Mata Berkaca-kaca, Kasat Reskrim Polres Jaksel Jelaskan Kronologi Pembunuhan 4 Bocah di Jagakarsa

Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Panca Darmansyah (40), ayah dari empat bocah yang tewas mengenaskan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penetapan tersangka ini usai dilakukan gelar perkara dan pemeriksaan saksi sebanyak 12 orang.

oleh Tim News diperbarui 08 Des 2023, 23:19 WIB
Empat bocah ditemukan tewas mengenaskan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pada saat dilakukan olah TKP awal, penyidik menemukan ayah korban berinisial P (40) ditemukan dalam kondisi terlentang di kamar mandi dengan badan yang sudah penuh luka. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan Panca Darmansyah (40), ayah dari empat bocah yang tewas mengenaskan di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penetapan tersangka ini usai dilakukan gelar perkara dan pemeriksaan saksi sebanyak 12 orang.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, saat melakukan pembunuhan, Panca sempat merekamnya dengan menggunakan laptop yang kini dijadikan barang bukti.

"Selanjutnnya, kami juga mendapatkan barang bukti berupa handphone dan juga laptop yang digunakan saudara P untuk merekam sebelum kejadian, saat kejadian dan saat yang bersangkutan bermasalah dengan istrinya, saudara D," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2023).

Bintoro kemudian menjelaskan proses pembunuhan yang dilakukan oleh Panca terhadap empat anaknya berinisial VN (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun).

Ketika menjelaskan, mata dari Bintoro pun terlihat berkaca-kaca, tak kuasa menahan kesedihan atas tragedi yang menimpa empat bocah tak berdosa itu.

"Yang bersangkutan melakukan pembunuhan secara bergantian, dimulai yang pertama anak yang paling kecil, anak korban insial A umur 1 tahun. Dilanjutkan anak korban inisial A, umur 3 tahun," ujar Bintoro.

"Selanjutnya anak korban yang ketiga umur 4 tahun dan terakhir anak yang tertua umur 6 tahun," sambungnya.

Usai melakukan pembunuhan tersebut, kata Bintoro, Panca pun sempat menata barang bukti berupa mainan kesukaan milik anak-anaknya. Saat itu empat bocah tersebut disekap oleh Panca. Mereka masih dalam kondisi sadar.

"Penyekapannya pakai tangan ya. Disekap pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023 sekitar pukul 13.00-14.00 Wib," ucap Bintoro.

"Secara jujur kami Polres Jakarta Selatan sangat berduka terhadap kejadian ini. Kami senantiasa akan mengusut secara tuntas peristiwa pidana ini. Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan di kesempatan berikutnya oleh Bapak Kapolres," sambungnya.

Lalu, terkait dengan penetapan tersangka terhadap Panca, hingga saat ini penyidik Polres Metro Jakarta Selatan masih menunggu hasil dari autopsi jenazah keempat korban.

"Selanjutnya, Polres Jakarta Selatan juga melaksanakan kegiatan autopsi yang nantinya hasil dari autopsi akan digunakan sebagai alat bukti untuk memperkuat persangkaan terhadap saudara P," pungkasnya.


Jenazah 4 Bocah di Jagakarsa Diperkirakan Sudah Meninggal 3-5 Hari sejak Ditemukan

Ilustrasi Mayat (Afandi Ibrahim/Liputan6.com)

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengungkap sejumlah hasil sementara dari autopsi yang dilakukan terhadap empat bocah tewas membusuk di dalam kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut, kalau dari hasil autopsi sementara diperkirakan korban sudah meninggal 3-5 hari yang lalu, sejak ditemukan Rabu, 6 Desember 2023.

"Perkiraan (kematian) 3 sampai 5 hari. Karena kan sudah ada pembusukan," kata Hariyanto saat dihubungi, Kamis (7/12/2023).

Waktu itu didapatkan dari hasil kondisi pembusukan keempat anak. Diperkirakan, 4 bocah tewas dalam waktu yang hampir bersamaan satu dengan yang lainnya.

"Jadi semua sama, artinya meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," ujar Hariyanto.

Keempat anak tak berdosa itu ditemukan berjejer di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh lebam-lebam membusuk.

Keempat jasad bocah ini terungkap setelah polisi mendapatkan laporan dari masyarakat yang mencium bau menyengat dari tempat kejadian perkara (TKP).


Kasus 4 Bocah Tewas di Jagakarsa Musibah yang Harus Diwaspadai agar Tak Terulang

Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Nahar. (Dok Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI)

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ikut turun memantau proses penyidikan yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan atas kasus 4 bocah tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

"Kami sudah minta kepada Pak Kapolres untuk mengungkap kasus ini. Kalau memang kematian empat anak ini karena sesuatu, dan pelakunya sudah ada indikasi kepada seseorang, maka ini harus segera diungkap," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA Nahar di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

Menurut Nahar, kasus ini harus diusut secara profesional sesuai perundang-undangan yang ada. Dengan harapan polisi bisa mengungkap sebab kematian dan menemukan pihak yang bertanggung jawab atas tewasnya empat anak tersebut.

"Karena empat nyawa bagi kita semua ini adalah suatu musibah yang harus dipahami betul, diwaspadai agar kasus-kasus ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata dia.

Terlebih, Nahar juga menyinggung soal kasus yang menewaskan anak-anak ini bisa menjadi sebuah pelajaran bagi masyarakat agar peka terhadap lingkungan sekitar, terkhusus pada keselamatan anak sampai lingkup keluarga.

"Kami berharap juga kasus lainnya atas dugaan KDRT bisa ditindaklanjuti. Terakhir tentu kami berharap kematian ini menjadi pelajaran berharga untuk semua orang untuk sama-sama menjaga anak-anak kita terhindar dari kejadian-kejadian yang mungkin akan mengalami nasib yang sama," kata Nahar.

"Oleh karena itu kenali lalu kemudian lakukan upaya untuk menyelamatkan. Kita berharap semua punya tanggung jawab untuk melindungi anak-anak kita," tambah Nahar.

Baca juga: KPAI Beri 13 Catatan Atas Peristiwa Tragis Pembunuhan Empat Anak di Jagakarsa

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Infografis Journal Anak Berpotensi Jadi Pelaku dan Korban KDRT (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya