Liputan6.com, Jakarta - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan BP GAS & Power Investments Limited (bp) untuk mengembangkan proyek LNG yang melibatkan terminal regasifikasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Indonesia.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu menuturkan, penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada 4 Desember 2023.
Advertisement
Adapun proyek ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan pasokan gas yang reliabel bagi tenant-tenant di JIIPE, dan memiliki potensi kelebihan kapasitas yang dapat digunakan untuk memasok jaringan pipa gas yang sudah terbangun di Jawa Timur.
"Proyek ini diharapkan mulai beroperasi sekitar 2027 bertepatan dengan dimulainya banyak proyek yang membutuhkan konsumsi gas yang signifikan di JIIPE," kata Suresh dalam keterbukaan informasi, Jumat (7/12/2023).
AKR Corporindo mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,97 triliun per kuartal III 2023 atau turun 13,33 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 34,58 triliun.
AKRA turut membukukan beban pokok penjualan dan pendapatan senilai Rp 27,10 triliun per kuartal III 2023, turun 14,94 persen YoY dibandingkan beban pokok pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,86 triliun.
Sementara itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraup laba usaha senilai Rp 2,19 triliun per kuartal III 2023, atau lebih tinggi 14,06 persen YoY dibandingkan laba usaha AKRA per kuartal III 2022 senilai Rp 1,92 triliun.
Kinerja Perseroan
Hingga akhir kuartal III 2023, AKRA mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,71 triliun. Hasil ini tumbuh 9,35 persen YoY dibandingkan laba neto AKRA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 1,56 triliun.
AKRA memiliki total aset sebesar Rp 28,80 triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 27,18 triliun.
Total liabilitas AKRA berjumlah Rp 15,70 triliun hingga kuartal III 2023, naik dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,03 triliun.
Adapun total ekuitas AKRA per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 13,10 trilliun, menurun dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 13,15 triliun.
Advertisement
Bos AKR Corporindo Beli Saham AKRA Rp 1,44 Miliar
Sebelumnya diberitakan, Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Haryanto Adikoesoemo menambah kepemilikan saham AKRA pada 9 dan 15 November 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (19/11/2023), Haryanto Adikoesoemo membeli 976.200 saham dengan harga Rp 1.477,58 per saham pada 9 dan 15 November 2023. Dengan demikian nilai transaksi pembelian saham sekitar Rp 1,44 miliar.
"Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan saham langsung,” tulis Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu dalam keterbukaan informasi BEI.
Setelah transaksi pembelian saham AKRA, Haryanto Adikoesoemo mengenggam 194.775.300 saham AKRA dari sebelumnya 193.799.100 saham AKRA.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 17 November 2023, saham AKRA merosot 1,72 persen ke posisi Rp 1.430 per saham. Saham AKRA dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.450 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.455 dan terendah Rp 1.425 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.899 kali dengan volume perdagangan 197.952 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,4 miliar.
Selama sepekan terakhir, saham AKRA turun tipis 0,35 persen. Secara year to date (ytd), saham AKRA naik 2,14 persen.
Pembelian Saham pada Akhir Oktober 2023
Sebelumnya Haryanto pada akhir Oktober 2023 telah membeli saham AKRA. Haryanto Adikoesoemo membeli 1.118.300 saham AKRA pada 26 dan 27 Oktober 2023. Harga pembelian saham perseroan Rp 1.442, sehingga total nilai pembelian saham AKRA sekitar Rp 1,6 miliar.
Tujuan dari transaksi investasi. Status kepemilikan langsung,” tulis Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu.
Setelah transaksi pembelian saham AKRA, Haryanto Adikoesoemo mengenggam 193.799.100 saham AKRA dari sebelumnya 192.680.800 saham atau setara 0,9599 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 November 2023, saham AKRA stagnan di posisi Rp 1.475 per saham. Saham AKRA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.465 per saham. Saham ARKA berada di level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.735 kali dengan volume perdagangan 254.782 saham. Nilai transaksi Rp 37,7 miliar.
Advertisement