Penyandang down syndrome menyajikan kopi untuk pengunjung di Kopi Kamu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Sebanyak 7 penyandang down syndrome yang berada di bawah naungan komunitas Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS) diberdayakan untuk bekerja sebagai barista dan pramusaji di tempat tersebut. (merdeka.com/Arie Basuki)
Para penyandang down syndrome yang bekerja di sana berusia 19 hingga 33 tahun. (merdeka.com/Arie Basuki)
Mereka telah mengikuti pelatihan sebelumnya agar siap untuk bekerja secara profesional. (merdeka.com/Arie Basuki)
Hal inilah orang dengan disabilitas intelektual juga memiliki kesempatan menjalani hidup yang sama dengan orang pada umumnya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Penyandang down syndrome meracik kopi untuk pengunjung di Kopi Kamu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Penyandang down syndrome meracik kopi untuk pengunjung di Kopi Kamu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Penyandang down syndrome menyajikan kopi untuk pengunjung di Kopi Kamu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
Penyandang down syndrome meracik kopi untuk pengunjung di Kopi Kamu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)