Liputan6.com, Jakarta - PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023. Total pembagian dividen interim itu sekitar Rp 120 miliar.
Pembagian dividen interim 2023 itu sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 26 Oktober 2023. Dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 40 per saham sehingga total nilai dviden Rp 120 miliar.
Advertisement
Adapun pembagian dividen interim itu mempertimbangkan data keuangan per 31 Oktober antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 190,25 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 231,13 miliar, dan total ekuitas sebesar Rp 715,35 miliar.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2023:
Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 18 Desember 2023
Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 19 Desember 2023
Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 20 Desember 2023
Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 21 Desember 2023
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 20 Desember 2023
Tanggal pembayaran tunai pada 29 Desember 2023
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 8 Desember 2023, saham PBSA melonjak 3,82 persen ke posisi Rp 326 per saham. Saham PBSA dibuka naik 4 poin ke posisi Rp 318 per saham. Saham PBSA berada di level tertinggi Rp 326 dan terendah Rp 310 per saham. Total frekuensi perdagangan 89 kali dengan volume perdagangan 3.123 saham. Nilai transaksi Rp 99,4 juta.
IHSG Melonjak 1,4% pada 4-8 Desember 2023, Ini Sentimen Pendorongnya
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan pada 4-8 Desember 2023. Analis menilai, penguatan IHSG sepekan dipengaruhi pergerakan bursa saham global.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/12/2023), IHSG melonjak 1,42 selama sepekan menjadi 7.159,59 dari pekan lalu di posisi 7.059,19. Kapitalisasi pasar bursa bertambah 3,13 persen menjadi Rp 11.470 triliun dari pekan lalu Rp 11.120 triliun.
Kenaikan juga diikuti rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan. Rata-rata nilai transaksi harian saham menguat 2,89 persen menjadi Rp 14,12 triliun dari Rp 13,72 triliun pada pekan lalu.
BEI mencatat kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian saham yang bertambah 41,50 persen menjadi 33,14 miliar selama sepekan dari 23,42 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham naik 12,56 persen menjadi 1.394.975 kali transaksi dari pekan lalu 1.239.339 kali transaksi.Namun, selama sepekan, investor asing mencatatkan aksi jual saham senilai Rp 1,07 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG selama sepekan diperkirakan dipengaruhi pergerakan bursa global.
Advertisement
Prediksi IHSG Pekan Depan
Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat bertenor 10 tahun disebut melandai ditambah denga nada optimisme pasar akan berakhirnya era suku bunga tinggi the Federal Reserve (the Fed), meski the Fed akan tahan suku bunga acuan pada skenario terburuk. Sedangkan dari dalam negeri, IHSG dipengaruhi sejumlah pergerakan saham emiten terutama grup Barito.
“Dari sisi lain pergerakan IHSG juga didorong oleh beberapa emiten seperti BREN, TPIA, dan BRPT yang dapat dicermati dengan menguatnya IDX Basic Materials dan IDX Infrastructures,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Sedangkan pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG masih berpeluang menguat terbatas dengan level resistance 7.200 dan level support 7.110.
“Kami perkirakan pekan depan akan ada rilis data inflasi AS dan China, kemudian ada FOMC Meeting dari the Fed, dan dari Indonesia akan ada rilis neraca dagang,” tutur dia.
Pencatatan Saham dan Obligasi
Pada pekan ini, BEI mencatat ada satu pencatatan saham dan obligasi. Pada Rabu, 6 Desember 2023, obligasi Berkelanjutan VI Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 1,51 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi adalah AA+ (idn) (Double A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 107 emisi dari 58 emiten senilai Rp117,80 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 542 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp462,74 triliun dan USD72,987 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,38 triliun.
Pada Kamis, 7 Desember 2023, PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI. SURI adalah perusahaan tercatat ke-79 yang tercatat di BEI pada 2023. SURI bergerak pada sektor Kesehatan dengan subindustri Penyedia & Distribusi Perlengkapan Kesehatan.
Advertisement