Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md meminta agar para pemilih muda tidak memilih jalur golongan putih atau golput pada Pemilu 2024 mendatang. Menurut dia, menggunaan hak pilih itu sangat penting bagi setiap warga negara. Tujuannya, agar mereka bisa ikut mewarnai negara di masa yang akan datang.
“Jangan sampai golput dengan alasan tidak ada yang bagus calonnya,” kata pria yang juga menjabat sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 dan berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai calon presidennya, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Jumat (8/12/2023).
Advertisement
Mahfud meyakini, mereka yang bisa menentukan sosok yang akan dipilihnya adalah seorang yang memiliki kematangan berpikir dan bersikap. Sebab, mereka yang memilih dapat mengetahui program seperti apa yang ditawarkan dari para kandidat yang sudah dianalisa agar tidak menyimpang setelah diberikan hak suaranya oleh pemilih.
“Program yang ditawarkan calon pemimpin itu memerlukan analisis dari saudara-saudara sehingga akan melatih kedewasaan saudara dalam menentukan pilihan,” jelas Mahfud.
Namun demikian, selain kematangan berpikir dan menentukan, pemilih diminta juga harus memiliki kematangan dalam pengendalian emosi. Sebab juga dibutuhkan kematangan dalam pengendalian emosi agar ketika pilihannya kalah maka tidak terjadi sikap anarkis.
"Jika pilihan menang, maka mereka wajib menjaga dan mengkritik pilihannya agar pemimpin yang terpilih tidak menyimpang. Namun jika pilihannya kalah, pemilihnya tidak anarkis," pesan Mahfud.
Mahasiswa Jadi Agent of Change
Mahfud percaya, pemimpin lahir melalui mekanisme pemilu meskipun hanya sedikit masyarakat yang menggunakan hak pilihnya. Karenanya, Mahfud meminta civitas akademika turut berperan aktif dalam pemilu 2024.
“Nah kalau anda golput, anda tetap terikat dengan mereka pemimpin yang terpilih pada pemilu itu. Jadi rugi karena satu suara manfaatnya akan sangat besar bagi bangsa,” wanti Mahfud.
Sebagai informasi, pernyataan Mahfud disampaikan dalam Diskusi Publik Generasi Muda Memilih: Mewujudkan Pemilu 2024 Tanpa Golput dengan para peserta mahasiswa se-Malang Raya di Universitas Brawijaya pada Kamis 7 Desember 2023. Dia pun berpesan, mahasiswa adalah agen perubahan karenanya suara mereka sangatlah menentukan.
“Mahasiswa sebagai pemilih potensial harus mampu menjadi agent of change agar para generasi muda tidak terpengaruh dengan berita bohong yang berseliweran di media sosial,” dia memungkasi.
Diketahui, berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih pada 2024 sebanyak 204.807.222 jiwa. Dari jumlah itu, 52 persen atau 106.358.447 jiwa merupakan pemilih muda. Jika dirinci, pemilih berusia 17-30 tahun sebesar 31,9 persen. Sementara pemilih berusia 31-40 tahun sebesar 20,7 persen.
Advertisement
Mahfud Md Minta Anak Muda Jangan Kebanyakan Gimmick
Calon wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, meminta agar anak-anak muda yang aktif dalam media sosial dan berkontribusi dalam pembangunan untuk tidak banyak gimik (gimmick).
"Jadi anak-anak muda terutama yang aktif di medsos, kalau ingin berkontribusi dalam pembangunan ini, jangan hanya gimmick yang dibangun, tetapi substansi di dalam membangun kehidupan bangsa," kata Mahfud Md, dalam dialog cawapres di TvOne, Rabu malam (6/12/2023).
Saat ini Mahfud menilai di media sosial banyak sekali konten gimik yang hanya diisi senda gurau, namun tidak memunculkan substansi yang dapat menyelesaikan permasalahan bangsa.
Oleh sebab itu, dia meminta agar seluruh pihak untuk tidak terlalu mengedepankan gimik dan mulai membangun substansi yang mampu menyelesaikan permasalahan.
"Kan banyak yang sepertinya terlalu banyak gurau, main-main, sindiran-sindiran, tapi yang substansi tolong dong dimunculkan. Apa yang menjadi masalah kita. Dan kalau yang bicara itu anak-anak muda, biasanya, itu cukup menarik dan membawa perubahan suasana. Jangan banyak gimmick," ujar Mahfud.
Mahfud Janjikan Arena Anak Muda untuk Berprestasi
Dalam dialog interaktif itu, Mahfud Md menjanjikan akan menyiapkan arena untuk anak-anak muda agar berprestasi. Dia menilai anak muda adalah masa depan Indonesia.
"Sekarang anak-anak muda itu kan sangat kreatif. Saya teringat kalau anak muda itu bagi saya anak yang penuh semangat, ingin kebebasan, ingin maju, ingin semua serba pasti teratur," kata Mahfud.
"Indonesia mungkin sekarang harus siapkan arena bagi anak-anak muda untuk berprestasi. Saya selalu mengatakan Indonesia adalah masa depan anak muda dan anak muda adalah masa depan Indonesia," sambung Mahfud.
Cawapres yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura itu mengatakan, 50 persen anak-anak muda akan mengelola sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM). Sehingga, perlu wadah agar anak-anak muda yang akan mengelola itu semua harus berprestasi.
"Anak muda ini mempunyai tanggung jawab untuk mengelola SDA ini. Karena menurut analisis yang masuk akal, katanya kalau SDA ini dikelola dengan baik tanpa korupsi, orang Indonesia itu akan mendapat uang minimal Rp20 juta setiap bulan secara cuma-cuma. Ini analisis dulu dari KPK yang saya pernah dengar," ujar Mahfud.
"Anak-anak muda ini harus diberi peluang untuk mengelola SDA dengan bonus demografi yang terjadi," imbuh Mahfud.
Advertisement