Kasus COVID-19 Singapura Naik 2 Kali Lipat, Pemerintah Setempat Minta Masyarakat Waspada

Pada 19 - 25 November angka infeksi COVID-19 di Singapura tembus 22.094 kasus. Padahal pekan sebelumnya tercatat 10.726.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 13 Jan 2024, 20:32 WIB
Kasus COVID-19 di Singapura ngegas lagi di akhir November. Gegara apa ya? (Foto: ilustrasi Freepik/mrsiraphol)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan lonjakan drastis kasus COVID-19 di negaranya. Terjadi kenaikan dua kali lipat dibandingkan pekan sebelumnya.

Pada 19 - 25 November 2023 angka infeksi COVID-19 di sana tembus 22.094 kasus. Padahal di pekan sebelumnya tercatat 10.726 kasus COVID-19 seperti dilaporkan Kementerian Kesehatan Singapura pada 2 Desember 2023.

Bila merujuk data 27 November, varian EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 yang merupakan varian dominan di Singapura saat ini. Sekitar 70 persen kasus COVID-19 gegara varian tersebut.

Jadi, penyebab kenaikan kasus COVID-19 di Singapura kemungkinan karena banyak faktor seperti meningkatnya mobilitas saat liburan akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk, kata Kementeran Kesehatan Singapura.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Kemenkes di sana mengutip The Straits Times, Senin (4/12/2023).

Kelompok Berisiko Direkomendasikan untuk Vaksinasi COVID-19 Booster

Kemenkes Singapura juga meminta kepada masyarakat untuk mengecek status vaksinasi COVID-19. Bagi kelompok berisiko diharapkan untuk mendapatkan kembali dosis tambahan atau booster.

"Dosis tambahan diberikan kepada mereka yang terakhir kali mendapatkan dosis terakhir sekitar setahun lalu, hal ini direkomendasikan bagi orang yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, dan di panti jompo," kata Kemenkes Singapura.


Dorong Usia 6 Bulan ke Atas Dapat Vaksinasi COVID-19 Tambahan

Ilustrasi sedang divaksinasi COVID-19 (unsplash)

Kementerian Kesehatan Singapura juga mendorong bagi mereka berusia enam bulan ke atas bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 booster. Terutama petugas kesehatan dan pengasuh kelompok berisiko. 

Seperti diketahui Singapura telah memberikan izin penggunaan vaksin COVID-19 Comirnaty produksi Pfizer sebagai vaksin primer bagi anak-anak berusia 6 bulan hingga 4 tahun. Izin tersebut diberikan pada September 2022.

Vaksin gratis COVID-19 tersedia di pusat pengujian dan vaksinasi bersama, dan klinik lainnya yang bekerja sama dengan pemerintah.

 


Masyarakat Singapura Diminta Perhatikan PHBS

Mengingat ada peningkatkan kasus COVID-19, Kemenkes Singapura meminta masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

Lalu, berupaya melakukan pencegahan saat bepergian atau ketika di tempat ramai. Bila merasa sakit diimbau untuk memakai masker atau menjauhi keramaian.

"Masyarakat yang merasa tidak enak badan harus mengenakan masker dan meminimalkan interaksi kerja dan sosial," kata Kemenkes Singapura. 

Pihak di sana juga menambahkan bahwa terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat.


Belum Ditemukan Tren Peningkatan Kasus Penyakit Pernapasan pada Anak

Peningkatan kasus COVID-19 di Singapura terjadi bersamaan dengan peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan di beberapa negara seperti China. Namun, untuk Singapura sendiri masih stabil.

"Belum ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan yang parah, termasuk pada anak-anak." kata Kemenkes Singapura.

Menurut World Health Organization saat ini di belahan Bumi bagian utara memang terjadi peningkatkan kasus infeksi pernapasan termasuk influenza, Mycoplasma Pneumonia dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).

 

Infografis Perilaku 3K Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19 Lebih Cepat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya