Liputan6.com, Jakarta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly meminta kepada para taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan dan Politeknik Imigrasi untuk membekali diri dengan soft skills guna menyongsong era society 5.0. Ia juga meminta para taruna untuk memperkuat karakter moral serta kinerja yang unggul dan kompetitif.
“Kalian harus memiliki karakter moral dan karakter kinerja yang unggul dan kompetitif, sehingga terampil ditempatkan di unit kerja manapun sesuai kebutuhan organisasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” ujarnya dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Taruna Poltekip dan Poltekim Angkatan LIV dan Angkatan XXII Tahun 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (06/12/2023).
Advertisement
Yasonna mengatakan bahwa untuk melakukan itu sema, para taruna ini harus jujur, berintegritas, menguasai teknologi informasi, menguasai bahasa asing, memiliki jiwa melayani yang hospitality, mempunyai networking yang bagus, dan mempunyai iman dan takwa serta sikap perilaku yang sopan dan berbudi pekerti luhur.
“Ini adalah sesuatu yang tidak boleh tidak, kalian harus lakukan karena dunia modern sekarang ini tidak bisa lagi dilepaskan dari perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat,” katanya.
Transformasi Kemenkumham
Yasonna menyebut bahwa Kemenkumham sudah bertransformasi dalam sistem manajemen kerja dengan menggunakan teknologi informasi.
"Bahkan, Kemenkumham tercatat sebagai salah satu kementerian yang mumpuni dalam menggunakan teknologi informasi dengan meraih ranking ketiga dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)," sebutnya.
“Sejak awal saya masuk memimpin kementerian ini, saya sudah memprogramkan sejak awal, apa yang saya mulai dengan sebuah buku Birokrasi Digital,” jelas Yasonna.
Dirinya mengungkapkan, tak hanya dalam SPBE, banyak perolehan penghargaan lainnya atas inovasi dengan penggunaan teknologi informasi yang digunakan Kemenkumham dalam meningkatkan pelayanan publiknya, seperti dalam pelayanan keimigrasian, pemasyarakatan, pelayanan publik administratif lainnya.
“Melalui bekal ilmu yang saudara peroleh, saudara mampu menjadi bagian dari orang-orang yang melek teknologi, tetapi pada saat yang sama juga mempunyai sistem nilai mengabdi dan melayani kepada masyarakat,” ungkap Yasonna.
(*)
Advertisement