Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru pada perdagangan di awal pekan ini. Harga emas di pasar spot menyentuh level USD 2.100 per ounce karena perburuan emas global terus berlanjut.
Mengutip CNBC, Selasa (5/12/2023), harga emas di pasar spot sempat diperdagangkan di atas USD 2.100 per ounce pada Minggu malam di New York, menjadi rekor tertinggi baru sepanjang masa, sebelum jatuh sekitar 2% pada hari Senin menjadi sekitar USD 2.028 per ounce.
Advertisement
Sedangkan harga emas berjangka mencapai rekor intraday USD 2.152,30 per ounce tetapi turun 2,27% pada USD 2,042 per ounce.
Para analis melihat harga emas berada di jalur untuk mencapai level tertinggi baru tahun depan dan bisa tetap di atas level USD 2.000. Hal ini bisa terjadi karena ketidakpastian geopolitik, kemungkinan melemahnya dolar AS dan kemungkinan penurunan suku bunga.
Harga logam mulia kuning ini telah meningkat selama dua bulan berturut-turut karena konflik Israel-Hamas yang meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven.
Sementara ekspektasi penurunan suku bunga memberikan dukungan lebih lanjut. Emas cenderung berkinerja baik selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik karena statusnya sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan.
“Antisipasi penurunan dolar AS dan suku bunga pada 2024 adalah pendorong positif utama bagi emas,” kata analis ekonomi global dan pasar UOB Heng Koon How kepada CNBC melalui email.
Dia memperkirakan harga emas bisa mencapai USD 2.200 per ounce pada akhir 2024.
Prospek Emas Batangan
Analis lain juga merasa optimis terhadap prospek emas batangan.
“Leverage yang ada kali ini lebih kecil dibandingkan tahun 2011 pada emas, membawa harga menembus USD 2.100 dan memperkirakan USD 2.200 per oz,” kata analis logam mulia MKS PAMP, Nicky Shiels.
Harga emas menetap tepat di bawah USD 2.100 pada hari Jumat dan mencapai rekor tertinggi setelah naik 4% pada minggu lalu. Harga sempat menembus di atas level tersebut ketika perdagangan dimulai lagi pada Minggu malam, sebelum harga spot dan futures turun sekitar 2% pada hari Senin.
kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek memperkirakan, harga emas rata-rata $2.100 per ounce pada kuartal II 2024, dengan pembelian bank sentral yang kuat bertindak sebagai katalis utama dalam meningkatkan harga.
Advertisement
Permintaan Tinggi
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Dewan Emas Dunia, 24% dari seluruh bank sentral berniat meningkatkan cadangan emas mereka dalam 12 bulan ke depan, karena mereka semakin pesimis terhadap dolar AS sebagai aset cadangan.
“Ini berarti potensi permintaan yang lebih tinggi dari sektor resmi di tahun-tahun mendatang,” kata Melek.
Kemungkinan perubahan kebijakan oleh Federal Reserve pada tahun 2024 juga mungkin terjadi, tambahnya. Suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan dolar dan pelemahan greenback membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional sehingga meningkatkan permintaan.