Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo mendengarkan berbagai masukan dari tokoh agama dan tokoh masyarakat Kendari, Sulawesi Tenggara.
Salah satunya meminta membuat kebijakan agar setiap pembangunan di Indonesia wajib menggunakan aspal dari Buton.
Advertisement
"Sejak jadi gubernur itu mengharapkan wilayah itu mekar jadi 1 provinsi. Dan itu juga jadi harapan rakyat di Sultra. Harapan rakyat Buton, gimana Bapak jadi presiden membuat satu kebijakan nasional untuk seluruh bangun jalan di Indonesia pakai aspal Buton. Itu harapan rakyat dari Kepulauan Buton," tutur perwakilan petambang aspal, Agus kepada Ganjar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).
“Pak kalau Bapak saya minta ambil prioritas dulu dari dua pertanyaan bapak, mekar dulu atau aspalnya disebar di seluruh Indonesia?,” tanya Ganjar.
“Aspal dulu,” jawab Agus.
Ganjar pun mengulas, selama menjadi Gubernur Jawa Tengah dirinya telah memerintahkan Dinas PUPR Jateng untuk selalu menggunakan aspal dari Buton. Sebab, dia menilai potensi aspal bangsa Indonesia lebih besar daripada produk impor.
“Saya pernah ke Buton, saya keliling ke beberapa tempat dulu, karena kebetulan ketua Panja pemekarannya dulu namanya Ganjar Pranowo. Tetapi Bapak Ibu boleh, ide-ide memekarkan boleh, saya hanya ingin saja masyarakat yang usulkan, Pemda, dan semua yang mendukung mari kita hitung betul-betul,” katanya.
Jaminan Kesejahteraan
Menurut Ganjar, upaya pemekaran harus dibarengi dengan jaminan kesejahteraan rakyat.
Maka dari itu, upaya jemput bola yang dilakukan adalah dengan menyiapkan SDM unggul.
“Begitu mekar, kelola, kembangkan potensi, induknya harus tumbuh, anaknya harus tumbuh. Akan tumbuh dua-duanya. Jangan sampai satu tumbuh, satu meninggal. SDM harus disiapkan, maka dengan itu nanti akan baik. Tanpa kurangi rasa hormat saya, jangan sampai nanti semua tersedot di administrasi, kita lupa kemudian untuk biaya pembangunan. Ini penting. Tetapi idenya oke. Jadi ini PR-PR yang dari daerah mesti disiapkan,” Ganjar menandaskan.
Advertisement
Curhat ke Ganjar, Petani di Kendari Keluhkan Sulitnya Dapat Pupuk Bersubsidi
Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan keluh kesah kelompok petani di Kendari, Sulawesi Tenggara. Salah satunya soal sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi di daerahnya.
“Saya mau tanya ini, biasanya pupuk apa yang sulit?," tanya Ganjar saat dialog bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).
"Kalau kita di kampung itu Pak, urea, susah. Kan sekarang adanya NPK, sekarang (juga susah)," jawab perwakilan petani.
Ganjar pun menanyakan syarat mendapatkan pupuk bersubsidi, yang salah satunya adalah memiliki lahan di bawah dua hektare. Namun begitu, yang terjadi adalah para petani pemilik lahan melebihi batas maksimal tapi juga menginginkan pupuk bersubsidi.
“Jadi artinya sebenarnya boleh enggak itu? (Terima subsidi),” tanya Ganjar.
“Ya sebenarnya kan enggak boleh,” jawab perwakilan petani itu.
“Sebenarnya enggak boleh. Bapak ibu sekali lagi terkonfirmasi di Kendari sekarang, bahwa kemudian kontrol barang subsidi itu kalau tidak ketat kasihan petani. Itulah kenapa harus ada data pertanian, maka menjadi korban lah para petani nyarinya sedikit,” ungkap Ganjar.