Zulkifli Hasan: Kolaborasi Kunci Hadapi Dinamika Perdagangan Digital

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, komitmen bersama dapat terbentuk untuk memajukan ekosistem digital yang memberi manfaat luas.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 06 Des 2023, 23:49 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menghadiri Diseminasi Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030 di The St. Regis Jakarta, Rabu (6/12/2023). (Elza/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberikan apresiasi atas peluncuran buku putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital 2030 di The St. Regis Jakarta, Rabu (6/12/2023). Buku putih ekonomi digital ini luncurkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci menghadapi dinamika perdagangan digital. "Kerja sama dan adaptasi digital menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan perdagangan saat ini," ujar dia.

Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, komitmen bersama dapat terbentuk untuk memajukan ekosistem digital yang memberi manfaat luas.

"Kami yakin melalui kolaborasi dengan semua pihak dan melalui forum seperti ini dapat menghasilkan komitmen bersama untuk memajukan ekosistem digital yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Selanjutnya, dalam diskusi leaders' insight dengan tema "Infrastruktur Digital: Kunci Utama Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia", Zulkifli Hasan menjelaskan peran aktif Kemendag dalam menata ekosistem perdagangan elektronik dan e-commerce sebagai respons terhadap tantangan digital.

"Kemendag terus menata ekosistem perdagangan melalui sistem elektronik/e-commerce yang adil, sehat, dan bermanfaat. Untuk itu, Kemendag telah menerbitkan Permendag No. 31 tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Sistem Elektronik," ungkap dia.

Permendag No. 31 tahun 2023 menjadi instrumen utama, menunjang pemberdayaan UMKM dan pelaku usaha e-commerce.

"Intinya kita tata agar e-commerce itu bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, bisa menjadi pendukung UMKM dan industri kita untuk menguasai pasar lokal dan go global. Jadi sama-sama untung," pungkasnya.

Dalam suasana yang dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkominfo Budi Arie Setiadi, dan sejumlah tokoh penting lainnya, Zulhas memimpin panggilan untuk memanfaatkan peluang digital dengan bijak demi kemajuan ekonomi Indonesia.

 


Hal yang Harus Ada dalam Pengembangan Ekonomi Digital

Ilustrasi ekonomi digital. Freepik

Kemajuan Infrastruktur Digital Publik (IDP) menjadi semakin krusial seiring berkembangnya ekonomi digital di Indonesia.

Laporan e-Conomy SEA 2022 yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 77 miliar pada tahun 2022, dan diperkirakan akan mencapai USD 130 miliar pada tahun 2051.

Menurut Indonesia Digital Identity (VIDA), ada tiga hal penting yang menjadi pondasi utama infrastruktur digital yang disediakan bagi publik untuk akselerasi pengembangan ekonomi digital, yaitu sistem digital untuk mengidentifikasi identitas pengguna, proses pembayaran digital dan transaksi keuangan, serta pertukaran data atau informasi.

"Berbicara mengenai IDP, selain payment dan data sharing, identitas digital menjadi salah satu fundamen yang penting untuk kemajuan IDP dan ekonomi digital," kata Sati Rasuanto, Co-founder & President VIDA, dalam keterangan resmi dikutip Jumat (1/12/2023).

"Identitas digital diperlukan guna memastikan bagaimana agar pemain yang masuk ke dalam ekosistem itu adalah pemain yang terpercaya, dimana terdapat standar verifikasi tertentu yang sama, aman, dan akurat bagi setiap orang," ujarnya, dalam Visionary Talk - BFN IFS 2023 “Enabling Digital Public Infrastructure to Accelerate Fintech Innovations and Achiever Wider Outreach”.

Sati lebih lanjut mengatakan, optimalisasi IDP dapat mempercepat inovasi untuk mencapai jangkauan publik yang lebih luas. Hal tersebut karena, IDP didukung oleh standar atau spesifikasi terbuka yang dapat dioperasikan secara interoperable yang memungkinkan tata kelola transparan dan partisipatif untuk mendorong inovasi, inklusi, dan kompetisi dalam skala besar.

Selain itu, Infrastruktur Digital Publik juga mampu mengatasi tantangan geografis dan biaya transaksi, sehingga pertumbuhan dapat semakin kuat, inovatif, inklusif, berkelanjutan, serta mencapai jangkauan publik yang lebih luas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya