Temukan Fantasi Manga di Harajuku dan Omotesando, Pusat Fashion Anak Muda Jepang

Jika kita menganalogikan Harajuku adalah remaja yang keren, maka Omotesando adalah kakak yang lebih dewasa dan anggun.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 12 Jan 2024, 18:20 WIB
Jalan Takeshita atau Takashita-Dori yang menjadi pusat toko atau semacam butik dan distro khas Jepang alias menjual baju-baju "Harajuku Style". Banyak pula toko jaket loak dan aksesori unik. (Nila Chrisna).

Liputan6.com, Tokyo - Selain budaya yang sangat kental, Jepang juga penuh dengan fantasi. Jika Anda pergi ke Jepang, cobalah kunjungi daerah-daerah seperti Harajuku, Shibuya atau Shinjuku, kita seakan berada dalam sebuah komik Jepang yang biasa disebut Manga. 

Tengok kanan-kiri dan lihatlah bagaimana Anak muda Jepang bergaya. Street fashion anak muda Jepang ada bermacam-macam. Ada yang bergaya punk, gothic, sampai ganguro, gaya khas berpakaian remaja Jepang yang lekat dengan kesan "pemberontak". Dari perpaduan gaya itu lahirlah Harajuku Style, yang kemudian mendunia.

Mantan penyanyi grup No Doubt, Gwen Stefani, salah satu pesohor yang sangat terobsesi dengan gaya Harajuku. Sampai-sampai dia membuat lagu berjudul "Harajuku Girls", yang dimasukkan di album solonya, "Love. Angel. Music. Baby." pada 2004.

Sebenarnya Harajuku hanya sebuah nama jalan di wilayah Omotesando dekat stasiun Harajuku. Di sepanjang jalan yang terdapat beberapa gang itu, sering dijadikan tempat anak muda Tokyo nongkrong dengan aneka gaya spektakuler.

Di Harajuku, ada jalan bernama Takeshita atau Takashita-Dori yang menjadi pusat toko atau semacam butik dan distro khas Jepang alias menjual baju-baju "Harajuku Style". Banyak pula toko jaket loak dan aksesori unik. 

Carilah diskon saat Anda menelusuri rak-rak, dan jangan lewatkan Daiso dan Thank You Mart, dua toko berdiskon besar di Takeshita.

 

Di Harajuku, ada jalan bernama Takeshita atau Takashita-Dori yang menjadi pusat toko atau semacam butik dan distro khas Jepang alias menjual baju-baju "Harajuku Style". Banyak pula toko jaket loak dan aksesori unik. (Nila Chrisna).

Di sekitar Takeshita-Dori juga banyak toko-toko suvenir yang bisa dijadikan oleh-oleh. Banyak restoran cepat saji, baik khas Jepang atau Eropa dan Amerika. Jika beruntung, pada hari-hari tertentu Anda bisa mendapat hiburan gratis, menyaksikan suguhan para cosplayer Jepang.

Jika di akhir pekan, Takeshita-Dori kerap berubah menjadi lautan manusia. Takeshita letaknya persis di seberang stasiun kereta JR Harajuku. Keluar gerbang stasiun kereta, Anda sudah akan melihat tulisan Takeshita Street, melintang di atas gapura. 

 


Kawasan Omotesando dengan Fashion yang Lebih Anggun

Kawasan Omotesando telah menjadi salah satu asal mode kelas atas di Jepang dan ada banyak desainer label mendirikan toko di sepanjang jalan raya yang melintasi kawasan tersebut. (Nila Chrisna).

Tak jauh dari Takeshita-Dori ada kawasan Omotesando. Ini adalah kawasan modis dan berkelas. Di sepanjang jalan ini berjejer toko-toko busana dengan brand terkenal. Ada juga toko-toko sepatu dengan merek yang sudah mendunia.

Jika kita menganalogikan Harajuku adalah remaja yang keren, maka Omotesando adalah kakak yang lebih dewasa dan anggun.

Selama beberapa tahun belakangan, Omotesando telah menjadi salah satu asal mode kelas atas di Jepang dan ada banyak desainer label mendirikan toko di sepanjang jalan raya yang melintasi kawasan tersebut.

Omotesando berfokus pada nama-nama yang lebih kontemporer seperti Maison Margiela, H&M, dan MVRDV dibandingkan mode klasik seperti Dior dan Prada. Kunjungilah mal Omotesando Hills yang menawarkan mode kelas atas.

Di antara Harajuku dan Omotesando, ada Cat Street yang meyediakan brand-brand eksklusif yang meski lebih mahal dari toko di Jalan Takeshita namun lebih murah dari Omotesando. 


Mampir ke Matcha Tokyo

Matcha Tokyo (Nila Chrisna).

Jika lelah seharian menelusuri jalanan Harajuku dan Omotesando, mampirlah ke Matcha Tokyo. Sebuah cafe estetik di belakang Omotesando. Matcha Tokyo mengkombinasikan tradisi Jepang dengan budaya modern di mana anda bisa menikmati teh matcha yang diolah dan dicampur dengan berbagai macam rasa.

Selain minuman, ada pula berbagai kue yang terbuat dari matcha. Matcha adalah salah satu minuman paling populer di Jepang.

Cafe ini memiliki suasana yang hangat dan ramah sambil menikmati teh matcha organik.

"Di sini matchanya 100 persen dari Jepang dan tehnya organik," ujar Marketing Departemen General Manager Matcha Tokyo, Kenta Imai saat ditemui Liputan6.com di cafe itu.

Dengan menyuguhkan matcha organik, The Matcha Tokyo berharap pelanggan dapat merasakan manfaat kesehatan dan relaksasi. Sementara menu favorit di The Matcha Tokyo ini adalah Matcha Latte dan Straight Matcha.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya