baru Nusantara hingga Norio Saito, Direktur Senior, Bidang Air dan Perkotaan Pembangunan dari Sector Groups dan Andy Deacon, Walikota Kovenan Global, penjabatDirektur Pelaksana, Perjanjian Global Walikota untuk Iklimdan Energi
Advertisement