Cak Imin Bantah Usulkan Ubah Format Debat Cawapres di Pemilu 2024

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tidak pernah mengusulkan perubahan format debat capres-cawapres yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 04 Des 2023, 19:45 WIB
Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. (Merdeka.com/ Bachtiarudin Alam)

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) tidak pernah mengusulkan perubahan format debat capres-cawapres yang akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Saya dan mas Anies tidak pernah usul (perubahan format debat Cawapres)," ujar dia dalam keterangan persnya di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023).

Menurut Cak Imin, pihaknya menyerahkan sepenuhnya format debat capres-cawapres kepada penyelenggara pesta demokrasi tersebut. Dia memastikan pasangan AMIN akan mengikuti aturan debat yang dibuat KPU.

"Itu semua serahkan ke KPU dan kita tunggu KPU, apa pun kemauan KPU kita ikuti," kata Ketua Umum PKB ini.

Sementara, Kapten Timnas AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus, menuturkan pihaknya tak pernah mengusulkan peniadaan debat cawapres.

Bahkan Timnas AMIN meminta debat khusus cawapres tetap diadakan.

"Pasangan AMIN tetap meminta ada debat cawapres. Jadi Kalau ada yang meminta tidak ada debat cawapres itu bukan dari kelompoknya tim AMIN," tegas Syaugi di Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).

 

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan membocorkan persiapan yang dilakukannya jelang debat capres-cawapres yang akan diselenggarakan pada, 12 Desember 2023 mendatang.

Anies mengaku akan memperbanyak literasi dan istirahat yang cukup.

"Ya tentu harus baca-baca, semuanya harus ada persiapan, harus ada istirahat cukup, olahraga yang baik, cukup istirahat supaya bisa mikir," ujar Anies di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/12/2023).

Anies menyebut debat capres-cawapres berbeda dengan cerdas cermat yang mengharuskan kita menghapal sesuatu. Namun, Anies menyebut dirinya siap menghadapi debat capres-cawapres.

"Kan ini bukan cerdas cermat yang harus dihapalkan, nggak bisa dihapalin, ini tuh sama seperti konferensi pers, kita datang ngobrol begini, nggak tahu akan ditanyakan apa, pertanyaannya apa," kata Anies.

 

 

 

 

 

 

 

 


Sudah Punya Pengalaman

Anies mengaku sudah memiliki pengalaman dalam debat ini, baik sebagai moderator maupun mempersiapkan peserta untuk debat.

"Saya pernah beberapa kali, 1 pernah jadi moderator, 2 pernah mempersiapkan calon untuk debat, dan ke-3 sekarang saya ikut debat jadi tuhan takdirkan dapat pengalaman cukup lengkaplah untuk saat ini," kata Anies.

Sementara untuk persiapan teknis, Anies masih menunggu penjelasan lebih rinci dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasalnya, KPU yang memiliki kewenangan dan sebagai penanggungjawab debat capres-cawapres.

"Nanti kita dengar dari, biasanya timnya ketemu dengan KPU, dengan calon moderator, kemudian mereka membahas garis besar temanya, biasanya, ya," kata Anies.

 

 

 


Debat KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan jadwal pelaksanaan debat calon wakil presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024. Ada lima jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga penyelenggara pemilu ini.

Jadwal pelaksanaan debat pada tanggal 12 dan 22 Desember untuk menutup akhir tahun 2023, kemudian dilanjutkan pada tanggal 7 dan 14 Januari dan terakhir pada tanggal 4 Februari 2023.

"Ya, tanggal segitu," kata Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari.

Untuk tempat detail pelaksanaan debat, hingga kini KPU belum memberikan keterangan terkait dengan hal tersebut.

KPU hanya memastikan bahwa pelaksanaan debat calon presiden dan calon wakil presiden yang berlangsung sebanyak lima kesempatan akan berlangsung di Jakarta.

Dikatakan oleh anggota KPU RI August Mellaz bahwa berdasarkan dari sejumlah pertimbangan, diputuskan pelaksanaan debat dilakukan seluruhnya di Ibu Kota.

"Kami akhirnya mengambil keputusan pelaksanaannya di Jakarta," kata August saat diwawancarai di Kantor KPU RI.

Ia menjelaskan bahwa keamanan menjadi salah satu alasan walaupun bukan menjadi pertimbangan yang utama karena terkait dengan itu merupakan tanggung jawab pihak yang berwenang.

"Kami bukannya Jakarta sentris, ya. Kantor KPU di Jakarta, jadi lokasi dan termasuk ada faktor-faktor teknis, misalnya mobilisasi massa, segala macam dipindah di satu daerah, jadi biar lebih efektif saja," ungkap August.

KPU juga memastikan debat calon presiden dan wakil presiden tidak akan digelar seperti kuis cerdas cermat yang bersifat monoton atau tidak interaktif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya