7 Tips Sukses Jadi Pemimpin Buat Kamu yang Punya Sifat Introvert

Meskipun para pemimpin yang karismatik dan ekstrovert seringkali muncul atau lebih terkenal, tetapi para pemimpin yang introvert juga bisa mencapai kesuksesan, loh!

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 12 Des 2023, 14:10 WIB
Ilustrasi bekerja, sukses, kerja sama tim. (Photo by Yan Krukau from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Bila kamu seorang introvert, pernahkah kamu merasa sulit untuk menjadi seorang pemimpin dalam suatu tim? Memang, sekelompom pemimpin yang introvert cenderung tidak mendapat pengakuan atas kekuatannya dibandingkan kelompok lainnya.

Banyak pemimpin hebat yang mendalami ilmu tertentu luar dan dalam, tetapi lebih memilih untuk menyimpan pengetahuan mereka untuk diri mereka sendiri daripada berterus terang tentang pekerjaan mereka. Meskipun para pemimpin yang karismatik dan ekstrovert seringkali muncul atau lebih terkenal, tetapi para pemimpin yang introvert juga bisa mencapai kesuksesan, loh!

Sebenarnya, tidak ada formula rahasia untuk membuat kepemimpinan seorang introvert berhasil, kamu hanya perlu mengenali apa yang kamu bawa. Melansir dari halaman Life Hack pada Rabu (6/12/23), terdapat beberapa cara yang dapat membantu kamu menampilkan diri terbaik dalam perjalanan menjadi pemimpin introvert terbaik.

1. Fokus pada Kekuatanmu

Orang yang introvert memiliki keahlian yang tidak dimiliki oleh orang ekstrovert. Berfokus pada kekuatan-kekuatan dalam dirimu, akan memberikan peluang sukses yang sama besarnya dengan orang lain. Kamu mungkin menemukan bahwa kamu unggul dalam beberapa hal berikut:

Mendengarkan

Introvert cenderung senang menjadi pendengar yang lebih baik. Mampu mendengarkan karyawan merupakan kekuatan yang sangat besar. Orang-orang ingin didengarkan dan di dunia yang penuh hiruk-pikik ini, hanya sedikit orang yang diberi kesempatan tersebut.

Biarkan kekuatan ini bersinar dengan lebih fokus mendengarkan tim kamu sebagai pemimpin introvert. Hal ini akan menjadi bagian paling berpengaruh dari gaya kepemimpinan introvertmu. Ketika kamu membuka telinga terhadap karyawanmu, kamu akan lebih mudah menerima kekhawatiran dan ide karyawan. Mereka tidak hanya akan mendapatkan saran yang bagus untuk meningkatkan kualitas kerja, tetapi juga akan menumbuhkan budaya perusahaan yang jauh lebih positif.

Empati

Pemimpin introvert biasanya meluangkan waktu untuk lebih memahami. Mereka akan memikirkan orang-orang yang mereka awasi sebelum meributkan angka-angkanya. Empati juga dapat membawa tim kamu lebih jauh.

Empati kamu akan memungkinkanmu menempatkan diri pada posisi yang lain. Ketika kamu mencoba melihat dari sudut pandang orang lain, kamu akan menjadi lebih pengertian, tidak terlalu menghakimi, dan lebih bersedia bekerja sama dengan orang lain. Karakter ini sangat berharga bagi para introvert untuk memotivasi karyawannya.

 


2. Keluar dari Zona Nyaman

Ilustrasi Tim Kerja Credit: pexels.com/fauxels

Jangan terlalu nyaman mengandalkan kekuatan dirimu sendiri. Kamu harus melakukan upaya terus-menerus untuk melakukan berbagai hal yang keluar dari zona nyamanmu. Fokuslah pada kelemahan yang kamu miliki. Bagi sebagian besar pemimpin introvert, ini berarti lebih bersedia untuk berbicara dalam skenario tertentu, seperti rapat dan presentasi.

Berbicara di depan umum bukanlah satu-satunya kelemahan yang harus diwaspadai oleh para introvert. Faktanya, bagi banyak introvert, hal ini bukanlah kelemahan. Setiap orang itu unik, artinya kekuatan dan kelemahan mereka sepenuhnya milik mereka.

Segelintir pemimpin introvert akan kesulitan membangun hubungan dengan anggota timnya. Yang lain akan kesulitan dengan disiplin, sementara yang lainnya akan kesulitan mengambil keputusan dengan cepat tanpa mampu memikirkannya dengan matang. Apa pun yang mungkin memengaruhimu, carilah peluang untuk mengatasinya dengan keluar dari zona nyaman itu untuk selamanya.

3. Jadilan Autentik

Ketika berusaha untuk mengatasi kekuranganmu, jangan lupa untuk menerima dirimu yang sebenarnya. Kamu adalah seorang pemimpin yang introvert sehingga kamu tidak perlu berpura-pura menjadi seorang ekstrovert untuk meraih kesuksesan sebagai seorang pemimpin. Faktanya, berpegang teguh pada siapa dirimu sebenarnya adalah formula terbaik untuk kesuksesan pribadimu.

