Kejayaan Kesultanan Banten yang Bikin Prabowo Subianto Kepincut

Jejak kejayaan serta gemerlap Kesultanan Banten menjadi daya tarik Prabowo Subianto datang kemudian ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin, sultan pertama Banten.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 04 Des 2023, 12:00 WIB
Prabowo Subianto sapa pendukungnya di Situs Kesultanan Banten. (Minggu,03/12/2023). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Liputan6.com, Lebak - Jejak kejayaan serta gemerlap Kesultanan Banten menjadi daya tarik Prabowo Subianto datang kemudian berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin, sultan pertama Banten. 

Dalam pandangan capres nomor urut dua itu, Kesultanan Banten hingga kini masih nampak kebesarannya. Terlihat dari kemegahan masjid serta reruntuhannya.

"Banten bagian dari sejarah nusantara yang memiliki sejarah gemilang, Kesultanan Banten sangat kesohor, ratusan tahun disegani. Bahkan Kesultanan Banten ratusan tahun lalu, sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Eropa," ujar Prabowo Subianto, dalam sambutannya, Minggu, (03/12/2023).

Prabowo sangat mengapresiasi masyarakat Banten, karena di zaman kerajaan hingga peperangan, memiliki peran penting serta daya juang tinggi merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Meski risiko yang dihadapi sangat besar. Kesultanan Banten akhirnya dihancurkan oleh penjajah dan kini yang tersisa utuh hanyalah Masjid Agung Kesultanan Banten.

"Kerajaan Banten dengan semangat juangnya, perangnya, jadi sasaran penjajah, dengan berbagai tipu muslihat, bersama kesultanan lain, dirusak, diadu domba, dihancurkan, dan nusantara ini sempat dijajah ratusan tahun oleh bangsa asing," terangnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Kekayaan Alam Nusantara

Prabowo mengatakan, karena nusantara sangat kaya dengan alamnya, maka menjadi rebutan negara lain.

Karena itulah Jokowi membuat kebijakan larangan mengekspor batang mentah keluar negeri. Bahkan hingga saat ini, Indonesia masih menjadi idaman bagi negara lain untuk mendapatkan hasil alamnya.

"Karena nusantara ini sangat kaya, kita diberi karunia kekayaan yang melimpah ruah. Dari dulu, negara datang silih berganti datang ke kita, karena kita kaya. Sampai hari ini, ternyata kekayaan kita terus menjadi incaran dan lirikan bangsa lain," jelasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya