Liputan6.com, Jakarta Selama beberapa dekade, banyak miliarder terkaya di dunia memilih untuk menjaga aset mereka di luar negeri mulai dari Kepulauan Cayman, Swiss, hingga Kepulauan Virgin Britania Raya.
Uni Emirat Arab kini menjadi pusat kekayaan baru yang sangat populer di kalangan para orang kaya dunia.
Advertisement
Orang terkaya di bidang Cryptocurrency, Zhao Changpeng, keluarga Adani dari India, miliarder hedge fund Ray Dalio, dan pengusaha baja asal Rusia, Vladimir Lisin termasuk di antara puluhan individu dengan kekayaan bersih tinggi yang telah mendirikan Special Purpose Vehicle (SPV) di pusat keuangan internasional Abu Dhabi tahun ini.
Hal itu terungkap dari tinjauan ratusan pengajuan perusahaan di Uni Emirat Arab yang dipublikasikan Bloomberg News.
Sebagai informasi, SPV merupakan badan hukum terpisah yang telah menjadi struktur tujuan bagi individu-individu dengan kekayaan bersih tinggi yang ingin menghindari risiko pada keuangan mereka.
Mengutip The Straits Times, Senin (11/12/2023) lebih dari 5.000 SPV kini berada di Abu Dhabi Global Market (ADGM), menurut data yang dikumpulkan oleh M/HQ, sebuah firma penasihat kekayaan yang merupakan salah satu pemimpin dalam pendirian SPV tersebut.
Angka tersebut menandai kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan dengan hanya 46 SPV yang tercatat pada tahun 2016.
Tidak diketahui secara publik dari mana masing-masing miliarder memindahkan aset mereka, alasan mereka melakukannya, atau isi dari masing-masing aset tersebut.
Namun masuknya kekayaan mencerminkan perubahan global yang luas dalam cara miliarder menyimpan aset mereka.
SPV, yang pada dasarnya adalah perusahaan induk yang mengelola kekayaan, dapat berisi aset seperti properti dan ekuitas.
Kontribusi ke Ekonomi
Aliran keuangan ke UEA menjadi kontribusi baru ke perekonomian negara itu hingga mencapai USD 509 miliar atau setara Rp. 7,9 kuadriliun.
Keuntungan yang diraih Abu Dhabi juga terjadi pada saat beberapa yurisdiksi dengan pajak rendah seperti Kepulauan Virgin Britania Raya dan Cayman menghadapi pengawasan yang lebih ketat dari para pejabat di negara lain, juga penurunan dalam pendaftaran perusahaan baru.
"ADGM adalah tempat yang bagus untuk mendirikan SPV dan jumlahnya meningkat tajam," kata Bhaskar Dasgupta, penasihat perusahaan yang sebelumnya bekerja untuk zona bebas Abu Dhabi.
"Kami melihat semakin banyak individu dengan kekayaan bersih tinggi pindah dari BVI (British Virgin Islands), Cayman, Mauritius, dan Singapura ke sini," bebernya.
Seperti diketahui, Abu Dhabi dan Dubai telah menjadi kota global yang berkembang pesat.
Mereka yang melakukan investasi besar di sini berhak mendapatkan tempat tinggal jangka panjang dan bahkan dalam beberapa kasus, memiliki paspor UEA.
Lalu ada dana kekayaan negara Abu Dhabi, yang menguasai aset lebih dari USD 1 triliun, dan perusahaan investasi swasta yang berpengaruh.
Advertisement