Pidato di Forum ASJI, Atikoh Ganjar Bicara Soal Human Security hingga Kesetaraan Gender

Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menjadi salah satu pembicara dalam ASJI atau Annual International Symposium dan Seminar On Japanese Studies In Indonesia.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Des 2023, 19:33 WIB
Siti Atiqoh tiba pada pukul 12.26 WIB dengan menggunakan mobil berwarna hitam. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menjadi salah satu pembicara dalam ASJI atau Annual International Symposium dan Seminar On Japanese Studies In Indonesia, di Universitas Sebelas Maret, Solo (UNS), Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023).

Acara tersebut bertema Human Security Issues: Revisiting the Concept of Human Security from the Perspectives of Japan and Indonesia. Turut dihadiri oleh perwakilan civitas Universitas Sebelas Maret dan puluhan mahasiswa.

Atikoh yang merupakan Dewan Kehormatan Asosiasi Studi Jepang di Indonesia (ASJI) menyampaikan sejumlah pandangannya soal human security.

Dia juga teringat akan ikatan kuat yang terjalin antara Jepang dan Indonesia, tidak hanya dalam hal hubungan diplomatik namun juga dalam komitmen bersama terhadap kesejahteraan dan keselamatan rakyat.

"Jepang dan Indonesia menyadari pentingnya human security dan telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mengatasi berbagai aspeknya," kata Atikoh.

Atikoh menyampaikan, bahwa Jepang dan Indonesia memiliki sejarah kolaborasi dan persahabatan yang panjang dalam membuat kemajuan signifikan dalam meningkatkan human security.

Terlebih, di masa sulit menghadapi berbagai tantangan, seperti bencana alam, pandemi, dan ketidakpastian ekonomi,

"Kita harus bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini dan memastikan kesejahteraan warga negara kita," ucapnya.

 


Bicara soal Kesiapsiagaan dan Tanggap Bencana

Istri Ganjar Pranowo, Siti Atikoh menyambangi Ponpes An Nur Ngrukem, Krapyak, Bantul, Yogyakarta, pengasuh Ponpes KH Yasin Nawawi ungkap alasan dukung capres dan cawapres Ganjar-Mahfud Md. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Atikoh lalu berbicara soal aspek terpenting dan harus menjadi fokus utama pada kesiapsiagaan dan tanggap bencana. Baik Jepang maupun Indonesia sama-sama rentan terhadap gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lainnya.

Dengan berbagi pengetahuan, keahlian, dan praktik terbaik, Atikoh menyakini dapat meningkatkan sistem manajemen bencana dan meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat.

"Kolaborasi di berbagai bidang seperti sistem peringatan dini, rencana evakuasi, dan pembangunan infrastruktur akan sangat penting dalam menjaga kehidupan dan penghidupan masyarakat," terangnya.

Selain itu, Atikoh juga menyinggung soal tantangan krisis kesehatan masyarakat, seperti pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.

 


Jepang Negara Terdepan dalam Kemajuan Teknologi Medis

Dia pun menyebut, Jepang merupakan negara terdepan dalam kemajuan teknologi medis, sementara Indonesia memiliki populasi besar yang memerlukan akses terhadap layanan kesehatan berkualitas.

"Dengan membina kemitraan dalam penelitian, pengembangan, dan infrastruktur layanan kesehatan, kita dapat memperkuat sistem layanan kesehatan kita dan memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal di saat krisis," paparnya.

Selain itu, Atikoh menambahkan bahwa stabilitas ekonomi memainkan peran penting dalam keamanan manusia. Baik Jepang maupun Indonesia memiliki perekonomian yang dinamis dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kawasan.

Selain itu, Atikoh juga menaruh perhatian terhadap isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Menurutnya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

"Perlu diingat, ketika perempuan diberdayakan, masyarakat akan berkembang dan keamanan manusia diperkuat," pungkas dia.

Infografis Pesan Khusus Megawati Soekarnoputri untuk Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya