Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, (4/12/2023). Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Jokowi serta rombongan mendarat di Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sekira pukul 16.30 Wita.
Tampak menyambut kedatangan Jokowi di bawah tangga pesawat yakni Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Harfendi, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma, Danlanud El Tari Marsma TNI Aldrin Petrus Mongan, dan Danlanal Labuan Bajo Letkol Laut (P) Alun Kurnianto.
Advertisement
Selanjutnya, Presiden langsung menaiki kendaraan untuk menuju Gudang Bulog Batu Cermin, Labuan Bajo, guna mengecek persediaan beras serta membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah kepada sejumlah keluarga penerima manfaat.
Setelahnya, Jokowi direncanakan menuju hotel tempatnya bermalam untuk kemudian melanjutkan rangkaian kunjungan kerjanya esok hari.
Turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi NTT adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay.
Jokowi beserta rombongan bertolak menuju Provinsi NTT dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 13.25 WIB.
Tampak melepas keberangkatan Presiden antara lain Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto, Pangkoopsud I Marsma TNI Mohammad Nurdin, dan Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Destianto Nugroho Utomo.
Jokowi Serahkan 2,5 Juta Sertifikat Tanah Elektronik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi meluncurkan sertifikat tanah berbasis elektronik di Istana Negara, Jakarta. Jokowi secara simbolis juga menyerahkan 2.550.800 sertifikat tanah kepada masyarakat.
"Hari ini kita luncurkan lagi sertifikat tanah elektronik dan penyerahan kepada 2.550.800 sertifikat tanah di seluruh Indonesia. Kecepatan ini yang mau didorong dan saya pastikan bapak ibu sudah dapat sertifikatnya," kata Jokowi dalam penyerahan sertifikat tanah dan sertifikat tanah elektronik di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).
Jokowi sempat kaget dengan bentuk sertifikat elektronik yang hanya satu lembar. Namun, sertifikat itu tetap bisa dijadikan agunan ke bank.
"Saya kaget yang diserahi satu lembar. Ini nanti juga bisa agunan," ucap dia.
"Pak Hadi (Menteri ATR/BPN sampaikan bisa (diagunkan), nanti banknya saya tanya. Mestinya sekarang semua serba digital, kalau perbankan sudah mendahului lah. Saya kira nggak ada masalah," sambung Jokowi.
Dia pun mengingatkan masyarakat berhati-hati ketika 'menyekolahkan" atau menggunakan sertifikat tanah untuk jaminan pinjaman kredit di bank. Dia berpesan agar dikalkulasi secara cermat untuk membayar angsurannya.
"Tolong kalau mau dipakai agunan ke bank dihitung, dikalkulasi betul bisa cicil ndak bulanannya, pokoknya, untung usaha berapa dihitung semuanya. Jangan sampai sertifikat diserahkan dipakai agunan bank 2 tahun sertifikat hilang. Ini hati hati," pungkas Jokowi.
Advertisement
Jokowi Perintahkan Mahfud Md Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya di Aceh
Sementara itu, Presiden Jokowi juga buka suara mengenai pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia. Dalam hal ini, Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md untuk menangani masalah itu.
"Ya saya telah memerintahkan Menko Polhukam (Mahfud Md) untuk menangani bersama-sama dengan daerah, bersama-sama dengan UNHCR (United Nations High Commisioner for Refugees)," kata Jokowi saat ditemui di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (4/12/2023).
Seperti diketahui, sebanyak 139 pengungsi Rohingya kembali mendarat di Pantai Tapak Gajah, Sabang, Aceh pada Sabtu 2 Desember 2023 lalu. Dalam sebulan terakhir, hampir seribu orang warga Rohingya datang ke Indonesia.
Kini warga Aceh pun berubah sikap. Mereka mulai menolak kedatangan para pengungsi Rohingya ke wilayahnya.
Hingga akhir November 2023, tercatat ada 1.084 warga Rohingya yang mendarat di wilayah Aceh menggunakan 6 kapal kayu. Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang menjadi tempat mereka bersandar.
Kabur dari Penampungan di Bangladesh
Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko menyebut, para pengungsi itu kabur dari Cox's Bazar di Bangladesh, tempat penampungan terbesar warga Rohingya yang mengungsi dari Myanmar. Dari penyelidikan polisi, para pengungsi itu membawa kartu UNHCR yang diterbitkan di Bangladesh.
Polisi mendesak, Badan PBB yang mengurus pengungsi itu bertanggung jawab karena membiarkan warga Rohingya kabur dari kamp pengungsian Cox's Bazar. Apalagi, ditemukan fakta, mereka kabur dengan membayar kapal yang diketahui berasal dari Bangladesh.
Sikap warga Aceh kini berubah. Mereka terang-terangan menolak gelombang kedatangan warga Rohingya. Salah satu alasan yang terungkap adalah perilaku pengungsi Rohingya yang meresahkan.
Selain tidak memiliki tempat penampungan, warga juga kesal dengan perilaku pengungsi yang tidak menjaga kebersihan dan mengindahkan norma-norma yang berlaku di Aceh. Banyak juga pengungsi sebelumnya yang kabur dari lokasi penampungan dan membuat onar hingga berkonflik dengan warga setempat.
Aksi unjuk rasa sempat dilakukan Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh (MPPA) pada 29 November 2023 lalu. Menurut mereka, sudah cukup bagi pemerintah Aceh mengurus pengungsi Rohingya karena masih banyak warga lokal yang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Pemerintah diminta bersikap tegas dengan mengusir para pengungsi.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement