Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Baca Doa Ini Agar Terhindar dari Bahaya

Telah terjadi erupsi gunung marapi sumbar pada minggu, 3 desember 2023. Bencana ini juga menjadi pengingat bagi kita agar senantiasa bersabar dan berikhtiar dengan berdoa agar terlindung dari segala marabahaya.

oleh Putry Damayanty diperbarui 04 Des 2023, 02:00 WIB
Erupsi Gunung Marapi. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi yang berada di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus dan menyemburkan abu vulkanik pada Minggu (3/12/2023), sekitar pukul 14.55 WIB.

Ahmad Rifandi selaku Petugas Pengamat Gunung Marapi mengatakan bahwa tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 3.000 meter di atas puncak (sekitar 5891 m di atas permukaan laut).

Berdasarkan pantauan tim Liputan6.com dari Kecamatan Sungai Pua Kabupaten Agam, melaporkan bahwa suara gemuruh terdengar saat erupsi sehingga membuat panik warga sekitar dan berlarian ke luar rumah. 

Saat ini status Gunung Marapi berada pada level II atau waspada. Akibatnya, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki ataupun mendekati gunung pada radius 3 KM dari kawah atau puncak.

Bencana tersebut tentunya bukanlah yang pertama kali terjadi. Hal ini juga menjadi pengingat kita agar senantiasa bersabar atas segala musibah yang menimpa. 

 

Saksikan Video Pilihan ini:


Doa Ketika Gunung Erupsi

Di samping bersabar kita juga perlu untuk berikhtiar salah satunya dengan berdoa. Berikut merupakan doa yang dapat dibaca ketika dilanda bencana erupsi gunung. 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ ماَ فِيْهَا، وَخَيْرَ ماَ أُرْسِلَتْ بِهِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَا فِيْهَا، وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Allâhumma innî as aluka khairahâ wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ umirat bihi wa a’uzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ umirat bihi.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya, kebaikan apa yang terdapat padanya, kebaikan apa yang dibawanya dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan yang ada padanya dan keburukan yang dibawanya.”

Ini merupakan doa yang diajarkan nabi kepada kepada sahabat ketika terjadi angin ribut sebagaimana yang terabadikan dalam hadis; 

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، أَنَّ الرِّيحَ هَاجَتْ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فسبَّها رَجُلٌ، فَقَالَ: “لَا تَسُبَّهَا؛ فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ، وَلَكِنْ قُلِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَخَيْرَ مَا أُمِرَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُمرت بِهِ

”Dari Ubay bin Ka’ab bahwasanya pernah terjadi angin ribut pada zaman Rasulullah Saw. lalu seorang lelaki mengutuk angin ribut tersebut, beliau bersabda: “Janganlah engkau mengutuknya karena sesungguhnya ia diperintah (Allah), akan tetapi ucapkanlah allahumma inni as aluka khairahâ wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ umirat bihi wa a’uzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ umirat bihi.”


Doa lainnya

عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat". (HR Abu Daud)

Dalam al-Adzkâr, Imam Nawawi memasukkan doa ini dalam bab “Doa-doa Penting yang Sunnah Dibaca Kapan Saja”. Dalam konteks bencana gunung meletus, doa tersebut bisa dipahami sebagai permohonan agar terhindar dari bahaya.

Doa lain yang juga bisa dibaca rutin setiap hari adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأرْضِ وَلا في السَّماءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيم

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu di bumi dan di langit tak dapat memberikan mudharat (bahaya). Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

 


Doa bagi Mereka yang Tertimpa Musibah

Doa di atas bisa dikatakan sebagai bentuk antisipasi atau doa perlindungan. Lantas bagaimana dengan yang sudah tertimpa musibah akibat aktivitas erupsi tersebut (telah mengalami kerugian dan penderitaan)? Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah mengajarkan, saat kita tertimpa musibah agar membaca doa berikut ini:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya