Sering Merasa Benci dengan Pasangan? Yuk Ketahui Penyebab, Tanda-tanda, Hingga Cara Mengatasinya

Sebenarnya, kebencian itu normal untuk dirasakan karena melibatkan perasaan marah atau ketidakadilan atau suatu kejadian. Namun, terus memendam perasaan ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi kesehatan mentalmu.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 11 Des 2023, 18:00 WIB
Ilustrasi hubungan merenggang, pasangan bertengkar. (Image by cookie_studio on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pernah kamu memiliki rasa benci terhadap pasanganmu? Sebenarnya, kebencian itu normal untuk dirasakan karena melibatkan perasaan marah atau ketidakadilan atau suatu kejadian. Namun, terus memendam perasaan ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi kesehatan mental kamu, loh!

Segelintir orang menghindari mengungkapkan perasaan mereka dan terus memendam amarah tersebut baik pada anggota keluarga maupun pasangan mereka. Misalnya, mungkin pasanganmu mulai memiliki hubungan dengan teman yang pernah menyakitinya.

Akibatnya, kamu menghindari bertemu dengannya atau melontarkan komentar sinis saat bersamanya karena kamu tidak setuju dengan keputusan yang ia lakukan. Lantas, bagaimana cara mengatasi kebencian dalam hubungan? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Verywell Mind pada Senin (11/12/23).

Penyebab Kebencian pada Pasangan

Sejatinya, banyak hal yang dapat menyebabkan emosi kompleks ini. Kebencian dapat terjadi ketika kamu merasa dimanfaatkan, dianiaya, atau tidak didengar sama sekali. Hal ini seringkali didefinisikan sebagai perasaan marah. Sayangnya, kebencian dapat menimbulkan pikiran dan emosi lainnya. Kebencian juga akan meracuni hubungan bila tidak bisa dikendalikan.

Sumber umum kebencian yang mengarah pada emosi, seperti kecemburuan, pengkhianatan, malu, trauma, merasa kebutuhanmu belum terpenuhi, tidak adanya batasan dalam hubungan, dan berharap lebih seseorang akan mengerti keadaanmu.

Dalam hubungan, terutama hubungan jangka panjang, salah satu pasangan mungkin akan membenci pasangannya karena ketidakseimbangan kekuasaan atau beban kerja. Misalnya, tidak jarang seorang wanita dalam hubungan merasa harus melakukan suatu pekerjaan, mengurus sebagian besar pekerjaan rumah, dan mengawasi pengasuhan anak sementara pasangannya hanya fokus pada pekerjaan.

Penelitian ilmiah mengungkapkan dampak ketegangan terhadap kesejahteraan hubungan terjadi selama 16 tahun pertama pernikahan. Peneliti mendefinisikan ketegangan sebagai perasaan jengkel, dendam, dan kecewa terhadap hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika dipisahkan dari perilaku sensitif seperti konflik, hal-hal negatif harus dinilai secara luas karena ketegangan ini terbukti sangat merugikan bila dialami oleh pasangan.


Tanda-tanda Kebencian pada Pasangan

Ilustrasi pasangan bertengkar, cuek. (Image by wayhomestudio on Freepik)

Memang, sulit untuk mengenali tanda-tanda kebencian karena itu merupakan emosi yang berlapis-lapis dan bisa menggabungkan banyak perasaan pada saat yang bersamaan. Secara keseluruhan, orang yang kesal merasa diperlukan tidak adil.

Perilaku yang mungkin menandakan kamu sedang mengalami kebencian dalam hubungan adalah ketika kamu selalu menghindari konflik dengan pasangan, berbicara buruk tentang pasangan, dan menjauh secara fisik dan emosional dari orang yang kamu benci. Sementara itu, perasaan yang mungkin mengindikasikan kebencian, meliputi kesedihan, kekecewaan, frustasi, permusuhan, takut, merasa bersalah, ketidakadilan, dan sebagainya.

Apakah Ada Manfaat dari Kebencian?

Meski terkesan berlawan dengan intuisi, orang yang merasa kesal memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah manfaat dari adanya rasa benci bagi dirimu:

  • Kebencian dapat membantu kamu melindungi dirimu dan meningkatkan keamanan diri dari hal-hal yang bisa buatmu terluka;
  • Dapat mengembangkan rasa kendali dalam diri;
  • Menghindari pembahasan masalah yang lebih dalam pada dirimu sendiri, orang lain, atau hubunganmu;
  • Mengurangi konflik dan tanggung jawab yang berlebihan.

Terlepas dari hal di atas, penting untuk diingat bahwa terus memendam kebencian pada akhirnya dapat merusak hubunganmu bila tidak ditangani melalui komunikasi yang sehat. Hal ini bukanlah cara yang produktif untuk menangani konflik dan melanjutkan hubungan.


Mengapa Kebencian Itu Beracun dalam Suatu Hubungan?

Ilustrasi hubungan merenggang, pasangan bertengkar. (Image by Freepik)

Bila kamu memiliki dendam atau kesal terhadap sesatu, tingkat kemarahan yang tinggi dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalmu. Tanpa komunikasi yang efektif atau penyelesaian masalah yang tepat, kamu bisa terjebak dalam perasaan yang buruk. Kebencian yang terus-menerus dalam suatu hubungan tentu saja akan menimbulkan perpecahan antara kamu dan orang lain.

Jika kamu mencoba mendiskusikan masalah tersebut dan pasanganmu tidak berkenan akan hal itu, kamu mungkin akan menutup diri kembali. Hal ini dapat menyebabkan perasaan terisolasi, menarik diri, dan terputusnya hubungan. Bahkan, mungkin akan mengakhiri hubunganmu sepenuhnya.

Tanpa adanya kesempatan untuk berkomunikasi kepada pasangan, situasinya mungkin akan semakin buruk. Kamu tidak akan mempunyai cara untuk melampiaskan, mendapatkan kesempatan, dan mendapatkan perspektif atau memperbaiki keadaan.

 

 

 


Bagaimana Cara Mengelola Kebencian?

Ilustrasi Pasangan Seumuran Credit: pexels.com/pixabay

Menemukan cara untuk mengelola kebencian dapat membantumu mengatasi perasaan negatif ini, kamu perlu mengambil langkah pertama dan mengakui bahwa kamu sedang dalam masalah. Setelah kamu mengakuinya, kamu dapat melakukan beberapa hal berikut ini yang dapat mengubah pola pikir, persepsi, dan respons emosionalmu terhadap kebencian:

  • Mengembangkan belas kasihan pada diri sendiri. Bersikap kesal sebagai penanggulangan mungkin berhasil dalam jangka pendek, tetapi bersikaplah baik terhadap diri sendiri. Kamu adalah manusia yang tidak sempurna dan tidak luput dari kesalahan;
  • Lihatlah situasinya dengan empati. Ketika kamu mengambil sudut pandang orang lain dan melihat situasi dari sudut pandangnya, kamu mungkin mempunyai pandangan berbeda terhadap apa yangterjadi;
  • Bersyukur. Sebenarnya, bersyukur akan membuatmu lebih bahagia. Jika kamu iri karena pasanganmu memenangkan penghargaan, jadilanlah itu sebagai motivasi untuk meningkatkan kualitas dirimu;
  • Memaafkan diri sendiri dan orang lain, Meskipun mungkin sulit untuk melepaskan kebencian, berdamai dengan apa yang terjadi akan meningkatkan rasa sejahtera dan perlahan tujuan hidupmu akan tercapai;
  • Renungkan dan identifikasi sumber kebencian. Jika masalah tersebut dapat kamu atasi melalui komunikasi yang jelas maka cobalah untuk melakukannya dengan mengomunikasikan kebutuhan, batasan, dan permintaan. Bila kebencian berasal dari situasi yang berada di luar kendalimu, akui perasaan yang timbul dari situasi tersebut seperti kesedihan atau kemarahan, lalu praktikkan penerimaan dan fokus pada apa yang dapat kamu kendalikan.
Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya