Hatta Rajasa: Tangan Doni Monardo Hijaukan Bandara sampai Pangkalan Militer

Sosok Doni Monardo bagi Hatta Rajasa yang menghijaukan bandara sampai pangkalan militer.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 05 Des 2023, 11:00 WIB
Hatta Rajasa mengenang sosok Doni Monardo yang menghijaukan bandara sampai pangkalan militer.

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia 2009-2014 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Hatta Rajasa mengenang sosok Letjen TNI Purnawirawan Doni Monardo yang menghijaukan bandara sampai pangkalan militer.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) periode 2019-2021 Doni Monardo tersebut bagi Hatta Rajasa adalah orang yang sangat peduli lingkungan. Penghijauan dengan trembesi kerap dilakukannya semasa hidup.

"Almarhum tidak saja menekuni dunia kemiliteran, namun juga dikenal sangat aktif di lingkungan hidup," tutur Hatta Rajasa di rumah duka Doni Monardo di Serpong Utara, Tangerang Selatan pada Senin, 4 Desember 2023.

"Kita mengenal hampir semua di bandara-bandara di Tanah Air, ada tangan-tangan almarhum menanamkan trembesi di sana, penghijauan. Dan hampir semua pangkalan (militer) tidak lepas dari tangan-tangan almarhum untuk menghijaukannya."

Kehilangan Tokoh Terbaik Bangsa

Lama mengenal Doni Monardo, Hatta Rajasa merasa kehilangan sosok jenderal terbaik. 

"Saya merasa kehilangan salah satu tokoh terbaik bangsa yang banyak jasanya," ucap Hatta Rajasa yang pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.

"Saya mengenal almarhum sama-sama ketika masih bertugas, sejak almarhum menjadi Dangrup A Paspamres. Saya waktu itu di sekneg (Sekretaris Negara), kami waktu itu bersama-sama."

Kabar Doni Monardo meninggal pada Minggu (3/12/2023) di RS Siloam Semanggi Jakarta ini membuat pilu Hatta Rajasa.


Rehabilitasi Sungai Citarum

Hatta Rajasa juga mengenang sepak terjang Doni Monardo yang merehabilitasi Sungai Citarum. Ia menggagas Program Citarum Harum untuk mengatasi pencemaran air sungai.

Program tersebut juga menjadi program andalan Doni Monardo kelahiran 10 Mei 1963 ini saat menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi periode 14 November 2017-19 Maret 2018.

"Beliau juga saat jadi Pangdam Siliwangi, kita kenal aktif sekali rehabilitasi Sungai Citarum," tambah Hatta Rajasa.

"Jadi almarhum sungguh kita kenal sebagai tokoh yang peduli lingkungan, di samping tokoh yang menekuni dunia kemiliteran."


Bekerja Luar Biasa Saat Jadi Kepala BNPB

Karier Doni Monardo baik di dunia militer. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Di dunia kemiliteran, Hatta Rajasa menilai Doni Monardo termasuk sosok yang punya perjalanan karier baik. Terlebih lagi, saat menangani pandemi COVID-19.

"Beliau punya karier yang baik di militer. Almarhum yang saya kenal sangat tekun ketika menjadi Kepala BNPB, bekerja luar biasa,"

Tiga Bulan Tak Pulang ke Rumah

Dedikasi Doni Monardo di awal pandemi COVID-19 membuatnya berhari-hari sampai tidak pulang ke rumah. Ia menginap di kantor BNPB.

"Saya sempat teleponan, saya tahu, beliau tiga bulan tidak pulang ke rumah, tidur di kantor ketika COVID terjadi. Jadi, dedikasi beliau kepada bangsa, luar biasa," terang Hatta Rajasa, yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN).

"Kita doakan semoga almarhum ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT, diterima seluruh amal ibadahnya, dan diampuni segala khilafannya dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dalam menghadapi ini."


Usulan agar Doni Monardo sebagai Pahlawan Nasional

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bahwa pihaknya siap mengajukan nama Doni Monardo sebagai pahlawan nasional.

Hal ini disampaikannya usai memimpin upacara militer pemakaman almarhum Letjen TNI (Purn) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2023).

“Ada aturannya dan bidang personel nanti kita akan mengusulkan,” kata Jenderal Agus kepada awak media di TMP Kalibata.

Selain mengusulkan Doni Monardo sebagai pahlawan nasional, Agus juga akan mendedikasi namanya sebagai salah satu nama ruangan di Gedung Mabes TNI maupun di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

“Bisa bisa aja. Beberapa gedung di Kopassus dari pahlawan yang pernah berjuang nusa dan bangsa,” sambung Agus.

Daftar sejumlah pohon endemik Indonesia yang terancam punah. (dok. Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya