Liputan6.com, Jakarta - LRT Jabodebek mencatat terjadinya peningkatan jumlah pengguna jasa selama 1-7 Desember 2023. Jumlah pengguna naik 10 persen, dari sebelumnya 198.558 penumpang pada periode sama bulan sebelumnya menjadi 218.607 penumpang.
Adapun selama 1-7 Desember 2023, LRT Jabodebek telah meningkatkan jumlah perjalanan harian menjadi 200 perjalanan, yang sebelumnya hanya mencapai 160 perjalanan per hari.
Advertisement
Selain itu, juga diterapkan tarif promo weekday (Senin sampai Jumat) pada waktu off peak hour dengan tarif minimal Rp 3.000 dan tarif maksimal Rp 10.000.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono tidak menampik, peningkatan angka penumpang ini dipengaruhi faktor penambahan jumlah perjalanan dan penerapan tarif promo terbaru.
"Kami mengapresiasi pelanggan yang telah menggunakan LRT Jabodebek sebagai moda transportasi untuk bermobilisasi sehari-hari. Peningkatan ini dapat diartikan sebagai tanggapan positif serta menunjukkan minat dan peningkatan kepercayaan terhadap layanan LRT Jabodebek," ujar Mahendro, Jumat (8/12/2023).
Mahendra mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjunjung standar pelayanan dan keselamatan tertinggi bagi pengguna. Sehingga semakin banyaknya masyarakat yang terbantu dengan hadirnya LRT Jabodebek sebagai transportasi publik..
"Prioritas kami adalah secara konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan, KAI yang dipercaya sebagai operator LRT Jabodebek oleh pemerintah akan menjaga momentum ini dengan meningkatkan layanan kami dan mengoptimalkan pengalaman perjalanan bagi pelanggan," tuturnya.
Kemenhub Kaji Rute LRT Jabodebek Sambung ke Bogor
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih akan mengkaji kelanjutan proyek LRT Jabodebek agar tembus ke Kota Bogor, Jawa Barat. Sejumlah aspek studi pun tengah disusun.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan kalau rencana kelanjutan pembangunan itu sudah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
"Sama itu juga kita studikan ya, karena itu kan masih menindaklanjuti Perpres-nya ya, untuk di pembangunan itu," kata dia di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis (17/12/2023).
Risal mengatakan, salah satu yang jadi perhatian kajian adalah soal trase atau jalur yang akan dilalui LRT Jabodebek menuju Kota Bogor.
"Tetap kita studi trasenya ke arah mana Bogor-nya," ungkapnya.
Awalnya, ada 3 opsi lokasi stasiun LRT Jabodebek di Bogor. Yakni, kawasan Baranangsiang, dekat Terminal Bus di Kota Bogor, lalu, di kawasan Ciawi, dan kawasan Tanah Baru. Dia menyebut, jalurnya nanti kemungkinan akan berada di sisi jalan Tol Jakarta Bogor Ciawi (Jagorawi).
"Ada (rencana) yang ke Baranangsiang kan, ada juga usulannya sampai ke Ciawi, ada juga ke Tanah Baru dulu awalnya. Tapi terakhir sih ke Baranangsiang lagi informasinya," tuturnya.
Advertisement
Lintas Pelayanan LRT Jabodebek
Sebagai informasi, mengutip data Kemenhub ada 6 tahap lintas pelayanan LRT Jabodebek. Saat ini baru beroperasi sebanyak 3 lintasan.
Rinciannya, lintasan 1 meliputi rute Cawang-Harjamukti, lintasan 2 meliputi rute Cawang-Dukuh Atas, dan lintasa 3 meliputi rute Cawang-Jatimulya.
Kemudian, tahap lintasan 4-6 belum dibangun. Rinciannya, lintasan meliputi rute Dukuh Atas-Senayan, lintasan 5 meliputi rute Harjamukti-Bogor Raya, dan lintasan 6 meliputi rute Dukuh Atas-Grogol.
Untuk rute ke Kota Bogor sendiri rencananya akan melayani sekitar 4 stasiun. Yakni, stasiun Cibinong, Sentul, Sentul City, dan berakhir di Bogor Raya.