Liputan6.com, Jakarta - Sungguh tidak beruntung tiga orang yang masuk golongan ini. Sebab, mereka bertiga adalah orang pertama yang akan masuk neraka.
Datangnya hari akhir termasuk salah satu rukun iman yang harus diyakini sebagai muslim. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hajj ayat 7 yang berbunyi:
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
Artinya: "Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur"
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Abu Hurairah saat Hendak Diberitahu Sebuah Hadis
Pada hari kiamat kelak ada yang namanya Yaumul Hisab. Yaitu hari ketika seluruh umat manusia d dimintai pertanggung jawaban atas segala sesuatu yang telah diperbuat selama hidup di dunia.
Pengadilan Allah sangatlah adil, tak ada yang luput dari-Nya. Bahkan kejahatan sekecil apapun akan tetap ada balasan. Pada saat itu orang-orang akan dihisab dengan perhitungan yang sangat cepat.
Ada tiga orang pertama yang masuk neraka, dan ini langsung disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.
Dikisahkan dalam Kitab Sunan Tirmidzi, Abu Hurairah sedang dikerumuni oleh banyak orang di Kota Madinah. Abu Hurairah mengatakan bahwa akan memberitahu sebuah hadis yang pernah diucapkan oleh Rasulullah.
Hadis tersebut disampaikan Rasulullah kepada Abu Hurairah saat tidak ada orang lain lagi bersama mereka.
Namun saat hendak menyampaikan hadis itu, Abu Hurairah beberapa kali menangis sangat keras hingga akhirnya tersungkur.
Advertisement
Sabda Rasulullah SAW
Pada akhirnya Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pada hari kiamat Allah akan turun kepada hamba-hamba-Nya untuk menetapkan keputusan di antara mereka. Setiap umat datang dengan membungkuk. Orang pertama yang dipanggil adalah orang yang menghafal Alquran, orang yang berjihad di jalan Allah, dan orang yang memiliki banyak harta.
Allah lalu bertanya kepada orang yang membaca atau menghafal Alquran, ‘Bukankah Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang telah Aku turunkan kepada utusan-Ku?’
Orang itu menjawab, ‘Benar wahai Allah.’
Golongan Pertama
Allah kembali bertanya, ‘Lantas apa yang telah kamu lakukan dengan apa yang telah kamu ketahui? Orang itu menjawab, ‘Aku bangun di waktu malam dan siang hari.’
Allah berfirman kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’
Malaikat pun berkata, ‘Kamu telah berdusta.’
Allah berfirman,’Kamu hanya ingin dikatakan bahwa si fulan adalah seorang pembaca Alquran yang baik. Dan sebutan itu sudah didapatkan."
Advertisement
Orang yang Diberikan Harta
Lalu dihadapkan kepada Allah orang yang diberikan harta.
Allah berfirman kepadanya, ‘Bukankah Aku telah melapangkan rezeki bagimu hingga Aku tidak membiarkan dirimu membutuhkan (meminta) kepada orang lain?’
Orang itu menjawab, ‘Benar, wahai Allah.’
Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan dengan apa yang telah Aku anugerahkan kepadamu?’
Orang itu menjawab, ‘Aku menyambung silaturahim dan bersedekah.’
Allah berfirman kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’
Malaikat pun berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’
Allah berfirman, ‘Akan tetapi dirimu hanya ingin dikatakan bahwa si fulan (dirimu) adalah orang yang dermawan. Sebutan itu pun telah didapatkan.’
Orang yang Mengaku Berjihad
Lalu dihadapkan orang yang terbunuh di jalan Allah.
Allah lalu bertanya kepadanya, ‘Karena apa dirimu terbunuh?’
Orang itu menjawab, ‘Aku diperintahkan untuk berjihad di jalan-Mu. Aku lalu berperang hingga terbunuh.’
Allah berfirman kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’
Malaikat berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’
Allah berkata kepadanya, ‘Akan tetapi kamu hanya ingin dikatakan bahwa si fulan (dirimu) adalah orang yang pemberani. Sebutan itu telah didapatkan.'”
Abu Hurairah melanjutkan, “Rasulullah SAW lalu memukul lututku dan bersabda, ‘Wahai Abu Hurairah, mereka bertiga adalah makhluk Allah pertama yang merasakan api neraka pada hari kiamat nanti.'”
Kisah pengadilan akhirat tersebut terdapat dalam hadis Rasulullah SAW dari Abu Hurairah. Hadis tersebut diriwayatkan Imam at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim. Kisah yang sama dalam teks hadis yang berbeda juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, An- Nasa-i, Imam Ahmad dan Baihaqy. Wsallahu A'lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement