Liputan6.com, Jakarta - Viral, dai muda pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengembalikan amplop pengajian yang diberikan kepadanya.
Ada alasan menarik, sampai pencetus kata 'dekengane pusat' ini melakukan hal seperti itu.
Sementara, dengan namanya yang kini tengah moncer, banyak yang menduga amplop atau bisyarah yang diberikan kepadanya pasti besar.
Alasan yang diberikan suami Ning Nila ini sangat masuk akal, bahkan bisa ditiru. Hal ini seperti diunggah pada akun TikTok @ngokngok fc, yang dikutip 3 Desember 2023.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Tidak Ingin Ngaji Cuma Mau Cerita, lalu Pulang
Dalam video singkat tersebut, Gus Iqdam berkisah jika dirinya belum lama ini ngaji di almamater sekolah tingkat menengahnya, yaitu SMA Mojo, Kediri.
Awalnya ia bercerita jika dirinya dulu merupakan alumnus sekolah tersebut. Kondis sekolahnya jauh berbeda, jika dahulu jelek kini bagus, bahkan gedungnya bagus-bagus.
Persoalan ngaji, Gus Iqdam sebenarnya tidak ingin ngaji di tempat tersebut. Dia hanya ingin duduk, ngobrol santai, dan bercerita saja.
Alasan tidak ingin ngajinya sangat menyentuh, ia tidak ingin ngaji karena di situ, di tempat itu adalah tempat guru-gurunya, tempat di mana ia ditempa, dan menimba ilmu.
"Aku yo ra sir ngaji neng kono, krono yo isin, neng kono ono guru-guruku, Niate crito, kesel mulih," kata Gus Iqdam.
Advertisement
Momen Gus Iqdam Diberi Amplop
Bahkan Gus Iqdam kaget ketika sampai sekolah tersebut. Pasalnya bahyak masyarakat umum yang datang, dan jalanan serta tempat tersebut penuh sesak pengunjung.
Lucunya, Gus Iqdam dengan bercanda mengusir para jemaah yang hadir, lantaran dirinya memang tidak niat ngaji.
"Hooh crita kesel mulih, aku yo ngono, tak sawang kok tiang umum okeh dalan bek. Mpun bu mulih mawon, kulo gak niat ngaji kok," kata Gus Iqdam.
Nah soal amplop, Gus Iqdam mengaku diberi amplop oleh kepala sekolahnya. Namun dengan sopan dia kembalikan.
"Cetuk kepala sekolah, dikei amplop, lho aku yo ngomong, mboten pak, lho wong mboten ngaji kok, akhire tak balekne, lha cah-cah getun," ujar Gus Iqdam bercanda, disambut tawa jemaah.
Ini Alasan Kembalikan Amplop
Menurut Gus Iqdam, dirinya berniat silaturahmi dengan almamaternya. Ia berpendapat, jika tak ada guru dirinya masih bodoh 'pekok'. Apa jadinya jika tak ada guru, maka perlu dihargai jasa-jasa guru.
"Awake dewe pekok, nek gak duwe guru guru, aku ra ngerti opo-opo, kerono jasa guru," ujarnya.
Ia juga menyatakan takut kualat menerima amplop dari gurunya. Bahkan, jika bisa kepada guru memberikan, bukan menerima.
"Daripada kualat menerima mbarang, nek iso karo guru malah ngekei. Yo opo ora? Santri gagah awake dhewe. Cetuk guru nyoh-nyoh ngono awake dhewe, alhamdulillah," tandasnya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul.
Advertisement