Jabar Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana, Pj Gubernur Minta Semua Siap

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin memerintahkan seluruh jajaran di kota dan kabupaten wilayahnya agar siap siaga sampai Maret 2024 guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 09 Des 2023, 22:40 WIB
Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi longsor di Desa Buninagara, Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (2/12/2023). (Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin memerintahkan seluruh jajaran di kota dan kabupaten wilayahnya agar siap siaga sampai Maret 2024 guna mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.

Menurut perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa di daerah Jabar sudah memasuki musim penghujan. Diperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari 2024 hingga Maret 2024.

Guna meminimalisir dampak bencana, Bey menyatakan telah menerbitkan SK Gubernur tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir, banjir bandang, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi serta tanah longsor di Jawa Barat.

"Oleh karenanya diintruksikan kepada BPBD, TNI, Polri, pemda kab/kota, unsur ormas dan semua komponen masyarakat untuk memantau intensif kondisi wilayahnya yang berpotensi besar mengalami bencana," kata Bey saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana di Makodim 0606 Kota Bogor, pada Jumat (8/12/2023).

Dia menjelaskan bahwa untuk dapat melakukan upaya mitigasi kesiapsiagaan dengan maksimal dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak. Untuk itu, ia meminta agar semua pihak terus melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi.

"Semua komponen harus dalam kondisi siap dalam upaya penanggulangan bencana yang bersifat cepat dan terpadu. Sehingga dampak bencana dapat diminimalisir," kata Bey Machmudin.

 


Potensi Tanah Bergerak di 473 Kecamatan Jawa Barat

Jalan alternatif yang menghubungkan Bogor dengan Cianjur, Jawa Barat terputus akibat tanah bergerak di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor pada Rabu sore (15/6/2022).

Bey menyampaikan bahwa mitigasi kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus dilakukan, karena menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa dari 627 kecamatan di 27 kabupaten/kota terdapat 473 kecamatan di Jawa Barat memilki potensi gerakan tanah menengah dan tinggi.

"Artinya akan terjadi peningkatan ancaman bencana seiring dimulainya musim penghujan. Ini tentu seluruh jajaran diharapkan bisa memitigasi dan langkah aksi secara lebih komprehensif. Dan siapkan jalur evakuasi hingga tingkat desa atau kelurahan" terangnya.


Kota Bogor Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana

Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor mengakibatkan banjir hingga tanah longsor di beberapa titik. Sebanyak 331 rumah warga dilaporkan terendam banjir di empat kecamatan dengan 20 rumah di antaranya rusak. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor memperpanjang status siaga darurat bencana banjir, puting beliung, dan tanah longsor. Perpanjangan status darurat bencana itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi tersebut.

Apalagi sejak awal akhir Oktober 2023, beberapa wilayah yang dijuluki Kota Hujan ini dilanda sejumlah bencana hidrometeorologi.

Wali Kota Bogor Bima Arya semula menetapkan status siaga darurat bencana, banjir, tanah longsor, puting beliung pada 1-30 November 2023. Status siaga darurat kemudian diperpanjang dari 1 hingga 31 Desember 2023.

"Kita perpanjang selama satu bulan dari 1 Desember sampai 31 Desember 2023," ucap Kepala BPBD Kota Bogor Hidayatullah, Jumat (8/12/2023).

 


279 Bencana di Kota Bogor dalam Sebulan Terakhir

Hujan deras dan angin kencang di Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (24/10/2023) sore memicu pohon tumbang hingga menimpa mobil di Jalan Raya Tajur. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Dengan perpanjangan status tersebut, penanganan bencana hidrometeorologi itu dimungkinkan mendapat dukungan anggaran dari pemerintah daerah (pemda) melalui dana tak terduga, bila anggaran yang disiapkan BPBD belum mencukupi.

"Untuk penanganan pasca bencana kami kan perlu untuk terpal, huntara dan kebutuhan lainnya," kata dia.

Data Pusat Dalops BPBD Kota Bogor, selama periode 1 November-7 Desember 2023, tercatat ada 279 kejadian meliputi bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan pohon tumbang.

Total sebanyak 707 rumah terdampak dengan rincian 667 rumah terendam, tujuh bangunan fasilitas pendidikan rusak tertimpa pohon.

Adapun dari total jumlah tersebut, 506 rumah diantaranya rusak ringan, 21 rusak sedang, 180 rusak berat, dua korban meninggal dunia.

Minimnya Kewaspadaan Terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya