Liputan6.com, Jakarta Banyak kasus terlilit utang judi online pinjaman online alias pinjol berujung pada seseorang mengakhiri hidup sendiri atau bunuh diri. Lantas, apakah kejadian judi online dan pinjol ini memicu peningkatan kasus bunuh diri di Indonesia?
Nova Riyanti Yusuf dari Perhimpunan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa menuturkan, masalah utang dari manapun sumbernya termasuk judi online dan pinjol menjadi alasan membuat seseorang bunuh diri.
Advertisement
"Kalau masalah utang itu masalah klasik yang sering menjadi alasan seseorang bunuh diri ya. Selain (alasan) putus cinta atau hal-hal seperti dipecat dari pekerjaan, kantor," tutur Noriyu, sapaan akrabnya saat 'Media Briefing: Fenomena Bunuh Diri di Indonesia' pada Senin, 11 Desember 2023.
Akhir Hayat Terjerat Utang Pinjol
Noriyu juga sedang meneliti mengenai keterkaitan bunuh diri akibat utang pinjol. Penelitian dilakukan di Gorontalo dari adanya kasus bunuh diri karena pinjol.
"Pas banget ini ada kasusnya. Jadi kan di Gorontalo saya lagi penelitian nih, ada tim yang di sana. Saya mau ketemu sama Kepala Dinas Kesehatan. Kami dapat datanya dan waktu itu menyebar juga di media massa, salah satunya kejadian pinjol, terlilit utang," ucap Noriyu.
"saya rasa banyak juga kasus yang juga diumumkan di media massa, bahwa akhir hayatnya terjerat pinjol dan sebagainya, enggak bisa bayar gitu."
Masalah Judi Online Masuk Adiksi
Nova Riyanti Yusuf menambahkan, ada juga melakukan rencana penelitian berkaitan dengan judi online. Judi online masuk kategori sebagai adiksi.
"Kami lagi mau penelitian terkait dengan judi online. Ini menjadi perhatian banget nih buat kami, sampai kami lagi mau buat poli adiksi, karena temuan-temuan banyak sekali judi online ya," tambahnya.
"Rencananya tahun depan, kami mau validasi dari seorang expert, ada seorang ahli ya dia mempunyai instrumen untuk menilai masalah judi online pada seseorang. Kemudian rencana ada poli adiksi perilaku judi online."
Advertisement
Tren Kasus Bunuh Diri 2021-2022
Berdasarkan data Polri per 1 Desember 2022, tren kasus bunuh diri sebesar 613 kasus. Kemudian pada tahun 2022 menjadi 826 kasus.
"Ini membandingkan sebenarnya 2021 dengan 2022. Yang tertinggi di sini Jawa Tengah, bahkan peningkatannya cukup lumayan, diikuti Jawa Timur dan Bali. Tetapi kita tidak melakukan penelitian lanjutan kualitatif psikologis," papar Nova Riyanti Yusuf.
"Kita tidak tahu sebenarnya ini tingginya karena apa di daerah-daerah tersebut."
Gangguan Kesehatan Jiwa
Pada data Mental Health Atlas, beban kondisi kesehatan jiwa mencakup mental neurologi, gangguan gangguan pemakaian zat dan juga self harm (menyakiti diri sendiri). Data ini membandingkan tahun 2000 dan 2019.
"Gangguan mental neurologi, penyalahgunaan zat, kemudian menyakiti diri sendiri tahun 2000 itu 22,7 persen, tetapi tidak banyak berubah ya, 2019 itu 22,5 persen," jelas Noriyu yang juga menjabat Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ Marzoeki Mahdi.
"Kita lihat lagi ini ternyata yang masuk peringkat besarnya (gangguan kesehatan jiwa) ya gangguan depresi, anxiety, skizofrenia."
Dugaan Bunuh Diri karena Pinjol
Kasus dugaan bunuh diri yang menarik Perusahaan peer to peer lending (P2P) PT Pembiayaan Digital Indonesia atau kerap dikenal Pinjaman Online atau Pinjol AdaKami yang sempat menghebohkan masyarakat beberapa waktu lalu, kini telah menemukan titik terang.
Kapolres OKU - AKBP Arif Harsono mengungkapkan hasil investigasi kepolisian dan benar memang ada kasus bunuh diri dengan latar belakang ekonomi. Tetapi berdasarkan keterangan dari keluarga korban, tidak ada keterkaitan dengan Pinjol.
"Kasus ini pernah ditangani oleh Kepolisian. Polisi menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K," kata Arif dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Kepolisian Resor OKU Sumatera Selatan telah menyelidiki semua kasus bunuh diri di wilayah tersebut dan meminta masyarakat untuk berpartisipasi dengan melaporkan informasi terkait, khususnya dari pihak keluarga korban.
Kalah Judi Online
Lain cerita, seorang pria ditemukan tewas di salah satu ruko Jalan Tanah Sereal Raya, Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). Dia merupakan bos agen jasa pengiriman J&T berinisial ALG (26) diduga tewas akibat bunuh diri.
"Korban adalah pemilik dari agen pengiriman paket," ujar Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama dalam keterangannya, Jumat 12 Mei 2023.
Putra mengungkapkan, ALG nekat mengakhiri hidup diduga karena utang-piutang akibat kalah judi online. Temuan tersebut didapat kepolisian setelah mengumpulkan keterangan dari keluarga dan saksi-saksi.
Di sisi lain, Putra juga mengungkapkan, penyebab lain ALG bunuh diri karena mengalami masalah keluarga.
"Utang-piutang karena kalah judi online," jelas Putra.
Advertisement