Alumni HMI dan Muslimin Indonesia Sulteng Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyambangi Palu, Sulawesi Tengah. Dalam kesempatan itu, dia akan menemui jajaran Tim Pemenangan Daerah (TPD) hingga para tokoh masyarakat setempat.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Senin (4/12/2023), Ganjar Pranowo tiba di Bandara Mutiara Sis Al Jufr Palu dari Kendari, Sulawesi Tenggara sekitar pukul 10.00 Wita. Lokasi pertama yang disambanginya adalah acara pertemuan dengan TPD, Caleg, hingga massa pendukung dari berbagai partai dan Relawan di SRITI Convention Hall, Palu.

Setelahnya, mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan berdialog dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat Palu. Acara dilanjutkan dengan ngobrol santai bersama kelompok milenial, Gen Z, serta Influencer.

Masuk sore hari, Ganjar dijadwalkan menuju Donggala dalam rangka menghadiri pertemuan dengan TPD, caleg dan massa partai pendukung serta relawan. Malam harinya, dia kembali ke Palu dan menemui jajaran TPD, caleg, massa partai pendukung hingga relawan di Sekretariat TPD Sulawesi Tengah, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat.

Sebelumnya Ganjar Pranowo menyatakan pendidikan politik sangat penting bagi anak muda lantaran menjadi penentu masa depan bangsa. Dalam perhelatan Pilpres 2024 ini, dia bahkan mengajak mereka menjadi tim suksesnya.

"Penting banget. Maka kemudian tingkat melek politik anak-anak muda sangat tinggi. Hanya memang para politisi itu perlu mendengar mereka, karena ada gagasan-gagasan yang sangat baru, yang mungkin politisi tidak tahu. Itulah akomodasi yang bisa diberikan. Sehingga mereka tidak apriori," tutur Ganjar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023) malam.

Dengan pendidikan politik, lanjutnya, anak muda akan melihat dunia politik secara lebih baik dan terhormat. Mereka juga dapat menyimpulkan bahwa kesempatan atas aspirasinya dapat terakomodasi dengan baik.

"Maka saya bilang ayo ikut, ayo terlibat, ayo jangan golput sampaikan suaramu. Biasanya saya akhiri dengan sesuatu yang ekstrem, mau nggak jadi tim sukses saya?," jelas dia.

"Untuk mereka bisa tahu sebenarnya ini sesuatu yang challenging dan mereka bisa memanfaatkan. Ada tantangannya. ‘Nggak mau Pak’, ya sudah nggak apa-apa tapi jangan jadi pemilih pasif. Tapi kalau mau kamu akan saya kader," sambung Ganjar.

Pendidikan politik pun dinilainya dapat menciptakan kader potensial di kemudian hari, yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju.

"Maka kemudian kelak kita bisa punya lebih banyak kader dari banyak sektor dan mereka adalah anak muda hari ini," Ganjar menandaskan.