Liputan6.com, Jakarta Istri Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, menyanyikan lagu khas pesantren berjudul 'Menuntut Ilmu' saat berkunjung ke Ponpes Darussalam Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023).
Mulanya, Siti Atikoh menyampaikan apresiasinya kepada santriwati yang membawa acara kedatangannya dengan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Arab, dan Inggris. Menurut dia, untuk mencapai hal tersebut, tentunya bukan proses yang sebentar.
Advertisement
Siti Atikoh lalu menyanyikan lagu berjudul Menuntut Ilmu yang kemudian diikuti oleh santriwati. Lagu ini dinyanyikan Siti Atikoh untuk mengingatkan para santriwati pentingnya menuntut ilmu sejak muda.
"Belajar di waktu kecil, bagai mengukir di atas batu. Belajar di waktu kecil, bagai mengukir di atas batu," nyanyi Siti Atikoh.
Nyanyian Siti Atikoh lantas pdiikuti oleh kelompok rebana. Nyanyian Siti Atikoh lalu semakin disambut ramai oleh santriwati.
"Belajar sesudah dewasa, laksana mengukir di atas air. Belajar sesudah dewasa, laksana mengukir di atas air," lanjutnya Siti Atikoh berdendang yang diikuti oleh ratusan santriwati.
Dalam kesempatan itu, hadir pimpinan Ponpes Darussalam yaitu KH Asep Nawawi Suherman dan KH Ahmad Deni Rustandi.
Bertemu Pelaku UMKM, Beri Saran Kembangkan Bisnis
Istri calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, memberikan masukan terhadap pelaku UMKM di Bandung Barat, Jawa Barat agar bisa mengembangkan bisnisnya.
Hal itu disampaikan Atikoh saat menghadiri pertemuan bersama para pelaku UMKM dan Komunitas Perempuan di Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (4/12/2023).
Mulanya, seroang pelaku UMKM menanyakan perihal bagaimana mengembangkan bisnis kopi di Bandung Barat agar bisa maju ke depannya.
"Bagaimana mengembangkan produk kopi terutama di Bandung Barat bisa berkembang?," kata penanya.
Siti Atikoh menjawab, dia berharap ke depan bisnis kopi khususnya di Bandung Barat bisa berkembang. Terlebih inkubasi bisnisnya juga bisa berjalan bergandengan.
"Dan kopi itu satu produk yang sangat memiliki potensi di Indonesia terutama yang kalau diekspor itu kopi arabika," kata Atikoh.
Advertisement
Dijaga Kualitasnya
Terkait pengembangan, Atikoh menyarankan agar berbagai produk kopi bisa dijaga kualitas atau mutunya. Hal itu agar bisnis bisa maju terutama di Bandung Barat.
"Tapi nanti diperhatikan mutunya ya bu dan kesamaan dan lain sebagainya, kematangan dari biji kopi itu sendiri bener-bener matang petik dengan sesuai persyaratan mutu yang ada," tuturnya.