Liputan6.com, Gunungkidul - Bupati Gunungkidul Sunaryanta baru-baru ini meninjau bendungan atau DAM Bribin II yang terletak di Desa Ngalangombo, Dadapayu, Kapanewon Semanu, Gunungkidul. Peninjauan tersebut untuk melihat langsung kondisi DAM yang tidak beroperasi beberapa tahun terakhir.
DAM Bribin yang terletak di kedalaman 104 meter di bawah permukaan laut ini rusak karena dampak Badai Cempaka beberapa tahun lalu. Hal ini berdampak pada beberapa kecamatan yang ada di selatan Gunungkidul tidak terairi air.
Advertisement
"Sedang dicek, saya lihat tadi kerusakannya luar biasa, sambungan pipanya patah dan air menghantam ruang mesin, debitnya cukup besar 500 liter per detik," papar Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Lokasi.
Menurutnya, debit air yang ada di DAM tersebut cukup besar jika beroperasi. Jadi, untuk kawasan selatan dan timur Gunungkidul tidak akan kekurangan air saat musim kemarau.
"Cukup besar debitnya karena bisa memenuhi kebutuhan air di tiga Kapanewon, yakni Semanu, Rongkop, dan Girisubo," jelasnya
Sementara itu, Wardani selaku Satker Op SDA Serayu Opak menjelaskan, setidaknya ada 4 modul yang mengalami kerusakan. Modul-modul tersebut merupakan alat yang berfungsi menahan dan memompa air kepermukaan.
Terkait dengan langkah perbaikan, Wardani menyebut sekarang ini pihaknya terus melakukan review design agar diketahui kebutuhan dan besarnya anggaran yang harus dikeluarkan untuk perbaikan. Selain itu, dari peninjauan saat ini nantinya akan dibawa ke Kementerian PUPR.
“Cukup besar anggarannya mencapai Rp45 miliar rupiah. Tentunya yang masih bagus kita amankan dan yang rusak kita perbaiki. Kalau mengganti tentu biayanya akan sangat tinggi sekali,” paparnya.
Diketahui, Bendung Sungai Bawah Tanah Bribin II merupakan salah satu sumber air baku di Gunungkidul memiliki teknologi yang canggih yang dikelola langsung oleh BBWS Serayu Opak. Kehebatannya terletak pada proses pengangkatan air dari sungai bawah tanah sedalam 104 meter dengan pompa yang bertenaga gerak dari sumber daya air itu sendiri.
Dari bendungan tersebut menghasilkan air baku yang diangkat dengan debit 80-100 liter/detik. Oleh PDAM Gunungkidul bendungan tersebut dimanfaatkan dan mampu memasok kebutuhan sekitar 79.000 penduduk atau 6.000 KK dengan tidak ada campur tangan energi listrik untuk memompa air.