Liputan6.com, Jakarta - Urgensi peningkatan literasi menjadi krusial untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berdaya saing tinggi di era globalisasi. Kolaborasi serta penguatan sinergi program literasi mesti dirancang secara menyeluruh dan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Kolaborasi ini yang dilakukan Perpustakaan Nasional bekerja sama Kejaksaan Negeri Kota Cilegon Banten dengan menyediakan Pojok Baca Digital (Pocadi), yang dirangkaikan dengan temu wicara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), Senin (4/12/203) kemarin.
Advertisement
Pocadi yang diberikan merupakan bentuk dukungan Perpusnas terhadap pengembangan literasi di Cilegon. Wali Kota Cilegon Heldy Agustian berharap pengembangan titik literasi tidak hanya ditempatkan di kantor Kejari saja, tapi juga menyasar di lokasi publik lainnya.
"Kalau bisa diperluas layanan Pocadinya hingga ke arena publik lainnya, seperti pusat perbelanjaan, lembaga pemasyarakatan (lapas) dan sebagainya," ucap Heldy.
Urgensi peningkatan literasi yang dimaksud Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar adalah, program perluasan pengetahuan dan informasi serta perluasan layanan perpustakaan yang sanggup mengakibatkan kesejahteraan masyarakat, semisal Pocadi atau program transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).
"Kami akan terus mendorong pengembangan akses infromasi sehingga masyarakat dapat mengakses informasi kapanpun dan dimanapun," ujar Adin.
Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Banten mengakui penyelenggaraan PILM ini merupakan kali pertama kolaborasi antara Kajati dengan Perpusnas.
"Saya ingin tegaskan lembaga kejaksaan akan turut serta mendorong untuk meningkatkan literasi masyarakat. Ini awal baru bagi kami ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," ungkap Kajati Provinsi Banten Didik Farkhan.
Episentrum Literasi
Senada dengan Kajati, Ketua DPRD Kota Cilegon Isra Mi'raj menambahkan sosialisasi kepada masyarakat terkait kehadiran layanan literasi juga menjadi sangat penting agar pemanfaatan layanan tersebut lebih maksimal dan berdampak.
Kota Cilegon hingga 2023 telah menerima banyak bantuan dari Perpusnas, mulai dari buku siap layan, DAK pembangunan fisik, hingga Pocadi.
"Pocadi di Cilegon merupakan titik ketiga bantuan yang diberikan Perpusnas," ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cilegon Ismatullah.
Pada kesempatan yang sama, Duta Baca Indonesia Gol A Gong mengatakan pentingnya membentuk episentrum literasi di tiap daerah sehingga bisa dioptimalkan oleh masyarakat sekitar, juga para siswa.
"Kegiatan peningkatan literasi tidak harus diramaikan oleh Perpusnas. Semua pihak harus turun bahu membahu aktif karena tugas mencerdaskan anak bangsa bukan tugas parsial," ucap Pustakawan Utama Perpusnas Abdullah Sanneng.
Advertisement