Liputan6.com, Jakarta - Jagat sinema Bumilangit menghadirkan seri web live-action superhero pertama mereka bertajuk Tira yang siap tayang secara eksklusif di Disney+ Hostar. Episode perdananya dijadwalkan rilis tanggal 16 Desember 2023 mendatang.
Seri web ini mengisahkan perjuangan Chelsea Islan sebagai karakter superhero lokal bernama Suci dengan latar belakang sebagai stuntwoman.
Advertisement
Didampingi deretan pemain lain, seperti Jeremie J. Tobing, Bhisma Mulia, Agnes Naomi, hingga Karina Suwandi, Tira dapat dipastikan menjadi warna baru bagi karya superhero universe di sinema ini.
“Seluruh karakter yang ada di Jagat Sinema Bumilangit lebih grounded dibanding misal jagat superhero asing,” tutur Wicky V. Olindo selaku produser serial Tira ini pada konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (11/12/2023).
“Karakter Tira di sini juga sebenarnya jauh lebih grounded kenapa karena kita mau menghadirkan dunia film series itu lebih dekat kepada emosi masyarakat, emosi penonton,” sambungnya.
Berkaitan dengan Film Lain
Wicky V. Olindo juga mengungkap bahwa serial Tira memang sudah menjadi rencana dari Jagat Sinema Bumilangit, menyambung film Gundala, Virgo, dan deretan film lainnya yang sudah lebih dulu rilis.
“Ini memang sebuah planning yang sudah panjang dan series Tira ini pun memang series yang berhubungan dengan film-film yang sudah keluar dan mungkin yang akan keluar di kemudian hari,” ujarnya.
Dalam pernyataannya tersebut, terselip sebuah kisi-kisi terhadap kemungkinan bocoran untuk tayangan selanjutnya jagat sinema yang dinaungi Joko Anwar tersebut.
Advertisement
Kembali Angkat Superhero Lokal
Tak mau hilang identitas sebagai tayangan yang menyajikan tayangan dengan nyawa lokal, Tira pun akan mengangkat kisah dari sebuah komik karya anak bangsa dan karakter-karakter lokal di dalamnya.
“Jagat sinema Bumilangit itu memang kisah series dan film terhadap hero-hero lokal yang terinspirasi dari komik-komik Indonesia,” lanjut Wicky.
Mitologi Nusantara dan Kelokalan
Serial Tira diyakini akan membuka tabir nusantara lain yang sudah diproses dengan matang oleh tim produksi.
“Cerita ini bukan kayak cerita-cerita lain karena ada unsur nusantara, cerita-cerita mistis yang ada di peradatan kita,” tutur sang sutradara, Zahir Omar.
Mengamini apa yang disampaikan Zahir, Aline Djayasukmana sebagai penulis pun menyampaikan hal serupa, “Kita juga menampilkan kelokalan-kelokalan mitologi kita, adat kita. Jadi salah satunya naga yang kita tampilkan di sini itu boleh dibilang very own dragon,” ujarnya.
“Karena dari Zahir sendiri juga udah periksa ke kita base naganya naga jawa tapi juga ada desain yang khas yang kita bikin khusus untuk series ini, jadi very local,” begitu dia menyambung.
Advertisement