Ganjar Dorong Peningkatan SDM Anak Muda Sesuai Potensi Lokal di Daerahnya

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui sejumlah kelompok milenial dan Gen Z di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dalam kesempatan itu, mereka mengeluhkan soal sulitnya lapangan kerja di daerahnya, sementara banyak perusahaan besar memanfaatkan sumber daya alam di sana.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 04 Des 2023, 20:44 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri acara temu generasi muda Sulawesi Tengah di Palu, Sulteng, Senin (4/12/2023). Ini merupakan rangkaian kampanye Pilpres 2024 Ganjar-Mahfud di Sulawesi Tengah. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menemui sejumlah kelompok milenial dan Gen Z di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dalam kesempatan itu, mereka mengeluhkan soal sulitnya lapangan kerja di daerahnya, sementara banyak perusahaan besar memanfaatkan sumber daya alam di sana.

"Tadi dikatakan 'Oh di Sulteng banyak sekali pertambangan tapi tidak bisa bekerja'. Satu, kamu harus meyakinkan bahwa kamulah orang yang bisa mengisi itu. Artinya pendidikan dan keterampilan harus cukup," tutur Ganjar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023).

Ganjar pun yakin pemuda Sulteng memiliki potensi besar untuk membangun daerahnya sendiri. Untuk mencapai hal tersebut, dia pun mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.

"SDM meski disiapkan sesuai dengan lokalitas atau potensi lokal yang ada di daerah, dan kalau SDM-nya bagus, pasti dia akan jadi tuan rumah di negerinya sendiri," kata Ganjar.

Sebelumnya, calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan pendidikan politik sangat penting bagi anak muda lantaran menjadi penentu masa depan bangsa. Dalam perhelatan Pilpres 2024 ini, dia bahkan mengajak mereka menjadi tim suksesnya.

“Penting banget. Maka kemudian tingkat melek politik anak-anak muda sangat tinggi. Hanya memang para politisi itu perlu mendengar mereka, karena ada gagasan-gagasan yang sangat baru, yang mungkin politisi tidak tahu. Itulah akomodasi yang bisa diberikan. Sehingga mereka tidak apriori,” tutur Ganjar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023) malam.

 


Anak Muda Perlu Pendidikan Politik

Bacapres Ganjar Pranowo juga menyempatkan berdialog langsung dengan kalangan anak muda secara langsung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dengan pendidikan politik, lanjutnya, anak muda akan melihat dunia politik secara lebih baik dan terhormat. Mereka juga dapat menyimpulkan bahwa kesempatan atas aspirasinya dapat terakomodasi dengan baik.

“Maka saya bilang ayo ikut, ayo terlibat, ayo jangan golput sampaikan suaramu. Biasanya saya akhiri dengan sesuatu yang ekstrem, mau nggak jadi tim sukses saya?,” jelas dia.

Untuk mereka bisa tahu sebenarnya ini sesuatu yang challenging dan mereka bisa memanfaatkan. Ada tantangannya. ‘Nggak mau Pak’, ya sudah nggak apa-apa tapi jangan jadi pemilih pasif. Tapi kalau mau kamu akan saya kader,” sambung Ganjar.

Pendidikan politik pun dinilainya dapat menciptakan kader potensial di kemudian hari, yang bisa membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju.

“Maka kemudian kelak kita bisa punya lebih banyak kader dari banyak sektor dan mereka adalah anak muda hari ini,” Ganjar menandaskan.


Ganjar Ulas Momen Mahfud Md Minta Dukungan Jadi Cawapres Jokowi

Mahfud Md juga dianggap memiliki pengalaman yang lengkap dan sebagai politikus trias politika atau yang pernah menduduki jabatan di eksekutif, legislatif dan yudikatif. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mengulas momen lima tahun lalu saat Mahfud Md dikabarkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo atau Jokowi. Keduanya bertemu dan berbincang permasalahan bangsa.

“Beberapa hari sebelum itu, beliau datang ke rumah saya, di rumah dinas, di Semarang, dan kami berdua makan dan ngobrol di meja makan sana, saya agak jarang mengundang tamu makan di meja makan rumah dinas, sangat agak jarang,” tutur Ganjar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023).

“Beliau satu-satunya yang saya undang untuk masuk, untuk diskusi, dan beliau sampaikan 'Mas Ganjar tolong dukung saya, InsyaAllah saya mau jadi cawapres'. Pasti saya dukung. Kemudian kita membuat diskusi-diskusi di UGM, waktu itu hadir beliau, kita diskusi, tapi tidak jadi,” sambungnya.

Ganjar mengaku kenal Mahfud cukup lama. Keduanya berkuliah di Yogyakarta dan mengalami proses panjang, hingga menjahit baju putih untuk mendampingi Jokowi maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

 


Ganjar dan Mahfud Sering Berdiskusi

Keduanya juga menyempatkan berdiskusi, mendengarkan aspirasi dan harapan dari kalangan anak muda yang hadir pada acara tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

“Ternyata Allah berkehendak berbeda, baju itu disimpan dan ternyata kira-kira mungkin begini, ‘Prof Mahfud baju kelak nanti akan kamu pakai lima tahun lagi'. Dan itulah proses-proses yang secara spiritual manusia tidak pernah tahu,” jelas dia.

Sebelum resmi menjadi paslon capres-cawapres, Ganjar mengaku banyak berdiskusi dengan Mahfud. Hasilnya, ada tiga aspek yang permasalahan yang disoroti keduanya.

“Satu, hari ini banyak masyarakat daya belinya turun karena pendapatannya kecil. Yang kedua, masyarakat hari ini lagi bercerita mencari cara kenapa mendapatkan pekerjaan itu sulit. Dan yang ketiga, ini yang sering kami diskusikan adalah bagaimana pemerintah ini melayani dengan baik dan tidak korupsi, kolusi, dan nepotisme,” kata Ganjar Pranowo menandaskan.

Infografis Jelang Pendaftaran Capres-Cawapres, Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya