Jelang Natal dan Tahun Baru, Angkasa Pura II Lakukan Razia Airside Bandara Soekarno Hatta

Menjelang periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024), PT Angkasa Pura II (AP II) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta melakukan sejumlah persiapan guna memastikan seluruh pelayanan dan fasilitas bagi pengguna jasa dapat berjalan dengan lancar.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Des 2023, 17:00 WIB
Menjelang periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024), PT Angkasa Pura II (AP II) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta melakukan sejumlah persiapan guna memastikan seluruh pelayanan dan fasilitas bagi pengguna jasa dapat berjalan dengan lancar.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2024), PT Angkasa Pura II (AP II) Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta melakukan sejumlah persiapan guna memastikan seluruh pelayanan dan fasilitas bagi pengguna jasa dapat berjalan dengan lancar.

Salah satunya, petugas Bandara Soekarno-Hatta melakukan razia terpadu di airside atau sisi udara, pada Selasa 12 Desember 2023. Razia dilakukan untuk melakukan sosialisasi peraturan dan tata tertib sisi udara dan melakukan penindakan pelanggaran.

"Razia ini bertujuan untuk memberikan pembinaan terhadap petugas di sisi udara terkait keselamatan operasional penerbangan dan melakukan random check terhadap Ground Support Equipment (GSE) yang beroperasi," kata Dwi Ananda, Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta PT Angkasa Pura (AP) II, Selasa (12/12/2023)

Bukan hanya sekedar mengecek kesiapan karena menjelang angkutan Nataru, langkah tersebut juga dilakukan dengan tujuan meningkatkan pemahaman peraturan dan tata tertib di area sisi udara.

"Kegiatan ini juga sekaligus untuk meningkatkan pemahaman peraturan dan tata tertib di area sisi udara kepada petugas serta mencegah terjadinya incident maupun accident di sisi udara," ujarnya.

Sementara, di sisi kelistrikan, Bandara Soekarno-Hatta menyiagakan Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk mengantisipasi apabila listrik dari PLN mengalami trouble. Selain itu, Bandara Soekarno-Hatta juga telah melaksanakan simulasi pemastian kehandalan kelistrikan dengan cara pemadaman aliran listrik dari Main Power Sistem (MPS) ke Terminal 1, 2 dan 3.

Simulasi tersebut dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2023 pukul 00.01-02.00 WIB. Di mana, simulasi Sesi I dilakukan pemadaman kelistrikan ke Terminal 1 dan 2 dari MPS 2 pada pukul 00.15 - 01.00 WIB. Sedangkan simulasi Sesi II dilakukan pukul pukul 02.15 - 03.00 WIB untuk Terminal 3.

"Pemastian ini dilaksanakan untuk mengukur kehandalan dan kesiapan sistem kelistrikan dan operasional menjelang Nataru 2024. Seperti kita ketahui, Nataru merupakan high season dimana terjadi peningkatan pergerakan penumpang. Uji simulasi ini juga sekaligus untuk memastikan operasi dan respon time back up catu daya cadangan Bandara Soekarno Hatta," kata Dwi Ananda.

 


Simulasi Black Out

PT Angkasa Pura II (Persero) mulai 24 Oktober 2021 memberlakukan ketentuan atau syarat baru naik pesawat bagi penumpang pesawat rute domestik. Dok AP II

Dijelaskannya, simulasi pemastian kehandalan dan kesiapan kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan lancar tanpa mengganggu operasional dan pelayanan penumpang, baik sebelum maupun sesudah simulasi dilaksanakan.

"Pada uji simulasi ini kami melakukan black out yang direncanakan sehingga persiapan atas pemadaman ini sudah dipersiapkan. Kami juga telah memberitahukan kepada petugas ground handling, karyawan tenant dan seluruh pengguna jasa di Bandara Soekarno-Hatta bahwa pemadaman listrik yang terjadi adalah simulasi pemastian," jelas Dwi Ananda.

Secara keseluruhan, uji pemastian kehandalan dan kesiapan kelistrikan di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan lancar. Genset yang ada di masing-masing MPS mampu membackup beban kelistrikan Terminal 1, 2 dan Terminal 3 secara penuh.

"Pukul 00.17.25 WIB kami melakukan pengujian di MPS 2, di mana suplai listrik dari PLN di off-kan. Selanjutnya, pukul 00.17.40 WIB genset onload untuk kelistrikan Terminal 1 dan Terminal 2. Artinya, apabila terjadi off dari PLN, kurang lebih 15 detik genset langsung membackup beban kelistrikan secara penuh," terang Dwi Ananda.

 


Hasilnya Berjalan Normal

Adapun genset di MPS 2 memiliki kapasitas 7 x 3000 KVA atau 21.000 KVA dengan ground tank BBM sebanyak 60.000 liter yang mampu memback-up selama kurang lebih 20 jam. Sedangkan genset di MPS 3 memiliki 8x 3000 KVA atau 24.000 KVA dengan kapasitas ground tank BBM sebanyak 180.000 Liter yang mampu membackup kelistrukan selama 17 jam 11 menit.

"Selama uji kehandalan dan kesiapan dilakukan, kondisi operasional dan sistem jaringan kelistrikan berjalan normal, baik sebelum dilakukan proses off hingga dikembalikan ke sistem auto atau dafault standby," jelas Dwi Ananda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya