Bursa Saham Asia Pasifik Kembali Pulih Usai Aksi Jual Besar-besaran

Di Australia, S&P/ASX 200 naik 1,44% karena ekonomi negara ini tumbuh 2,1% tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Des 2023, 09:17 WIB
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Pasar atau bursa saham Asia-Pasifik menguat di seluruh kawasan, menyusul aksi jual besar-besaran yang terjadi.

Investor menilai angka PDB Australia pada kuartal ketiga, serta survei Reuters Tankan untuk Jepang pada bulan Desember, menunjukkan peningkatan sentimen bisnis di antara produsen besar Jepang.

Survei Tankan, melansir laman CNBC, Rabu (6/12/2023), yang dilakukan setiap triwulan oleh Bank of Japan, mengukur kondisi perekonomian di Jepang dan hasil survei tersebut dianggap sebagai indikator perekonomian utama. Sementara jajak pendapat bulanan Reuters dianggap sebagai indikator utama survei resmi BOJ.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik 1,44% karena ekonomi negara ini tumbuh 2,1% tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Sementara indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 1,64%, memimpin kenaikan di antara indeks-indeks utama Asia, sementara Topix menguat 1,36%.

Kospi Korea Selatan naik tipis 0,62%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,83%.

Indeks Hang Seng Hong Kong rebound dari level terendah dalam satu tahun menjadi naik 0,43%, sementara indeks CSI 300 Tiongkok daratan membukukan kenaikan sebesar 0,12%, setelah mencapai level terendah baru dalam empat tahun.

Sebelumnya, indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 turun karena laju reli saham di Wall Street kehilangan tenaga.

Indeks 30 saham Dow turun 0,22%, sedangkan S&P 500 melemah 0,06%. Sebaliknya, Nasdaq Composite naik 0,31% menjadi berakhir pada 14.229,91 karena kinerja saham teknologi yang lebih baik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya