Sinarmas Sekuritas Prediksi IHSG Sentuh 8.050 pada Akhir 2024

Sinarmas Sekuritas memproyeksikan tiga skenario yang bisa terjadi terhadap IHSG pada 2024.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Des 2023, 18:36 WIB
Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh harga 8.050 pada akhir 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh harga 8.050 pada akhir 2024 jika memasuki skenario bullish.  

Skenario bullish IHSG yang diproyeksikan Sinarmas Sekuritas yaitu ketika Amerika Serikat tidak alami resesi, komoditas turun lebih dalam, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen serta presiden terpilih yang menjadi favorit pelaku pasar. 

“Jika ini terjadi maka kita bisa beralih ke skenario bullish yang dapat mendorong IHSG 8.050 pada akhir 2024,” kata Isfhan dalam Monthly Market Outlook: Melihat Peluang Investasi di Sektor Pilihan Tahun 2024, Selasa (5/12/2023).

Adapun untuk skenario bearish, Isfhan mengungkapkan IHSG bisa mencapai di level 6.700. Skenario ini bisa terjadi jika Amerika Serikat (AS) terjadi resesi dan ada arus keluar investor asing secara terus menerus dari pasar modal Indonesia. 

Sedangkan untuk skenario Base, Sinarmas Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.600.  Isfhan menambahkan, salah satu pergerakan IHSG didorong oleh investor asing.  

“Kalau kita lihat ketika investor asing net sell IHSG langsung turun padahal investor asing hanya jual sebagian kecil dari portfolio mereka,” jelas Isfhan. 

Sedangkan IHSG pada 2024, Isfhan menuturkan sektor perbankan masih jadi penggerak. Tak hanya perbankan, sektor konsumer juga diproyeksikan jadi penggerak positif dan jadi sektor yang dapat dicermati investor memasuki tahun politik.

Pengaruh Tahun Politik

Menurut Isfhan tahun politik tidak terlalu memberikan dampak besar pada pasar modal Indonesia. Isfhan menuturkan, investor akan fokus pada emiten dibandingkan ketegangan politik. 

 


Investor Melihat Kinerja Perusahaan

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Tahun politik, investor akan melihat kinerja perusahaan, jika ekonomi tetap berjalan baik maka IHSG juga akan berjalan baik. Jadi investor fokuslah pada emiten dibanding ketegangan politik,” lanjut Isfhan. 

Pada kesempatan yang sama, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati menyebut putaran pemilu dapat memberikan dampak pada pergerakan pasar saham. 

“Jumlah putaran putaran itu sangat berpengaruh, semakin sedikit putaran semakin baik. Semakin lama putaran maka kurang baik,” kata Ike. 

Ike menambahkan, saat ini kondisi politik masih stabil dan masih terkendali terutama menuju debat calon presiden. Sehingga pergerakan IHSG walaupun terkoneksi, tetapi tidak akan terlalu dalam. 

 

 


Mirae Asset Sekuritas Indonesia Prediksi IHSG Sentuh 8.100 pada 2024

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan nilai wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kisaran 8.100 pada semester II 2023, setelah adanya pelonggaran kebijakan moneter dan kejelasan hasil pemilu putaran kedua. 

Head of Research Team Mirae Asset, Robertus Hardy menuturkan, potensi penguatan indeks saham utama domestik tersebut didukung oleh beberapa faktor yaitu besarnya potensi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral global, sehingga dapat memicu iklim investasi yang positif, baik untuk pasar saham maupun pasar obligasi.

Dia juga menilai kondisi itu menjadi peluang untuk memilih strategi investasi yang lebih agresif. 

"IHSG akan didukung beberapa sektor yaitu perbankan, telekomunikasi, otomotif, dan sektor lain yang terkait barang konsumsi. Prediksi tersebut didasari valuasi fundamental rasio harga saham per laba (P/E ratio) sebesar 14x-15x dan asumsi pertumbuhan dividen per saham (EPS growth) sebesar 10%-15%,” ujar Robert dikutip dari keterangan tertulis, 28 November 2023.

Prediksi pasar tersebut disampaikan Robert dalam acara Investor Network Summit 2023 bertema Building Sustainable Investment Strategy for Uncertain Times yang digelar 28 November 2023. 

Terkait dengan prediksi tersebut, dia menyarankan investor untuk mengalokasikan mayoritas portofolionya dalam bentuk saham (saham unggulan/blue chips, saham lapis dua, dan atau reksa dana indeks) sebesar 60% dan sisanya yaitu 40% pada instrumen obligasi pemerintah untuk paruh kedua 2024. 

 

 


Peluang Penurunan Suku Bunga

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pada kesempatan yang sama, Senior Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menilai tahun depan inflasi akan terkendali dan terbuka peluang terjadinya penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia, seiring dengan kemungkinan Bank Sentral AS yaitu The Fed menurunkan suku bunga acuannya. Dari sisi inflasi, kenaikan harga barang-barang tahun depan diprediksi 2,65%, lebih rendah dari perkiraan tahun ini 2,85%. 

"Dengan kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga hingga 100 bps menjadi 4,5%, kami juga memprediksi BI akan menurunkan suku bunga dengan besaran yang serupa, menjadi 5,0%. Kami juga optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5,12%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini yang diprediksi sebesar 4,88%.”

Selain itu, Rully memprediksi kinerja neraca perdagangan Indonesia akan tetap mengalami surplus sepanjang 2024 dan keseimbangan eksternal masih tetap terjaga sehingga memprediksi rupiah akan terapresiasi dengan rata-rata sepanjang tahun Rp 14.750  per dolar AS dan posisi akhir tahun Rp 14.535 per dolar AS.

Secara umum, di tengah kondisi ekonomi global yang melambat, dia menilai masih ada peluang ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi tahun depan dibandingkan dengan tahun ini. Perekonomian Indonesia tahun depan, lanjutnya, masih akan tetap didorong oleh aktivitas ekonomi domestik, dengan masih terjaganya inflasi dan konsumsi rumah tangga. 

  

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya