5 Fakta soal Film Rumah Masa Depan yang Akan Tayang di Bioskop Indonesia, Adaptasi Serial Lawas hingga Kembalinya Sisi Lembut Laura Basuki

Film keluarga Rumah Masa Depan merupakan sebuah adaptasi dari serial lawas yang pernah tayang di TVRI pada tahun 1984. Dulunya, serial ini digarap oleh seorang seniman sekaligus budayawan Betawi, Ali Shahab.

Untuk jajaran pemain, tentu saja pemain di serial dan film diperankan oleh orang yang berbeda, mengingat serial tersebut sudah hampir menginjak 40 tahun setelah tahun penayangannya. Serial Rumah Masa Depan melibatkan Hamdi Arief (Kakek), Wolly Sutinah (Ibu Sukri), Dedy Sutomo (Sukri), Aminah Cendrakasih (Surti), Septian Dwicahyo (Bayu), dan Andi Ansi (Gerhana).

Sedangkan dalam filmnya, pemeran Kakek dimainkan oleh Cok Simbara, Ibu Sukri diperankan oleh Widyawati, Sukri dperankan oleh Fedi Nuril, Surti dperankan oleh Laura Basuki, Bayu diperankan oleh Bima Azriel, dan Gerhana diperankan oleh Ciara Nadine Brosnan.

Selama proses pembuatan film Rumah Masa Depan, Danial Rifki memilih lokasi Sumedang, Jawa Barat sebagai latar tempat film Rumah Masa Depan.

Laura Basuki selaku salah satu pemeran utama dalam film ini merasa senang karena mendapatkan sambutan hangat dari warga dan pemerintah setempat.

"Syuting itu sambutannya hangat, kami selama syuting dipermudah perizinan dengan pemerintah setempat. Warga sekitar begitu hangat, pengalaman dan rasa ditinggalkan begitu menyenangkan," kata istri dari Leo Sanjaya tersebut.

Film Rumah Masa Depan tidak hanya sajikan keharmonisan dan kehangatan keluarga Sukri, melainkan juga sarat akan pesan moral yang dapat diambil dan dipelajari oleh setiap penonton.

Selama konferensi pers berlangsung, Fedi Nuril mengatakan bahwa film ini membawa pesan betapa pentingnya membangun komunikasi sederhana dengan anggota keluarga agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.

"Rumah kan harusnya tempat yang aman dan nyaman untuk tinggal. Tapi kalau ada anggota keluarga yang tidak akur, pasti enggak enak. Jadi, poin utamanya adalah dengan pengertian-lah bisa tercipta keharmonisan. Harus terbuka, berkomunikasi, dan berusaha membuat hubungan menjadi harmonis," tuturnya pada Sabtu (2/12/2023).

Dalam konferensi pers yang digelar di Cinepolis Senayan, Jakarta, Fedi Nuril selaku pemeran utama dalam film ini mengaku deg-degan selama proses syuting berlangsung. Pasalnya, dalam film ini, Fedi Nuril tidak memainkan peran poligami seperti dalam film sebelumnya yang bertajuk Air Mata di Ujung Sajadah.

Citra Fedi Nuril yang menurut netizen dekat dengan peran poligami pun membuatnya dilema dan takut jika dirinya akan mengecewakan penonton. Hal ini dibuktikan dengan baik film poligami atau bukan, akan ada kelompok pro dan kontra Fedi Nuril melakukan poligami dalam film yang ia mainkan.

Meskipun demikian, Fedi Nuril juga menambahkan bahwa ia tak berani melakukan poligami kepada Laura Basuki di film Rumah Masa Depan. Alasan dibalik jawabannya pun karena banyaknya penggemar Laura Basuki di Tanah Air, membuatnya takut untuk memainkan peran tersebut di hadapan sang aktris.

Tidak hanya tampilkan peran Fedi Nuril sebagai seorang suami yang begitu sayang dengan istri dan keluarganya, film Rumah Masa Depan juga tampilkan sisi lain Laura Basuki yang dirindukan oleh penonton.

Hal ini dibuktikan dengan beberapa film Laura Basuki sebelumnya yang membuat karakter Laura terlihat lebih serius dibandingkan film terbarunya saat ini. Menanggapi pernyataan tersebut, Laura mengatakan bahwa dirinya juga merindukan memainkan film yang begitu hangat dan sangat dekat dengan keseharian.

"Menyenangkan sekali rasanya bisa piknik karakter. Karena seni peran, saya mendapatkan hal baru dalam film yang saya mainkan. Saya juga senang berada di dalam film ini karena saya sudah merindukan mendapatkan peran yang warming seperti ini. Saya juga senang bisa bekerja sama dengan aktor-aktor hebat seperti Fedi Nuril dan Ibu Widyawati," kata Laura Basuki.