Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal ciri-ciri pemimpin yang melupakan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini dia lontarkan tepat di Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada hari ini, Minggu (10/12/2023).
Hal ini disampaikan Hasto dalam safari politik dan konsolidasi pemenangan di DPC PDIP, Pandeglang, Banten, Minggu.
Advertisement
"Seorang pemimpin yang melupakan nilai-nilai kemanusiaan ini apa ciri-cirinya? Penculikan, pelanggaran HAM, menculik aktivis. Itu pemimpin yang tidak punya nilai-nilai kemanusiaan," kata Hasto.
Kendati menyampaikan ciri-ciri di atas, Hasto tak menyebut secara gamblang pemimpin yang dia maksud. Menurut dia, Presiden RI ke-1 Sukarno merupakan contoh sosok pemimpin yang berupaya memegang teguh nilai kemanusiaan.
"Nilai kemanusiaan oleh Bung Karno itu adalah suatu perjuangan agar dalam buminya Indonesia merdeka tidak ada kemiskinan. Jadi kemanusiaan itu mengalir dari dalam diri kita berupa sifat-sifat cinta kasih welas asih," jelas dia.
Selain itu, Hasto menyatakan perilaku menghormati HAM juga dicerminkan dari sikap anti korupsi. Dia menyebut, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md sebagai contoh figur pemimpin yang bersih dari pelanggaran HAM.
"Jadi hari HAM sedunia mengingatkan kepada kita semua bahwa antikorupsi itu adalah sikap hidup. Pak Ganjar, Pak Mahfud sikap hidupnya bersih. Ikhlas orangnya," ucap dia.
Lebih lanjut, Hasto juga bercerita terkait dukungan ke Ganjar-Mahfud dari Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni Yenny Wahid. Dia berujar, dukungan itu diberikan Yenny karena menilai Ganjar-Mahfud sebagai sosok yang ikhlas.
"Mba Yenny wahid memberikan dukungan meskipun ketika di sana mau ditawarin menteri, mau ditawari dananya banyak. Tapi Mba Yenny kemudian memilih untuk berdoa memohon petunjuk Allah SWT dengan berziarah ke makam wali dan kemudian juga ke (makam) almarhum Gus Dur," katanya.
Singgung Prabowo Tak Bisa Blusukan, Hasto PDIP: Dia Bukan dari PDIP
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung alasan kenapa calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto tidak bisa melakukan blusukan sebagaimana yang kerap dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, kata dia Prabowo bukan kader PDIP.
Hal itu disampaikan Hasto dalam acara bertajuk 'Safari Politik dan Konsolidasi Struktural' di hadapan ratusan pengurus dan kader PDIP di Gedung As-Sakinah, Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).
Jadi mengapa Pak Prabowo tidak bisa blusukan? Karena Prabowo bukan dari PDI Perjuangan, Prabowo bukan Jokowi sehingga tidak bisa melakukan blusukan," kata Hasto.
Mulanya, Hasto berbicara soal kaderisasi yang sudah dilakukan PDIP dari tahun ke tahun, bahkan sejak era kepemimpinan Presiden Sukarno atau Bung Karno. Kala itu, kata dia, blusukan telah dijalankan Bung Karno.
Sejak saat itu, blusukan juga diikuti Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, hingga kader PDIP lainnya seperti Jokowi serta Ganjar Pranowo. Menurutnya, blusukan telah menjadi jati diri PDIP.
"Dengan demikian ketika Bung Karno melakukan blusukan, Pak Jokowi dan Pak Ganjar melakukan blusukan maka ini adalah karakter kepemimpinan ala PDIP Perjuangan," ucap dia.
Advertisement
Hasto Ungkap Instruksi 3 Megawati untuk Kader
Hasto juga menyampaikan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.
Hasto mengatakan, setidaknya ada tiga instruksi yang disampaikan Megawati kepada para kader. Pertama, Hasto menyebut Megawati ingin para kader melakukan door to door dari rumah ke rumah.
"Perintah dari Ibu Megawati Sukarnoputri kepada kita semua yg pertama segera turun ke bawah, perkuat akar rumput, lakukan door to door menyapa rakyat dengan penuh keyakinan diri," kata Hasto.
Menurutnya, apabila pasangan capres dan cawapres lainnya menyentuh rakyat dengan membagikan sembako, maka kader PDIP diminta menggaet rakyat langsung ke rumah-rumah.
"Kalau yang lain datang dengan sembako kita datang mengetuk pintu rakyat dengan penuh keyakinan karena Indonesia harus kita perjuangkan bersama-sama saudara-saudara sekalian," ucap dia.
Kedua, Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini membeberkan Megawati ingin para juru kampanye melakukan sosialisasi terkait prioritas kepemimpinan Ganjar-Mahfud jika menjadi presiden dan wakil presiden terpilih 2024.
"Yang kedua, juru kampanye dari partai maupun relawan juga untuk menyosialisasikan kepemimpinan Pak Ganjar-Mahfud, komitmen keberpihakannya kepada anak-anak muda, komitmen keberpihakannya untuk memberantas korupsi sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupan bangsa dan juga KTP saksi," terangnya.