Tim kamu akan menghargai apa adanya dirimu. Sebagai seorang introvert, mereka mungkin akan memahami kamu bila kamu menyamar hanya untuk memberikan kesan kepada orang lain. Seorang pemimpin yang tampak berpura-pura sampai berhasil akan sulit untuk didekati dan diajak bekerja sama dibandingkan pemimpin yang menerima identitasnya.

Bagian penting dari menjadi seorang introvert adalah menentukan tingkat introversimu. Banyak introvert yang tidak pemalu dan tidak menghindari orang lain seperti yang mungkin dipikirkan banyak orang. Sebaliknya, introvert lebih memprioritaskan waktu menyendiri karena interaksi sosial lebih menguras tenaga bagi mereka dibandingkan ekstrovert. Jika tim kamu memahami hal ini maka mereka akan lebih mendukung kebutuhanmu.

 


4. Membangun Tim yang Optimal

Ilustrasi Persahabatan Sesama Karyawan Credit: pexels.com/Fox

Kamu tidak dapat mengatasi kelemahanmu dengan mudah dan beberapa kelemahan mungkin harus kamu bawa sepanjang hidupmu. Sementara itu, kamu dapat mengatasi tantangan pribadimu dengan mengelilingi dirimu dengan orang-orang yang tepat. Membangun tim yang melengkapi keterampilan dan kelemahan kamu akan menguntungkan organisasimu.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Academy of Management, menunjukkan bahwa pemimpin ekstrovert unggul ketika memimpin tim yang terdiri dari individu yang pasif. Sebaliknya, tim yang proaktif tidak cocok dengan pemimpin yang ekstrovert, tetapi berkembang dengan baik di bawah kontrol introvert.

Perbedaan gaya antara kepemimpinan dan tim dapat saling melengkapi. Saat kamu menduduki posisi kepemimpinan, cobalah membantuk tim yang membangun dirimu. Seorang pemimpin introvert lebih baik dalam memacu inovasi dan kreativitas dari anggota timnya yang lebih ramah.

5. Bangun Hubungan dengan Tim

Menjalin ikatan dengan tim mungkin menjadi hal sulit bila kamu seorang pemimpin yang introvert. Namun, introvert cenderung membangun hubungan pribadi yang dekat, semakin dekat dengan tim kamu secara pribadi, semakin baik kamu dapat membimbing mereka sesuai dengan gaya pribadimu.

Kamu dapat memahami kebutuhan mereka sebagaimana mereka mengenali kebutuhanmu dan kamu juga akan mampu bekerja sama dengan lebih baik. Kamu mungkin memikirkan hal ini ketika membayangkan tantangan yang harus kamu atasi, tetapi buatlah beberapa tujuan untuk terhubung dengan tim kamu. Mungkin tujuannya untuk menanyakan lebih banyak pertanyaan pribadi setiap minggu. Manfaatnya tentu lebih besar daripada perjuangan yang akan kamu hadapi dengan melakukan hal tersebut.

 


6. Dapatkan Nasihat dari Orang Ekstrovert

Ilustrasi karyawan. Credit: pexels.com/fauxels

Seorang pemimpin introvert juga bisa belajar dari pemimpin ektrovert. Memilih ide mereka untuk melihat bagaimana mereka menghadapi situasi secara berbeda dari dirimu dapat memberikan pencerahan baru. Dengan bantuan mereka, kamu akan lebih siap untuk mengatasi semua tantangan kepemimpinanmu.

Misalnya, kamu berdua dapat melihat skenario hipotesis dan berbagi cara pendekatanmu. Katakanlah skenarionya merupakan konflik antara dua rekan kerja yang memengaruhi produktivitas tim secara keseluruhan. Sebagai seorang introvert, kamu mungkin mencoba menyelesaikan konflik tersebut secara tidak langsung. 

Sebaliknya, mereka yang ektrovert akan mengundang kedua belah pihak ke kantor mereka untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan mereka. Meskipun hal ini mungkin terasa tidak nyaman bagimu, keterampilan mendengarkanmu mungkin berguna dalam situasi tersebut. Setelah mendengarkan nasihat teman ekstrovert, cobalah menerapkannya untuk mengetahui manfaatnya.

7. Manfaatkan Teknologi

Kamu dapat mencapai banyak hal tanpa menyimpang terlalu jauh dari sikap introvertmu dengan bersandar pada teknologi. Hal ini bukan berarti kamu harus menggunakan teknologi sebagai cara untuk melindungi zona nyamanmu. Sebaliknya, teknologi dapat membantumu menetapkan jalan tengah untuk mencapai tingkat kepemimpinan yang paling efektif.

Perangkat lunak akan memberi kamu kendali sebanyak yang kamu inginkan atas tim dan tugas mereka. Hal ini juga bisa dengan menyediakan pesan daring yang memungkinkan kamu berkomunikasi lebih baik dengan tim kamu daripada kapasitas kamu saat ini.

Selain itu, menerapkan etika konferensi video akan berguna dalam beberapa skenario. Bagi sebagian orang, komunikasi video mungkin lebih sulit dibandingkan komunikasi tatap muka. Dengan maraknya tim jarak jauh, sekarang merupakan waktu yang lebih baik untuk mengasah kemampuan di bidang digital ini.

Fakta Mengenai Indeks Literasi di Indonesia. (Liputan6/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya