Kisah Lucu Operator Call Center 112 Purwakarta, Ada yang Curhat KDRT hingga Minta Carikan Suami

Pemkab Purwakarta, selama ini punya pusat kendali khusus untuk melayani dan menampung aspirasi masyarakat.

oleh Asep Mulyana diperbarui 07 Des 2023, 12:00 WIB
Ruang Ogan Lopian, pusat kendali untuk menampung aspirasi masyarakat melalui berbagai layanan. Foto (Liputan6.com/Asep Mulyana)

Liputan6.com, Purwakarta - Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, pada 2017 lalu meluncurkan sistem pelayanan pemerintah berbasis teknologi. Ogan Lopian, begitulah sebutan untuk layanan publik berbasis aplikasi tersebut. Salah satu fungsinya, tak lain untuk melayani pengaduan masyarakat.

Ogan Lopian sendiri, menjadi bagian dari ikhtiar pemerintah dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Apalagi, saat ini pelayanannya pun semakin maksimal setelah hadirnya layanan Call Center 112 khusus kedaruratan yang diluncurkan sejak 2018 lalu.

Kemudian, tersedianya SP4N Lapor dan layanan PISA (Purwakarta Integrated Of System Aspirasion) yang telah disediakan pemerintah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat. Bisa dibilang, Ogan Lopian merupakan pusat kendali untuk menampung aspirasi publik.

Membahas Command Center Ogan Lopian milik Kabupaten Purwakarta, ternyata ada satu hal yang cukup menggelitik yang dialami para operatornya dalam melayani masyarakat selama ini. Terutama, yang berkaitan dengan call center 112. Hal mana, ada dari sebagian masyarakat yang menggunakan layanan tersebut untuk sekedar curhat, hingga minta bantuan dicarikan suami.

"Keluhannya macam-macam. Bahkan pernah ada yang meminta bantuan untuk membuka pola HP anaknya, hingga diminta bantuan untuk mencari suaminya yang selingkuh, sampai curhat soal KDRT," ujar Kordinator Command Center Ogan Lopian, Riska Amalia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (6/12/2023).

Riska mengaku, sejak diluncurkan puluhan bahkan ratusan warga telah menikmati layanan pemerintah, baik melalui aplikasi Ogan Lopian, call center 112, SP4N Lapor ataupun PISA. Yang paling mendominasi, salah satunya meminta bantuan layanan ambulance dan melaporkan peristiwa.

"Kalau tahun ini, kebanyakan aduannya soal kebakaran atau meminta bantuan air bersih karena terdampak kekeringan. Ada juga yang sekedar curhat urusan keluarga," seloroh dia.

 


Tetap Dilayani Meski 99 Persen Prank Call

Meski begitu, lanjut dia, para operator di Command Center tetap melayani. Meskipun, menurut dia, yang selama ini menghubungi melalui call center 112 itu yang seriusnya hanya 1 persen, sedangkan 99 persennya prank call.

Meski demikian, kata dia, para operator harus tetap bekerja secara profesional untuk melayani masyarakat. Sehingga, hal tersebut harus diterima dengan baik. Meski sebenarnya, layanan ini khusus untuk pelayanan emergency.

"Kita tetap layani, meski isinya hanya curhatan. Karena sesuai SOP-nya, kita harus melayani dan gak boleh matiin telepon. Namun diujung pembicaraan tetap kita informasikan jika layanan ini sifatnya khusus untuk gawat darurat seperti yang membutuhkan ambulance, damkar hingga rescue," tambah dia. 

Terkait jumlah operator Ogan Lopian, dia menambahkan, saat ini ada sebanyak 12 pegawai yang disiagakan. Mereka, standby selama 24 jam secara bergantian. Teknisnya, per 8 jam akan disiagakan 4 orang untuk melayani masyarakat.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kabupaten Purwakarta, Sri Budiyanti menambahkan, layanan ini sengaja disiapkan pemerintah untuk membantu persoalan masyarakat. Numun demikian, dirinya berharap masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan ini secara bijak. 

"Kami meminta layanan ini tidak disalahgunakan. Karena, pelayanan call center ini bukan untuk candaan," ujar Sri.

Selama ini, pihaknya pun telah menyiapkan tindakan tegas kepada para penelpon atau yang bersifat gurauan. Apalagi gurauan tersebut sudah diluar kewajaran.

"Bagi yang menyalahgunakan panggilan 112 akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegas dia.

Dia menambahkan, untuk diketahui selama ini Pemkab Purwakarta melalui dinasnya telah menyiapkan empat layanan yang bisa digunakan masyarakat. Yakni, Aplikasi Ogan Lopian, call center kedaruratan 112, SP4N Lapor dan layanan PISA (Purwakarta Integrated Of System Aspirasion).

"Layanan ini, khusus masyarakat yang memerlukan bantuan dari pemerintah, terutama yang berkaitan dengan kegawat daruratan. Jadi, bisa melalui call center, bisa melalui WhatsApp Center dengan nomor 087860142543, atau melalui aplikasi Ogan Lopian yang bisa diundung di playstore atau appstore," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya