Tekan Emisi Karbon Tak Mungkin Jalan Tanpa Peran Sektor Keuangan

Selain kolaborasi bersama perusahaan sektor keuangan, pemerintah secara khusus juga menyiapkan anggaran untuk mengatasi perubahan iklim melalui APBN.

oleh Tim Bisnis diperbarui 11 Des 2023, 14:20 WIB
Foto udara kondisi sawah yang kekeringan di Desa Ridogalih, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mempunyai perhatian besar terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan Indonesia bisa mencapai net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih maksimal 2060.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menjelaskan, salah satu sektor yang mempunyai peranan besar mengatasi perubahan iklim adalah sektor keuangan. 

"Peran dari sektor keuangan luar biasa besar. Tidak akan mungkin tanpa partisipasi sektor keuangan," kata dia di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).

Peran ini tercermin dari kolaborasi antara perusahaan bersama pemerintah dalam hal pembiayaan. Mengingat, keuangan APBN yang terbatas untuk membiayai berbagai program mitigasi perubahan iklim.

"Artinya kita kerjasama. Kita combine uang APBN yang uang rakyat, kita kombinasikan dengan dunia usaha, sektor keuangan, dengan dukungan internasional," jelas Suahasil.

Selain kolaborasi bersama perusahaan sektor keuangan, pemerintah secara khusus juga menyiapkan anggaran untuk mengatasi perubahan iklim melalui APBN. Bahkan, pemerintah memberikan laporan khusus terkait penggunaan APBN untuk pembiayaan program perubahan iklim.

"Ternyata APBN sudah memiliki anggaran untuk menangani perubahan iklim. Sekarang secara rutin anggaran itu kita keluarkan dalam suatu laporan yang disebut budget tagging on cilemate change. Bisa cari di BKF," pungkas Suahasil.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 


Tanam Pohon Bersama Warga, Jokowi: Tindakan Nyata Hadapi Perubahan Iklim

Presiden Jokowi bersama masyarakat Kota Kupang melaksanakan kegiatan tanam pohon di Jalan El Tari, Kota Kupang, NTT, Rabu (6/12/2023). (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan penanaman pohon bersama masyarakat dan pelajar di Embung Anak Munting, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (5/12/2023).

Jokowi menyampaikan bahwa kegiatan tanam pohon tersebut sudah dilaksanakan secara bertahap di sejumlah daerah. Dia menyebut kegiatan ini bentuk tindakan nyata Indonesia untuk menghadapi perubahan iklim yang terjadi di dunia.

"Memang kita ingin menggerakan penghijauan—penanaman pohon-pohon, agar berkaitan dengan perubahan iklim itu betul-betul kita nyata bertindak," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (5/12/2023).

Dia mengatakan jenis tanaman yang ditanam bersama pada kesempatan tersebut sangat beragam, baik tanaman estetika ataupun nonestetika.

"Tanaman yang ditanam juga tanaman yang banyak tanaman endemik, seperti tadi munting, bodhi, tabebuya, ada mulih, ada ketapang," tuturnya.

 


Pusat Persemaian

Presiden Jokowi saat menanam Cendana di di samping Rumah Jabatan Gubernur NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Lebih lanjut, Jokowi menuturkan saat ini telah tersebar sejumlah pusat persemaian di Tanah Air yang mampu memproduksi bibit-bibit pohon. Misalnya, Persemaian Rumpin yang dapat memproduksi 6 juta bibit, Persemaian Labuan Bajo 5 juta bibit, Persemaian Mangrove Bali 6 juta bibit, hingga Persemaian Mentawir 15 juta bibit.

"Tapi kan ini kalau sudah membuat bibitnya kan harus ditanam, terus ditanam terus sehingga betul-betul negara kita akan hijau—lebih hijau dan menjadi paru-paru dunia," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi tiba di kawasan Embung Anak Munting sekira pukul 15.00 WITA. Setibanya di sana, Presiden kemudian langsung menuju lokasi penanaman pohon dan menanam pohon bodhi.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi. 

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya