Liputan6.com, Sanaa - Tiga kapal komersial di Laut Merah pada Minggu (3/12/2023), diserang rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman yang dikuasai Houthi dan sebuah kapal perang Amerika Serikat (AS) menembak jatuh tiga drone untuk membela diri selama serangan yang berlangsung berjam-jam tersebut. Hal ini diungkapkan oleh militer AS.
Sementara itu, kelompok Houthi menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Advertisement
Komando Pusat AS (CENTCOM) menyebutkan bahwa serangan yang terjadi merupakan ancaman langsung terhadap perdagangan internasional dan keamanan maritim.
"Mereka telah membahayakan nyawa kru internasional yang mewakili banyak negara di dunia," ungkap CENTCOM seperti dilansir AP, Senin (4/12).
Tiga kapal komersial dan awaknya disebut terhubung dengan 14 negara.
Serangan tersebut menandai peningkatan serangkaian serangan maritim di Timur Tengah yang terkait dengan perang Hamas Vs Israel.
Menurut CENTCOM, kapal perusak Angkatan Laut AS USS Carney mendeteksi rudal balistik yang ditembakkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke kapal curah berbendera Bahama, Unity Explorer. Rudal semula menghantam area dekat kapal dan dalam serangan berikutnya rudal berikutnya mengenai kapal, menyebabkan kerusakan kecil.
Dua kapal komersial lainnya yang juga terkena rudal adalah kapal curah berbendera Panama Nomor 9 dan Sophie II. Nomor 9 melaporkan beberapa kerusakan dan tidak ada korban jiwa, sementara Sophie II melaporkan tidak ada kerusakan berarti.
"Kami juga mempunyai banyak alasan untuk meyakini bahwa serangan-serangan ini, meskipun dilancarkan oleh kelompok Houthi di Yaman, sepenuhnya dilakukan oleh Iran," kata CENTCOM, seraya menambahkan bahwa AS akan mempertimbangkan semua tanggapan yang tepat.
USS Carney, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, telah menembak jatuh beberapa roket yang ditembakkan Houthi ke arah Israel selama perang Hamas Vs Israel sejak 7 Oktober. Kapal tersebut tidak mengalami kerusakan dalam insiden apa pun dan tidak ada korban luka yang dilaporkan di dalamnya.
Pengakuan Houthi
Juru bicara militer Houthi Brigjen Jenderal Yahya Saree mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Minggu. Dia mengatakan kapal pertama terkena rudal dan kapal kedua terkena drone saat berada di Selat Bab el-Mandeb, yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden. Saree tidak menyebutkan adanya kapal perang AS yang terlibat dalam serangan tersebut.
"Angkatan bersenjata Yaman terus mencegah kapal-kapal Israel mengarungi Laut Merah (dan Teluk Aden) sampai agresi Israel terhadap saudara-saudara kita di Jalur Gaza berhenti," tegas Saree.
"Angkatan bersenjata Yaman memperbarui peringatan kepada semua kapal Israel atau kapal yang terkait dengan Israel bahwa mereka akan menjadi target yang sah jika mereka melanggar apa yang dinyatakan dalam pernyataan ini."
Saree mengidentifikasi kapal pertama sebagai Unity Explorer, yang dimiliki oleh sebuah perusahaan Inggris yang mencakup Dan David Ungar, yang tinggal di Israel, sebagai salah satu perwiranya. Nomor 9 terkait dengan Manajemen Kapal Bernhard Schulte. Manajemen kedua kapal tersebut belum berkomentar.
Media Israel mengidentifikasi Ungar sebagai putra miliarder pelayaran Israel Abraham 'Rami' Ungar.
Dalam pernyataan yang dilansir AP, Houthi tidak menyinggung terkait Sophie II.
Advertisement
Imbas Perang Hamas Vs Israel
Houthi telah melancarkan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, serta meluncurkan drone dan rudal yang menargetkan Israel.
Dalam insiden terbaru, AS sendiri tidak mengatakan bahwa kapal-kapal angkatan lautnya menjadi sasaran, namun mengungkapkan bahwa drone Houthi bergerak menuju kapal-kapalnya, sehingga ditembak jatuh untuk membela diri.
Gagalnya gencatan senjata antara Hamas dan Israel serta dimulainya kembali serangan Israel ke Jalur Gaza telah meningkatkan risiko berlanjutnya serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, Teluk Aden, dan sekitarnya.
Sebelumnya, Houthi menyita sebuah kapal pengangkut kendaraan yang juga terkait dengan Israel di Laut Merah. Hingga kini mereka masih menahan kapal tersebut di dekat kota pelabuhan Hodeida.
Rudal juga mendarat di dekat kapal perang AS lainnya pekan lalu setelah kapal tersebut membantu sebuah kapal yang terkait dengan Israel yang sempat disergap oleh kelompok bersenjata.