Tanpa Insentif, Mitsubishi XForce Hybrid Belum Tentu Diproduksi di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi memang tengah bersiap untuk bergerak masuk ke pasar elektrifikasi di Indonesia. Rencananya, pabrikan berlambang tiga berlian ini, akan memulai produksi dari mobil listrik komersial, Minicab MiEV pada awal 2024 di Tanah Air.

Selain itu, Mitsubishi juga akan banyak mengeluarkan kendaraan ramah lingkungan hingga 2025, termasuk Xpander hybrid untuk pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun sayangnya, model tersebut akan meluncur terlebih dahulu, dan juga diproduksi di Thailand.

Kabar terbaru, Mitsubishi juga akan meluncurkan XForce hybrid, meskipun hingga saat ini jenama asal Jepang ini masih terus mempelajari model tersebut.

"Xforce dan Xpander hybrid akan berbagi teknologi yang sama, jadi sangat pasti bisa dikembangkan. Kami mempercayakan MMKSI untuk dapat memproduksi hybrid Xforce itu. Kami tidak ingin mengenalkan model hybrid namun impor, karena memang tidak diperkenankan oleh pemerintah,” ungkap Atsushi Kurita, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Tetsuhiro Tsuchida, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI mengatakan, jika dibandingkan di Thailand, harga mobil hybrid memang lebih murah dibanding internal combusition engine (ICE).

Sehingga, pasar mobil ramah lingkungan tersebut di Negeri Gajah Putih memang lebih memiliki penjualan yang tinggi dibanding di Tanah Air.

"Konyol memang, tapi itu kenyataannya. Jadi kan diketahui dari awal, perkembangan mobil Xforce kan memang beriring dengan hybrid. Tapi memang kalau ada penambahan investasi di pabrik tentu kita bisa bikin Xforce hybrid juga. Cuma kembali ke sini Indonesia tidak punya insentif seperti di Thailand. Cukup jauh bedanya," tegas Tsuchida.