Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus berusaha meningkatkan program Merdeka Belajar sehingga dapat dirasakan oleh seluruh kalangan, baik guru maupun aktivis. Hal itu seperti yang dikisahkan Siti Dhomroh dan Ni Komang Purnawati.
Siti Dhomroh yang merupakan perempuan asal Jawa Timur, sudah merantau dan mengabdikan diri menjadi guru fisika sejak 1999. Dorongan menjadi guru berasal dari Siti saat masih bersekolah, mendapatkan perlakukan dan motivasi dalam belajar dari gurunya.
Advertisement
“Saya terinspirasi dari guru saya saat kelas 2 SMP, guru saya multitalenta dan ikhlas memberikan pembelajaran tambahan,” ujar Siti Dhomroh kepada Liputan6.com, Sabtu (9/12/2023).
Mengabdikan diri menjadi guru mendapatkan dukungan dari orang tua, walaupun latar belakang keluarga Siti Dhomroh bukan dari kalangan pendidik. Seiring berjalannya waktu, Siti Dhomroh mendaftar menjadi guru penggerak setelah mendapatkan dorongan dan ajakan dari pengawas sekolah.
“Saya masih ingat, kepala sekolah bilang sekolah sebesar ini kenapa tidak ada satupun yang ikut mendaftar,” ucap Siti Dhomroh.
Akhirnya perempuan berjilbab tersebut mendaftar dan mendapatkan sertifikat guru penggerak pada 2021. Atas kesuksesannya, banyak rekan Siti Dhomroh akhirnya ikut mendaftar menjadi guru penggerak.
“Jadi kalau ada isu guru penggerak meninggalkan jam pelajaran, itu tidak benar dan hanya dibuat-buat,” ucap Siti.
Dia mengungkapkan, menjadi guru penggerak memiliki banyak manfaat dan pengetahuan dalam mendidik anak. Berbekal ilmu dan pengalaman tersebut, Siti Dhomroh akhirnya diangkat menjadi kepala sekolah di SMK Negeri 1 Kediri pada Juni 2023.
“Ada surat pelantikan saya tidak tahu, ternyata saya diangkat jadi SMK Negeri 1 Kediri usai mengikuti guru penggerak,” ungkap Siti Dhomroh.
Mendukung Peran Sebagai Kepala Sekolah
Dia menjelaskan, pendidikan guru penggerak sangat mendukung perannya bertugas sebagai kepala sekolah. Pendidikan guru penggerak membekalinya menjadi guru sesungguhnya, mendidik siswa, bekerja secara kolaborasi, dan mengambil langkah strategis dalam lembaga Pendidikan.
“Diajarkan berpikir berbasis aset, tidak memandang kekurangan baik SDM maupun sarana lainnya,” jelas Siti Dhomroh.
Berbekal pengetahuan menjadi guru penggerak, Siti Dhomroh berusaha meningkatkan kualitas sekolah yang berada di daerah pedesaan. SMK Negeri 1 Kediri dapat bangkit dengan membangun sebuah sistem melakukan pendekatan mulai siswa, tenaga pengajar, dan masyarakat sekitar sekolah.
“Jadi saya sangat merasakan manfaat guru penggerak dari program Merdeka belajar,” kata Siti Dhomroh.
Hal yang sama turut dirasakan dari salah satu aktivis pemanfaat Platform Merdeka Mengajar (PMM), yakni Ni Komang Purnawati. Perempuan yang kerap disapa Komang ini menjadi guru di SMA Negeri 4 Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Advertisement
Guru Juga Ikut Belajar dan Menambah Wawasan Lewat PMM
Komang tertarik memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar untuk meningkatkan pengetahuannya khususnya pelatihan mandiri. Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah PMM yakni, penambahan wawasan dan pengetahuan materi yang akan diajarkan kepada siswa.
“Jadi perbedaannya saya lebih banyak mengeksplore untuk belajar dalam mendidik siswa, jadi sangat signifikan manfaatnya untuk diri saya,” kata Komang.
Menurutnya, fitur PMM yang sangat bermanfaat yakni pelatihan mandiri, karena banyak tersedia topik yang dapat diakses dan dikerjakan setiap saat. Begitupun dengan fitur bukti karya, bisa melihat sejauh mana Komang berkontribusi terhadap karya yang diberikan kepada guru.
“Sebenarnya intinya sama, namun di sini bukan hanya murid yang belajar, guru pun ikut belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan,” ucap Komang.
Di samping itu, lanjut Komang, banyak jejaring atau komunitas belajar di PMM dengan mengadakan webinar yang menjangkau seluruh jaringan di Indonesia. PMM Merdeka Belajar dapat memberikan wawasan dan ilmu tambahan kepada guru dalam mendidik siswa.
“Jadi kami ingin PMM terus dilanjutkan dengan menambah fitur yang terbangun dan meng-upgrade untuk mempermudah dalam belajar dan mengajar,” pungkas Komang.