Pulau Subur Tebar Dividen Rp 2,6 Miliar Usai IPO

Pembagian dividen PT Pulau Subur Tbk (PTPS) sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Des 2023, 14:39 WIB
Emiten perkebunan sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023. (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Emiten perkebunan sawit, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023. Dividen ini menjadi yang pertama dibagikan setelah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (812/2023), Pulau Subur akan membagikan dividen interim sebesar Rp 2,6 miliar atau setara dengan Rp 1,2per saham. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 6 Desember 2023.

Sementara itu, hingga 30 September 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 21,82 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 30,40 miliar serta total ekuitas senilai Rp 75,82 miliar. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim Pulau Subur:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 Desember 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 19 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 20 Desember 2023
  • Recording date: 19 Desember 2023
  • Pembayaran dividen: 29 Desember 2023

Sebelumnya, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) mengincar laba Rp 29 miliar dan pendapatan Rp 67 miliar usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Direktur Utama Pulau Subur Felix Safei menuturkan, pihaknya membidik pertumbuhan kinerja keuangan pada 2023. Dia meyakini, tren peningkatan nilai penjualan PTPS yang terjadi dari tahun ke tahun akan mendongkrak laba bersih tahun berjalan pada 2023 mencapai Rp29,11 miliar atau bertumbuh 5,2 persen (year-on- year). 

"Semoga ke depan PT Pulau Subur Tbk dapat semakin maju dan menjadi perusahaan yang lebih profesional," ujar dia saat ditemui di BEI, Senin, 9 Oktober 2023.


Kinerja Keuangan PT Pulau Subur Tbk

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebagaimana diketahui, hingga 31 Maret 2023, PT Pulau Subur Tbk mencatat laba komprehensif tahun berjalan Rp 5,98 miliar. Laba tersebut naik 9,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,40 miliar. Penjualan perseroan tumbuh 12,36 persen menjadi Rp 13,8 miliar hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,32 miliar. 

Perseroan mencatat total aset Rp 76,02 miliar hingga Maret 2023 dari Desember 2022 Rp 73,06 miliar. Perseroan mencatat liabilitas Rp 22,01 miliar hingga Maret 2023 dari Desember 2022 senilai Rp 19,04 miliar. Sedangkan ekuitas tercatat Rp 54 miliar hingga 31 Maret 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp54,01 miliar.

Sementara itu, dalam rangka menggenjot ekspansi, Perseroan bakal membangun pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam.  Adapun PTPS menargetkan produksi sekitar 30 ribu per tahun. 

Pembangunan pabrik tersebut akan dimulai pada awal 2024 yang berlokasi di dalam kawasan HGU milik Perseroan di Sumatera Selatan. "Kemungkinan sekitar 30 ribu ton per tahun (untuk tandan buah segar)," kata dia. 

 


Dana IPO

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Mengutip laman BEI, Perseroan telah mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 450 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham PTPS akan mencatatkan 2.167.500.000 saham.

Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham PTPS menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. 

Perseroan akan memakai dana IPO antara lain untuk belanja modal sebanyak 50 persen yang dipakai untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam.

Sisanya sebanyak 50 persen digunakan untuk modal kerja seperti untuk pembelian tandan buah segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian tractor dan peralatan produksi.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran akan dipakai untuk modal kerja. 

 


Pulau Subur Incar Laba Rp 29 Miliar Usai IPO

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya diberitakan, PT Pulau Subur Tbk (PTPS) mengincar laba Rp 29 miliar dan pendapatan Rp 67 miliar usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Direktur Utama Pulau Subur Felix Safei menuturkan, pihaknya membidik pertumbuhan kinerja keuangan pada 2023. Dia meyakini, tren peningkatan nilai penjualan PTPS yang terjadi dari tahun ke tahun akan mendongkrak laba bersih tahun berjalan pada 2023 mencapai Rp29,11 miliar atau bertumbuh 5,2 persen (year-on- year). 

"Semoga ke depan PT Pulau Subur Tbk dapat semakin maju dan menjadi perusahaan yang lebih profesional," ujar dia saat ditemui di BEI, Senin (9/10/2023).

Sebagaimana diketahui, hingga 31 Maret 2023, PT Pulau Subur Tbk mencatat laba komprehensif tahun berjalan Rp 5,98 miliar. Laba tersebut naik 9,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,40 miliar. Penjualan perseroan tumbuh 12,36 persen menjadi Rp 13,8 miliar hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,32 miliar. 

Perseroan mencatat total aset Rp 76,02 miliar hingga Maret 2023 dari Desember 2022 Rp 73,06 miliar. Perseroan mencatat liabilitas Rp 22,01 miliar hingga Maret 2023 dari Desember 2022 senilai Rp 19,04 miliar. Sedangkan ekuitas tercatat Rp 54 miliar hingga 31 Maret 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp54,01 miliar.

Sementara itu, dalam rangka menggenjot ekspansi, Perseroan bakal membangun pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam.  Adapun PTPS menargetkan produksi sekitar 30 ribu per tahun. 

Pembangunan pabrik tersebut akan dimulai pada awal 2024 yang berlokasi di dalam kawasan HGU milik Perseroan di Sumatera Selatan. "Kemungkinan sekitar 30 ribu ton per tahun (untuk tandan buah segar)," kata dia. 

Mengutip laman BEI, Perseroan telah mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 450 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham PTPS akan mencatatkan 2.167.500.000 saham.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya