Liputan6.com, Jakarta - Mengatur pola makan dapat memberi pengaruh baik untuk kesehatan ginjal. Dan menghindari makanan tertentu saat menderita penyakit ginjal dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit sehingga membuat sehat lebih lama.
Kebutuhan makanan setiap orang akan berubah seiring berkembangnya penyakit ginjal. Apa yang terbaik bagi tubuh perlu ditentukan oleh tim layanan kesehatan profesional.
Advertisement
"Mengonsumsi makanan yang benar dan menghindari makanan yang salah dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit ginjal. Ahli diet terdaftar dapat membantu Anda mengembangkan rencana makan yang tepat untuk tahap penyakit ginjal kronis Anda," mengutip Verywell Health, Kamis, 30 November 2023.
Ada beberapa jenis kandungan makanan yang perlu diwaspadai oleh orang yang mengidap penyakit ginjal, seperti:
Sodium
Sodium atau natrium adalah mineral yang secara alami terdapat di banyak makanan. Saat menambahkan garam meja ke makanan, itu sama dengan ada tambahan natrium di makanan tersebut.
Orang dengan penyakit ginjal tidak dapat menghilangkan kelebihan natrium sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami ketidakseimbangan natrium dan air.
Akibatnya, dapat terjadi beberapa gejala seperti pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki, rasa haus yang berlebihan, dan tekanan darah tinggi.
Kalium
Kalium atau potasium merupakan mineral yang berperan penting dalam fungsi jantung. Bila memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kalium dalam tubuh, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan kadar kalium terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ketika kadar potasium terlalu tinggi, penyedia layanan kesehatan akan menyarankan untuk mengurangi makanan yang tinggi potasium.
Jika jumlahnya terlalu rendah, pasien perlu menambah asupan makanan ini.
Kandungan Makanan Berikutnya
Kandungan makanan berikutnya yang perlu diwaspadai oleh pasien penyakit ginjal adalah:
Fosfor
Kadar fosfor yang tinggi dapat menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam tulang, yang dapat membuat tulang jadi lemah.
Fosfor juga dapat menyebabkan kalsium menumpuk di bagian lain tubuh, seperti pembuluh darah, paru-paru, dan jantung.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.
Kebutuhan makanan akan berbeda tergantung pada stadium penyakit ginjal yang dialami. Pada tahap awal, misalnya, pasien perlu membatasi natrium.
Pada tahap selanjutnya, pasien mungkin juga perlu membatasi fosfor dan/atau kalium untuk menjaga kadar darah dalam kisaran normal.
"Dengan menjalani dialisis berarti Anda perlu mengonsumsi protein berkualitas tinggi dari sumber seperti daging, ayam, ikan, dan telur," ujarnya.
Advertisement
Makanan yang Harus Dihindari
Terlepas dari stadium penyakit ginjal yang dialami, penting untuk mengubah pola makan secara umum.
Tujuannya membantu memperlambat perkembangan penyakit sekaligus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup secara keseluruhan.
Makanan yang sering diminta untuk dibatasi atau dihindari oleh penderita penyakit ginjal antara lain:
- Biji-bijian utuh
- Sereal, oatmeal, dan granola
- Kacang-kacangan dan biji bunga matahari
- Tomat
- Alpukat
- Buah-buahan segar dan kering tertentu lainnya (misalnya pisang, aprikot)
- Produk susu
- Kentang
- Kacang polong
- Lobak Swiss, bayam, dan sayuran bit
- Pretzel, keripik, dan kerupuk
- Acar
- Daging olahan
- Makanan siap pakai atau beku
- Makanan kaleng
- Soda
- Gandum Utuh
Kandungan Kalium dan Fosfor di Beberapa Makanan
Biji-bijian utuh sering kali direkomendasikan untuk orang yang tidak memiliki penyakit ginjal. Sebaliknya, bagi pasien penyakit ginjal, makanan ini perlu dihindari karena tinggi kalium dan fosfor.
"Jika Anda menderita penyakit ginjal tingkat sedang hingga lanjut, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin menyarankan Anda untuk menghindari makanan gandum seperti roti gandum dan nasi merah."
Sebab, satu potong (28 gram) roti gandum mengandung sekitar 69 mg potasium dan 57 mg fosfor. Sementara, sepotong roti tawar dengan ukuran yang sama mengandung 32,8 mg kalium dan 31,6 mg fosfor.
Satu cangkir nasi merah matang mengandung sekitar 208 mg fosfor dan 174 mg kalium. Sementara, satu cangkir nasi putih matang mengandung 69 mg fosfor dan 54 mg kalium.
Advertisement