Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) terus menawarkan solusi finansial kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan pada hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, sebanyak 53,81% dari penduduk Indonesia adalah generasi milenial dan gen z. Tentu saja masing-masing generasi tersebut memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda dari generasi sebelumnya, termasuk dalam hal produk finansial.
Advertisement
Pada riset yang dilakukan oleh lembaga riset terhadap generasi milenial dan gen z, salah satu produk finansial yang paling diminati adalah e-wallet.
Unsecured Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Tresia Sarumpaet mengatakan, hasil tersebut menunjukkan perubahan perilaku transaksi nasabah yang cenderung sudah digitally savvy, yaitu mengutamakan kemudahan, kecepatan, dan keamanan dalam bertransaksi.
Selain e-wallet, produk finansial yang menarik perhatian dua generasi tersebut adalah produk lending atau produk kredit, yaitu produk yang memberikan pinjaman kepada nasabah baik kartu kredit ataupun paylater.
“Kalau dilihat dari trennya, produk paylater lebih tinggi penetrasinya mencapai hampir 14% dari total transaksi generasi milenial dan Gen Z dibandingkan kartu kredit yang sekitar 7,60%. Hal ini bisa dimaklumi karena penerbitan kartu kredit jauh lebih ketat dibandingkan dengan paylater,” ujar Tresia di Jakarta Selatan pada dikutip Rabu (6/12/2023).
Tresia mengungkapkan, bahwa sebenarnya, kartu kredit bisa lebih menguntungkan dalam mengembangkan keadaan finansial. Misalnya, bunga dari pinjaman paylater sebesar 0,3% per hari. Sedangkan ketika menggunakan kartu kredit, rata-rata berkisar 0,75% perbulan. Jika dihitung, bunga yang dihasilkan akan lebih rendah jika menggunakan kartu kredit.
Perbedaan Kartu Kredit dan Paylater
Lebih lanjut, Tresia mengatakan bahwa kartu kredit dan paylater merupakan dua produk finansial yang memberikan fasilitas pinjaman kepada nasabah. Keduanya sama-sama produk kredit yang pembayarannya dapat dideferred atau dicicil.
Namun, Tresia juga mengatakan terdapat beberapa perbedaan diantara kedua produk finansial tersebut. Berikut perbedaan antara kartu kredit dan paylater.
Kartu kredit:
+ Biasanya diterbitkan oleh institusi besar yang diawasi secara ketat oleh regulator
+ Penggunaannya tidak terbatas pada platform tertentu (open loop)
+ Menawarkan keuntungan tambahan seperti cashback, diskon, rewards point, dan lainnya
+ Mulai digitalisasi secara pengajuan dan servicing dengan fasilitas yang beragam
+ Bunga lebih kecil
- Proses persetujuan yang lebih ketat
- Ada iuran tahunan
Paylater:
+ Proses approval mudah dan instan
+ Permintaan data sedikit
- Mengenakan bunga dan biaya yang besar
- Terbatas pada platform tertentu (close loop)
Credit Score
Untuk membuat atau mengajukan kartu kredit, faktor yang mempengaruhi banyaknya fasilitas yang didapat adalah credit score. Credit score merupakan penilaian yang digunakan untuk mengukur kelayakan dalam memberikan fasilitas kredit dan ditentukan berdasarkan kepemilikan produk kredit dan status pembayarannya.
“Menjaga credit score yang baik berguna untuk persiapan masa depan, khususnya untuk pertumbuhan finansial dalam keperluan kredit kendaraan, rumah, atau modal kerja,” kata Tresia.
Jika sebelumnya belum memiliki kartu kredit, credit score ditentukan melalui pekerjaan dan gaji nasabah.
“Keduanya akan berpengaruh pada persetujuan pengajuan kartu kredit,” Tresia menambahkan. “Lalu, dilakukan survei untuk mengecek apakah benar bahwa nasabah tersebut yang apply.”
Lebih lanjut, Tresia juga mengatakan bahwa survei yang dilakukan penting supaya tidak ada kesalahan data. Tidak dipungkiri, bahwa terkadang seseorang tidak sadar bahwa datanya dipegang oleh pihak ketiga. Jika terjadi kebocoran data, data tersebut bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman oleh orang lain.
Advertisement
Menjaga Credit Score
Selain ketiga hal tersebut, hal yang mempengaruhi credit score seseorang juga dipengaruhi oleh tabungan yang dimiliki di bank tersebut.
“Jadi, saya sarankan sebelum bikin kredit, usahakan sudah punya tabungan di bank tersebut sehingga bank bisa lebih confident untuk memberikan pinjaman,” kata Tresia.
Sementara itu, cicilan tidak begitu berpengaruh pada credit score.
“Punya cicilan banyak sebenarnya tidak apa-apa asal lancar, tetapi kalau tidak lancar itu yang akan memengaruhi credit score,” kata Tresia. Namun, ia juga menambahkan bahwa “Cicilan banyak akan berpengaruh pada dbr atau debt burden ratio, yaitu tanggungan seseorang terhadap income yang dimiliki.”
Untuk menjaga credit score, Tresia membagikan beberapa tips sebagai berikut:
- Mulai mengambil produk kredit seperti kartu kredit sejak dini dari institusi yang terpercaya
- Gunakan kartu kredit dengan bijak sesuai dengan kemampuan
- Pastikan pembayaran tagihan kredit tepat waktu
- Cek skor kolektibilitas secara berkala melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang disediakan oleh OJK
“Jangan sampai pada saat yang dibutuhkan, seperti ingin memenuhi kebutuhan terhadap rumah, kendaraan, atau modal kerja, Anda tersandung dengan credit score,” katanya.
Tips Gunakan Kartu Kredit
Penggunaan kartu kredit memang harus bijak supaya tidak ada kerugian ketika menggunakannya. Maka dari itu, nasabah perlu memahami penggunaan dari kartu kredit secara bijak. Pada kesempatan yang sama, Tresia turut memberikan tips dalam menggunakan kartu kredit, seperti berikut ini:
Tips #1: Jangan besar pasak daripada tiang
Ketahui kemampuan finansialmu dalam memenuhi kebutuhanmu. Prioritaskan NEEDS dari WANTS.
Tips #2: Cek histori transaksi dengan rutin
Monitor pengeluaranmu secara rutin.
Tips #3: Atur cashflow dengan baik
Banyak kartu kredit yang memberikan fleksibilitas dalam pembayaran tagihannya, manfaatkan dengan bijak.
Tips #4: Pastikan pembayaran tagihan on-time
Hindari keterlambatan membayar tagihan kartu kredit untuk menjaga kualitas kreditmu dan menghindari bunga dan biaya.